Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut ini berada di dua kabupaten, yaitu Kuningan dan Majalengka. Sejak 8 Agustus, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) membuka kembali kegiatan pendakian Gunung Ciremai dan hanya diizinkan untuk perjalanan 2 hari 1 malam. Untuk mencapainya, ada empat jalur pendakian Gunung Ciremai yang tersebar di Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Empat jalur pendakian yang bisa dipilih untuk mencapai puncak gunung tertinggi di Jawa Barat ini adalah Linggarjati, Palutungan, Linggasana, dan Apuy.
4 Jalur Pendakian Gunung Ciremai
1. Jalur Linggarjati
Jalur Linggarjati memiliki akses yang mudah dari Jakarta. Pendaki bisa melewati Cirebon dan dilanjutkan ke Kuningan sampai di basecamp Ranger Linggarjati. Di basecamp, pendaki dapat beristirahat dan menyiapkan diri untuk pendakian di pagi hari. Perlu diingat bahwa tidak banyak ditemukan sumber air di jalur Linggarjati, sehingga Anda dapat mengisinya di Pos Cibunar.
Jika Anda memutuskan untuk mendaki melalui jalur ini, maka hindari pendakian di malam hari karena Linggarjati memiliki banyak tanjakan. Selain itu, jalur Linggarjati juga merupakan jalur paling panjang untuk mencapai puncak, yakni dibutuhkan 11-13 jam pendakian (jalan santai) dengan menjajal tanjakan Binbin, Seruni, dan Bapa Tere.
Sebelum mencapai pundak atau summit, pendaki dapat mendirikan tenda di Pos Sanggabuana I dan Sanggabuana II yang cantik saat matahari terbit. Dari Pos Sanggabuana II hanya dibutuhkan 2-2,5 jam untuk mencapai puncak.
2. Jalur Palutungan
Jalur Palutungan merupakan jalur populer untuk mencapai puncak dengan durasi sekitar 10 jam pendakian. Jalur Palutungan juga diakses dari Kuningan, di Resort Cigugur yang menjadi lokasi Kantor TNGC berada. Ada tujuh pos yang mesti dilewati untuk menuju puncak Ciremai, diawali dari Pos Cigowong yang merupakan satu-satunya sumber air di jalur ini.
Pos selanjutnya adalah Pos Kuta dan Pangguyangan Badak yang mudah dilalui dalam waktu kurang dari dua jam, yang didominasi trek landai. Memasuki Pos Arban, bersiaplah untuk mendaki banyak trek menanjak dan ini akan berlanjut hingga Pos Tanjakan Asoy dan Pos Pasanggrahan.
Menjelang mencapai puncak, pendaki akan menuju Pos Sanghyang Ropoh yang didominasi trek bebatuan dan bekas lava, di mana di sini terdapat pertemuan Jalur Apuy dari Majalengka yang disebut Simpang Apuy. Pos Goa Walet dengan lahan luas menjadi titik terakhir untuk bermalam sebelum mencapai puncak esok pagi dengan perjalanan sekitar 30 menit.
Baca juga: 5 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Nomor 2 Paling Hits dan Cepat!
3. Jalur Linggasana
Jalur ini termasuk yang lebih muda, yakni baru diresmikan sejak 2012 yang lalu. Letaknya ada di di dekat Linggarjati, tepatnya di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus. Base camp Pos Pendakian Jalur Linggasana memiliki sarana cukup memadai, seperti toilet, warung makan, musala, dan bale-bale untuk beristirahat.
Idealnya, pendakian di jalur ini membutuhkan waktu 8-10 jam. Perjalanan diawali dengan melewati Situs Ki Kuwu yang dipercaya sebagai petilasan Mbah Kuwu, kemudian melintasi hutan pinus dan tiba di Pos Bangbadakan. Kemudian dilanjutkan ke Pos Sumber Air Wirabuana dan Pos Kiaralawang yang identik dengan dua pohon kiara berukuran besar yang tumbuh berdampingan.
Pendakian selanjutnya akan melewati hutan lebat yang sebenarnya menenangkan, tapi trek yang ditempuh tetap menantang. Dari Pos Pangreureuhan di ketinggian 2.723 meter di atas permukaan laut, dapat terlihat lereng menuju puncak. Anda akan melewati padang edelweis untuk menuju puncak.
4. Jalur Apuy
Berbeda dengan tiga jalur lain yang berada di Kuningan, Jalur Apuy diakses dari Majalengka dengan waktu tempuh sekitar 7-8 jam pendakian. Jalannya saat itu masih rusak dan sempit. Jalur pendakian ini adalah favorit para pemula karena merasa selesai makanan mereka sembuh.
Untuk mencapai basecamp Apuy, jalannya agak rusak dan sempit sehingga pendaki biasanya menggunakan motor atau mobil pengangkut sayur milik warga sekitar.
Diklaim sebagai jalur terpendek untuk mencapai puncak Ciremai, ada enam pos di jalur Apuy. Dari basecamp, perjalanan menuju Pos Arban berupa trek tanah dan bebatuan kerikil dengan medan yang langsung menanjak dan terus seperti ini hingga tiba di Pos Tegal Pasang.
Di hari berikutnya, bersiaplah untuk summit, sebaiknya berangkat sekitar pukul 04:00 atau 04:30. Dari sini akan menemukan Simpang Aput, yang merupakan pertemuan jalur Apuy dan Palutungan, untuk mencapai Pos Goa Walet. Jika sudah di pos ini, hanya butuh 30 menit saja untuk mencapai puncak.
Nah, itu tadi 4 jalur pendakian Gunung Ciremai. Jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Semoga bermanfaat!
Baca juga: 4 Rekomendasi Jalur Pendakian Gunung Slamet untuk Pendaki Pemula