Anda merasa salah membeli sesuatu karena tidak memahami satuan listrik? Atau Anda bekerja dalam bidang kelistrikan? Tentu penting untuk memahami apa saja satuannya hingga cara perhitungannya, misal 1 Volt berapa Watt. Adapun untuk satuannya, seperti Volt, Ampere, dan Watt akan membantu Anda memahami bagaimana listrik bekerja dalam rangkaian dan perangkat elektronik.
Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengelola konsumsi listrik, memilih perangkat elektronik yang sesuai, mengecek masalah yang terjadi akibat kelistrikan, hingga menjaga keamanan dalam penggunaan listrik sehari-hari. Pasalnya, berbagai kegiatan sehari-hari tidak lepas dari penggunaan listrik untuk berbagai kebutuhan.
Mengenal Satuan Ukur dalam Dunia Kelistrikan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa ada beberapa satuan ukur dalam dunia kelistrikan. Beberapa diantaranya, yaitu Volt, Ampere, serta Watt seperti berikut ini, yang perlu Anda tahu sebelum menghitung 1 Volt berapa Watt.
1. Volt
Volt adalah satuan ukur untuk tegangan atau perbedaan potensial yang terjadi antara dua titik dalam rangkaian listrik. Untuk mengukur volt, Anda membutuhkan alat yang disebut voltmeter. Agar bisa mengetahui tegangan di suatu titik, sambungkan ujung positif voltmeter ke titik tersebut, dan ujung negatifnya ke titik referensi atau ground.
Nilai yang terbaca di voltmeter akan menunjukkan tegangan di titik tersebut dalam satuan volt. Terdapat dua jenis karakteristik utama dalam satuan listrik Volt. Pertma, ada tegangan arus searah (DC) yang mengacu pada tegangan listrik yang arah arusnya konstan atau searah.
Contohnya adalah baterai, di mana arus listrik mengalir dalam satu arah tetap. Kedua, ada tegangan arus bolak-balik (AC) yang mengacu pada tegangan listrik yang arah arusnya berubah secara periodik. Arus AC adalah jenis tegangan yang biasa digunakan dalam sistem tenaga listrik rumah tangga dan industri, di mana arus berubah arah secara teratur.
Kedua jenis karakteristik ini memiliki peran yang berbeda dalam berbagai aplikasi listrik. Untuk ukuran tegangan listrik ini, biasanya dijumpai pada berbagai alat kelistrikan maupun mesin pembangkit listrik, misalnya seperti genset 220 Volt. Itu artinya, genset tersebut mampu menghasilkan tegangan listrik sampai 220 Volt. Sementara untuk nilai Volt pada tegangan AC itu sendiri, meliputi:
1,5V DC
5V DC
9V DC
12V DC
19V DC
24V DC
2. Ampere
Ampere (A) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur besaran arus listrik, termasuk jika Anda ingin tahu 1 Volt berapa Watt. Arus listrik menggambarkan seberapa banyak muatan listrik yang mengalir melalui suatu konduktor dalam satu detik. Beberapa contoh penggunaan satuan ampere (A) juga cukup umum dalam rumah tangga.
Misalnya saja meliputi pengukuran arus listrik pada perangkat elektronik seperti lampu, lampu pijar televisi, kulkas, dan charger ponsel. Sebagai contoh, lampu pijar mungkin memiliki arus sekitar 0.5 A, sementara kulkas bisa memiliki arus sekitar 2 – 3 A. Rumus Ampere di bawah ini perlu Anda thu untuk menghitung 1 Volt berapa Watt.
I = V/R
V : Tegangan (Volt)
I : Tegangan (Arus)
R : Hambatan (Ohm)
3. Watt
Watt merupakan sebuah satuan yang menunjukan sebuah nilai daya atau power di dalam sebuah kapasitas kelistrikan. Penggunaan satuan Watt ini bisa menunjukkan berapa besaran daya listrik yang diperlukan pada alat elektronik supaya bisa menyala.
Nilai daya itu sendiri, biasanya sudah tertera pada produk alat elektronik, misalnya 500 watt, 1000 watt dan lain sebagainya. Hal ini mengacu berkaitan dengan ukuran daya listrik yang dimiliki dan bisa ditanggung oleh alat elektronik tersebut.
Dengan demikian, maka penggunaan listrik di rumah akan terhindar dari risiko kurangnya daya ataupun kelebihan daya. Satuan ini banyak Anda jumpai di rumah pada sebuah lampu LED. Dalam hal ini, jika makin besar Watt yang dimiliki sebuah lampu, itu artinya akan semakin terang pula cahayanya dan mampu menghasilkan banyak lumens.
Selain itu, satuan Watt juga banyak ditemukan pada perangkat elektronik untuk rumah tangga, misalnya seperti televisi, setrika, radio, dan masih banyak lagi lainnya. Sementara untuk rumus daya (Watt) adalah sebagai berikut.
P = I x R x I / P= V x I
P : Daya (Watt)
V : Tegangan (Volt)
I : Ampere (Arus)
R : Hambatan (Ohm)
Berdasarkan rumus di atas, diketahui bila P = V x I, dimana ini adalah rumus daya yang cukup sering dipakai dalam sebuah satuan listrik di Indonesia. Perlu dipahami pula, bahwa berdasarkan rumus daya tersebut, diketahui bila semakin tinggi Ampere, maka daya yang dipakai juga akan makin tinggi bila tegangannya tetap.
Cara Menghitung 1 Volt Berapa Watt
Sumber : https://elements.envato.com/female-worker-inspecting-electric-systems-HSJCQB2
Setelah Anda tahu aspek apa saja dalam satuan listrik, selanjutnya pahami bagaimana cara menghitung 1 Volt ke dalam watt.
- 1 Volt Berapa Watt?
P = Volt x I
P = 1 x 25
P = 25 Watt
Jadi, 35 Ampere pada satuan yang digunakan, itu artinya 1 Volt = 25 Watt.
- 10 Volt Berapa Watt ?
P = V x I
P = 12 x 25
P = 300 Watt
Jika, Ampere listrik yang digunakan memiliki 25 A, itu berarti 12 Volt = 300 Watt.
- 1 Ampere Berapa Watt?
P = V x I
P = 220 x 1
P = 220 Watt
Tegangan yang dipakai pada 220 V, memiliki arti 1 Ampere = 220 Watt.
- 10 Ampere Berapa Watt?
P = V x I
P = 220 x 10
P = 2 200 Watt
Bila tegangan yang dipakai adalah 220 Volt Phase dan Netral, maka untuk 10 Ampere artinya setara 2.200 Watt / 2,2 kiloWatt.
Perhitungan Volt, Ampere serta 1 Volt berapa watt adalah hal penting dalam dunia listrik, sama halnya pada kelistrikan mobil. Sehingga bisa saja kelistrikan ini mengalami masalah yang membuat mobil mengalami kendala seperti penurunan kinerja dan performa. Untuk menghindari masalah finansial akibat gangguan kelistrikan maupun komponen lain, penting bagi Anda memiliki asuransi mobil.
Asuransi mobil dapat memberikan pertanggungan finansial untuk keperluan kendaraan Anda, seperti service berkala hingga kondisi darurat. Manfaatkan layanan dari Cekpremi yang menghadirkan berbagai informasi seputar mitra dan produk asuransi pilihan. Kunjungi website resmi Cekpremi.com dan dapatkan produk asuransi terbaik Anda!