Saat memiliki asuransi kesehatan, tak jarang kita merasa bingung dengan jenis Critical Illness yang tercover oleh asuransi. Ada beberapa jenis Critical Illness yang tercover asuransi kesehatan dan ada juga yang tidak dapat dicover. Untuk memahami jenis Critical Illness yang tercover asuransi kesehatan, kamu dapat menyimak artikel di bawah ini, ya!
Penyakit Usia 40-an
Merasa gampang sakit? Kamu nggak sendirian. Penurunan daya tahan tubuh memang wajar seiring bertambahnya usia. Faktanya, penuaan tidak hanya terjadi pada kulit, tapi juga pada imun tubuh kamu. Dampaknya, fungsi sistem imun kamu menurun dan “lupa” bagaimana caranya menangkal Critical Illness. Ahli medis bahkan menyarankan ketika kepala 4 sebaiknya rutin melakukan general check up untuk memantau kondisi tubuh. Berikut ini beberapa Critical Illness yang cenderung menyerang usia 40 tahun:
1. Radang Sendi
Radang sendi sebenarnya dapat dialami semua kalangan. Namun, Critical Illness ini paling sering menyerang orang di atas usia 40 tahun. Kondisi ini menyebabkan sendi kaku dan sulit digerakkan. Berdasarkan penyebabnya, radang sendi yang paling sering terjadi adalah osteoarthritis (mengakibatkan gesekan langsung antar tulang) dan rheumatoid arthritis (karena penyakit autoimun).
2. Low Back Pain
Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah rasa nyeri pada pinggang atau tulang punggung bagian bawah. Sakitnya bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Pada beberapa kasus, nyeri yang dirasakan penderitanya bisa menjalar hingga ke kaki. Posisi tubuh yang salah ketika duduk, tidur, atau bergerak bisa memicu nyeri punggung.
3. Diabetes
Diabetes adalah critical illness yang terjadi akibat tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah, yang berlangsung secara kronis. Diabetes dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup atau ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar glukosa dalam darah, dan jika insulin tidak bekerja dengan baik, maka kadar gula darah akan meningkat.
Jika diabetes tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul termasuk:
1. Penyakit kardiovaskular: Penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
2. Kerusakan ginjal (nefropati diabetik): Diabetes yang tidak terkendali dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
3. Kerusakan saraf (neuropati diabetik): Peningkatan kadar gula darah dapat merusak saraf, terutama di kaki, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau bahkan kehilangan sensasi.
4. Kebutaan (retinopati diabetik): Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di retina mata, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kebutaan.
5. Gangguan pada kaki: Luka pada kaki yang lambat sembuh atau infeksi serius, yang dapat menyebabkan amputasi.
6. Komplikasi kulit: Infeksi kulit dan masalah kulit lainnya lebih umum terjadi pada penderita diabetes.
Oleh karena itu, pengelolaan diabetes yang tepat, termasuk perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pemantauan kadar gula darah secara rutin, sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
4. Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi adalah kondisi kadar kolesterol berlebih di dalam darah. Jika dibiarkan, kolesterol yang berlebihan bisa menumpuk di pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Makin banyak Critical Illness yang dialami, obatnya juga jadi makin banyak. Biayanya juga tidak sedikit. Untuk itu, alangkah baiknya jika kamu menggunakan asuransi kesehatan sebelum usiamu menginjak 40an atau terserang banyak penyakit yang disebabkan gaya hidup tidak sehat. Asuransi ini akan menangani masalah kesehatan dan menanggung segala biaya pengobatanmu. Dengan asuransi kesehatan, segala fasilitas dan proses pengobatan dapat diperoleh secara maksimal tanpa biaya tambahan.
Critical Illnessyang Dicover Asuransi Kesehatan
Berikut ini contoh penyakit yang biasanya masuk ke dalam tanggungan asuransi kesehatan. Namun, tidak semua perusahaan asuransi menyediakan fasilitas yang sama. Kamu perlu mencermati kembali sebelum memutuskan.
- Transplantasi (usus kecil, kornea)
- Pemasangan alat pacu jantung
- Luka bakar
- Trauma pada kepala
- Hepatitis B atau C karena pekerjaan
- Meningitis bakteri
- Koma 48 jam
- Komplikasi kehamilan (pendarahan postpartum lepasnya plasenta, emboli cairan ketuban)
- Gagal ginjal
- Kelainan pembuluh darah
Penyakit yang Berpotensi Tidak Ditanggung Asuransi Kesehatan
Setiap instansi asuransi memiliki kewenangan yang beragam dalam menentukan penyakit yang ditanggung maupun tidak. Namun, kamu perlu memperhatikan beberapa penyakit yang mungkin tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan.
1. HIV/AIDS
Penyakit HIV/AIDS belum ada obat “pakem”nya. Selama ini obat yang kita tahu hanya mengurangi gejala keparahannya saja. Sebagian perusahaan asuransi masih menganggap HIV/AIDS sebagai keteledoran penderita karena jarum suntik narkoba atau akibat seks bebas.
2. Penyakit Akibat Wabah atau Bencana
Kolera, polio, ebola bahkan COVID-19 merupakan wabah yang sering muncul pada daerah tertentu. Penyakit tersebut menyebar dengan sangat cepat dan cakupannya luas. Jumlah penderitanya naik secara drastis dengan cepat. Itulah mengapa penyakit wabah jarang ditanggung asuransi.
3. Penyakit Bawaan
Banyak perusahaan asuransi yang tidak menanggung biaya pasien dengan cacat genetic atau penyakit keturunan. Biasanya penyakit bawaan yang tidak ditanggung yaitu asma, hernia sejak lahir, penyakit mental, dan lain-lain. Bila memang ditanggung, biayanya biasanya baru dapat dibayarkan ketika nasabah minimal telah dua tahun menjadi peserta asuransi.
4. Kunjungan ke Dokter yang Bertujuan untuk Estetika
Perawatan gigi (behel), operasi bedah plastik, hal yang berhubungan dengan kecantikan, dan sejenisnya tidak ditanggung asuransi kesehatan. Hal itu karena kondisi-kondisi tersebut tidak dianggap darurat, disengaja, dan bukan untuk tujuan medis.
5. Operasi Caesar
Untuk kerabat atau keluarga terdekatmu yang mau melahirkan, coba cek kembali lembar persetujuan asuransimu. Kamu perlu memastikan apakah perusahaan asuransimu menjamin biaya melahirkan. Asuransi kesehatan biasanya hanya menanggung operasi normal. Apalagi jika tindakan Sectio Caesaria dilakukan bukan karena alasan medis yang membahayakan ibu atau bayinya.
Asuransi kesehatan yang bisa kamu jadikan pilihan adalah Pasific Cross Malacca Trust, Lippo Healthplus, dan Simas Insurtech. Lippo Healthplus menyediakan proteksi maksimal dengan nilai pertanggungan sesuai dengan yang dibayarkan pertahun. Produk ini juga sudah memiliki fitur cashless yang berlaku di lebih dari 1.000 rumah sakit rekanan. Lippo Healthplus juga punya aplikasi eBenefit yang memudahkan kamu ketika mengajukan klaim.
Buat kamu yang ingin menyesuaikan budget, kamu bisa memilih asuransi kesehatan Pasific Cross Malacca Trust. Dengan budget yang ekonomis untuk produk M Safe seperti rawat inap dan rawat jalan, kamu bisa mendapatkan pelayanan terbaik. Namun, terdapat batas tertentu untuk limit pertanggungannya ya. Apabila pengobatan medismu tidak tersedia di Indonesia, kamu bisa mendapatkan perlindungan medis rawat inap dan rawat jalan di seluruh dunia.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa lihat di Cekpremi dan dapatkan cashback hingga 10% dengan penawaran terbaik. Cekpremi mempunyai berbagai daftar asuransi kesehatan terlengkap. Yuk, lindungi dirimu dan orang-orang tersayang mulai dari sekarang!
Pertanyaan Seputar Penyakit Tercover Asuransi Kesehatan
Pertanyaan Seputar Asuransi Kesehatan
Apa saja yang ditanggung asuransi kesehatan?
Asuransi kesehatan umumnya menanggung pengeluaran medis akibat sakit atau cedera, termasuk biaya rawat inap, pemeriksaan medis, obat-obatan, dan prosedur medis yang diperlukan.
Apa saja yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan?
Beberapa hal yang biasanya tidak ditanggung meliputi:
- Penyakit HIV/AIDS
- Penyakit kronis yang sudah ada sebelum masa pertanggungan
- Penyakit akibat wabah atau bencana
- Operasi caesar yang tidak dianggap darurat
- Penyakit bawaan
- Prosedur estetika atau kosmetik
Apakah semua jenis penyakit tercover dalam asuransi kesehatan?
Tidak semua penyakit tercover. Beberapa asuransi memiliki daftar pengecualian dan batasan, jadi penting untuk membaca syarat dan ketentuan polis dengan teliti.
Bagaimana cara mengklaim biaya medis?
Proses klaim biasanya melibatkan pengisian formulir klaim, melampirkan dokumen medis, dan mengirimkannya ke perusahaan asuransi. Pastikan untuk mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh penyedia asuransi.
Apakah asuransi kesehatan mencakup perawatan preventif?
Banyak polis asuransi kesehatan yang mencakup pemeriksaan kesehatan rutin dan vaksinasi sebagai bagian dari perawatan preventif.