Power steering merupakan sistem yang bertugas meringankan kemudi. Saat mobil hendak berbelok, sistem inilah yang bekerja. Jika tidak ada sistem tersebut, maka setir akan terasa berat. Terdapat dua jenis power steering yang digunakan pada mobil, yaitu elektrik dan hidrolik. Lebih tepatnya electric power steering (EPS) dan hydraulic steering. Pada mobil-mobil keluaran baru, jenis power steering yang digunakan adalah EPS. Hydraulic steering digunakan pada mobil lama.
Jenis Power Steering
- Hidrolik
Jenis ini menggunakan cairan hidrolik yang diberi tekanan oleh pompa dari mesin. Tekanan dari oli membuat putaran kemudi mobil jadi lebih ringan. Karena menggunakan cairan hidrolik, kamu harus mengganti cairan tersebut secara berkala atau power steering tidak dapat bekerja dengan optimal, bahkan tidak bekerja sama sekali. Kekurangannya, tipe ini tidak efisien. Sebab pompa hidroliknya selalu bekerja bahkan saat pengemudi sedang berjalan lurus atau tidak membutuhkan bantuan power steering.
Pada model hidrolik, ada empat komponen utama yang digunakan. Komponen tersebut terdiri dari pompa, reservoir tank, pipa dan selang, serta steering rack assembly. Pompa ini berguna untuk menghasilkan daya dan tekanan oli. Tujuannya adalah bisa menekan piston dalam steering rack assembly. Reservoir tank berguna untuk menampung oli. Pipa dan selang bertugas mengalirkan tekanan yang dikirimkan oleh pompa. rack assembly punya tugas meringankan tenaga saat sedang memutar setir. Di dalam komponen rack assembly ini ada 3 perangkat utama; rotary control valve, pressure chamber, dan rack and pinion linkage.
- Elektrik
EPS pada dasarnya memakai sistem otomatis yang diatur oleh komputer, sehingga tidak memakai cairan atau oli. Sistem elektrik ini berbeda dengan hidrolik. EPS hanya akan aktif bekerja jika dibutuhkan saja. Sensor pada EPS bekerja dengan mendeteksi torsi atau tekanan yang diberikan oleh pengemudi saat mengendalikan roda kemudi. Kemudian, sistem komputer yang akan menentukan assist yang harus ditambahkan pada setir. EPS menyesuaikan dengan medan atau kondisi yang dihadapi pengemudi saat mengendalikan roda kemudi, sehingga setir akan terasa lebih stabil dan mudah dikontrol sesuai dengan medan yang dilalui. EPS ini banyak diaplikasi mobil modern karena lebih advance dan minim perawatan atau pergantian komponen.
Komponen jenis ini meliputi electronic control module, motor listrik, torque sensor, steering clutch, noise suppressor dan on board diagnostic. Electronic control moduleberfungsi sebagai otak dari EPS. Komponen ini memberikan perintah kepada komponen lainnya. Motor listrik berguna menggerakkan sistem kemudi secara langsung. Perintah tersebut pastinya dikirimkan oleh ECM. Torque sensorberfungsi sebagai pemberi informasi saat kemudi mulai diputar. Steering clutchberguna menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi. Noise suppressorberfungsi mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. On board diagnosticberguna memberikan informasi apabila EPS mengalami gangguan.
Tips Supaya Power Steering Awet
- Tidak menggerakkan setir sebelum kendaraan bergerak. Misalnya saat parkir setir diputar terlebih dahulu sebelum digas.
- Jangan membelokkan power steering sampai mentok, atau berbelok patah dalam waktu lama.
- Memilih spare part yang tepat saat perbaikan.
- Parkir dengan posisi setir lurus.
- Memakai ban dengan tingkat gesekan yang tinggi.
Lindungi mobil kesayanganmu dengan asuransi mobil. Contoh asuransi yang bisa kamu jadikan pilihan adalah Asuransi Simas Insurtech dan Mega Insurance.
Asuransi Simas Insurtech menyediakan dua pilihan polis, yaitu Total Loss Only (TLO) dan comprehensive (all risk). Bengkel rekanannya sudah mencapai 584 bengkel. Hal ini akan memudahkanmu untuk melakukan perbaikan. Premi TLO mulai dari Rp35.000 perbulan. Untuk premi all risk mulai dari RP175.000 perbulan. Batas usia kendaraannya juga cukup lama. Untuk jaminan gabungan (Comprehensive) sampai dengan usia 10 tahun, sedangkan untuk jaminan Total Loss Only ( TLO ) bisa sampai dengan usia 20 tahun.
Mega Insurance menyediakan dua pilihan polis, yaitu Total Loss Only (TLO) dan comprehensive. Pilihan perluasan asuransi comprehensive-nya juga cukup banyak di antaranya; RSCC & TS (kerusuhan, pemogokan, sabotase), act of God (bencana alam), TJH, Kecelakaan diri pengemudi dan/atau penumpang. Proses klaimnya juga mudah karena ada aplikasi Mega Insurance Assistant.
Untuk mendapatkan pilihan asuransi terbaikmu, kamu bisa mengunjungi Cekpremi. Layanan ini menyediakan asuransi mobil yang sesuai untukmu. Pilih produknya dan dapatkan cashback dalam jumlah menarik.
Power steering terdiri dari dua jenis utama: Hydraulic Power Steering (HPS) dan Electric Power Steering (EPS). Berikut penjelasan terkait pertanyaan yang sering muncul mengenai power steering:
Apakah EPS memakai oli?
Tidak, EPS (Electric Power Steering) tidak menggunakan oli. EPS beroperasi dengan sistem otomatis yang dikendalikan oleh komputer dan motor listrik, jadi tidak memerlukan cairan hidrolik seperti pada HPS. Komponen utama EPS meliputi modul kontrol elektronik, motor listrik, sensor torsi, kopling kemudi, peredam bising, dan sistem diagnostik onboard.
Berapa kali harus mengganti oli power steering?
Pada sistem HPS (Hydraulic Power Steering), oli power steering perlu diganti secara berkala. Umumnya, disarankan menggantinya setiap 80.000 km atau setelah 4 tahun penggunaan mobil. Namun, pemeriksaan rutin setiap 40.000 km sangat penting untuk memastikan tidak ada kebocoran atau masalah pada sistem, yang bisa mempengaruhi fungsi kemudi dan keselamatan.
Rutin merawat sistem power steering, baik EPS maupun HPS, akan membantu menjaga kinerja optimal kemudi dan mencegah kerusakan.