Biaya cuci darah beragam tergantung dengan berbagai faktor. Rumah Sakit yang jadi rujukan, jenis penyakit dan yang paling penting adalah apakah Anda akan memakai BPJS atau tidak. Kondisi pasien tidak ada yang benar-benar sama.
Tapi sebagai referensi ada perkiraan yang bisa Anda gunakan. Sehingga bila dokter memberikan opsi hemodialisis. Anda mengetahui berapa kisaran biaya yang harus dikeluarkan.
Apa itu Cuci Darah?
Sebelum mencari tahu tentang biaya hemodialisis, ketahui terlebih dahulu mengapa seseorang disarankan untuk menjalani proses ini. Prosedur yang memakai mesin ini disebabkan oleh kondisi ginjal yang rusak.
Anda telah kehilangan kemampuan untuk melakukan pembuangan racun yang menjadi tugas ginjal. Solusinya adalah memakai darah yang dibersihkan kemudian memasukkannya pada tubuh pasien.
Ginjal selain membuang racun, juga memiliki fungsi lain. Ginjal yang mengatur produksi sel darah merah, menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, dan masih banyak lagi. Kita tidak bisa berfungsi dengan ginjal rusak. Sebelum timbul masalah kesehatan, dokter akan menyarankan prosedur yang disebut cuci darah.
Prosedur ini kerap mengharuskan pasien untuk melakukannya seumur hidupnya. Oleh karena itu, banyak pasien yang enggan menjalani prosedur tersebut, terlepas tidak ada solusi lain. Biaya cuci darah juga menjadi salah satu pertimbangannya.
Bagaimana seseorang bisa terdiagnosa dengan gagal ginjal? Ada beberapa penyakit yang bisa memicunya. Yang paling umum adalah hipertensi dan diabetes. Bila Anda sudah terdiagnosa dengan penyakit ini, harus menjaga kesehatan agar tidak mengalami gagal ginjal. Penyakit lainnya termasuk peradangan pada ginjal atau pembuluh darah.
Masih banyak penyakit lain yang bisa merusak ginjal dan mengharuskan pasien untuk cuci darah. Pilihan lain adalah transplantasi ginjal yang tidak semua pasien dapat menjalaninya. Jenis penyakit dan tingkat keparahan bisa mempengaruhi biaya secara keseluruhan.
Biaya Cuci Darah Dengan BPJS
BPJS (Badan penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan adalah harapan masyarakat untuk mendapat perlindungan kesehatan. Untuk cuci darah, Anda perlu mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat rujukan ke rumah sakit yang memberikan layanan hemodialisa di daerah Anda.
Mereka dapat memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai biaya yang terkait dengan prosedur tersebut. Untuk gagal ginjal ada beberapa perawatan yang BPJS bisa bantu, selain cuci darah adalah transplantasi ginjal dan CAPD atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis.
Transplantasi hanya dilakukan sekali, sementara pilihan lainnya dilakukan beberapa kali dalam seminggu. BPJS menanggung biayanya dengan persyaratan dan ketentuan tertentu. Jumlah totalnya variatif sesuai dengan jenis penyakit Anda. Tapi secara umum, bisa dipastikan Anda tidak perlu bayar untuk biaya cuci darah , transplantasi atau CAPD.
1. Transplantasi Ginjal
Anda mendapat cangkok ginjal untuk mengganti kerusakan organ ginjal. Anda memerlukan pendonor, baik yang hidup (living-donor kidney transplant) atau meninggal (deceased-donor kidney transplant). Fungsi dapat memperbaiki kualitas hidup penderita. Untuk perkiraan, biaya yang ditanggung BPJS untuk transplantasi ginjal adalah sekitar Rp 378 juta.
Anda mungkin harus membayar obat-obatan yang tidak dibayar oleh BPJS, sedangkan pemeriksaan, observasi, tindakan operasi hingga penyembuhan umumnya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Anda perlu mengikuti semua aturan BPJS. Hal ini termasuk pemeriksaan dan tidak keluar rumah sakit sebelum mendapat informasi dari dokter terkait.
Bila menyalahi ketentuan, BPJS Anda bisa tidak berlaku dan tagihan harus Anda bayar. Setelah transplantasi juga ada pemantauan yang semua mengikuti rujukan dokter yang menangani kondisi Anda.
2. Cuci Darah atau Hemodialisis
Cuci darah pada dasarnya menggantikan fungsi ginjal dengan menyeimbangkan kadar mineral dalam darah. Prosedur cuci darah berbeda-beda sesuai diagnosis, usia, dan jenis kelamin. Pada umumnya adalah dua kali seminggu atau tiga kali seminggu.
Jaminan biaya cuci darah dari BPJS Kesehatan adalah sekitar Rp 92 juta per tahun, untuk dua kali seminggu per pasien. Tentu kisaran tersebut bisa lebih besar dan lebih kecil sesuai dengan penyakit dan kondisi pasien.
3. Perawatan CAPD
CAPD adalah prosedur cuci darah bukan memakai mesin tapi melalui rongga perut. Prosedur ini jadi pilihan bagi pasien yang ingin kemandirian untuk cuci darah tanpa harus datang ke rumah sakit dan memakai mesin.
CPAD memerlukan operasi untuk memasang selang pada rongga perut. Kemudian, pasien memerlukan kantong cairan yang harus dipasangkan pada perut setidaknya sehari tiga kali.
BPJS akan menanggung bahan cairan dengan kisaran Rp 76 juta per tahun untuk tiap pasien. Cairan yang ditanggung adalah untuk per 6 jam. Ada cairan yang bisa bertahan sampai 12 jam. Namun, opsi ini tidak ditanggung oleh BPJS. Tentu ketentuan bisa sewaktu-waktu berubah.
Biaya Cuci Darah Tanpa BPJS
Harga proses hemodialisis tanpa BPJS bervariasi sesuai tempat yang Anda datangi untuk mendapatkan perawatannya. Penderita gagal ginjal kerap enggan melakukan prosedur ini karena harga dan juga waktu yang diperlukan untuk mencuci darah.
Anda harus menyempatkan diri untuk datang ke rumah sakit setidaknya dua atau tiga kali dalam seminggu. Cuci darah tidak menyembuhkan ginjal. Namun, bisa membantu penderita merasa nyaman dan mengendalikan tekanan darah dan penyakit lain yang jadi pemicu untuk kerusakan ginjal.
Biaya untuk cuci darah adalah sekitar Rp450.000-600.000,- per tindakan. Ini adalah harga umum untuk rumah sakit tipe C dengan fasilitas sederhana. Sebagai gambaran, berikut adalah biaya cuci darah untuk beberapa Rumah Sakit besar dan kecil di Indonesia.
- Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta: layanan terbagi tiga dengan pembagian sesuai fasilitas yang diterima. Layanan kecil adalah (Rp1.000.000-3.000.000), sedang (Rp3.050.000-6.000.000), dan besar (Rp 6.500.000-11.000.000) untuk sekali cuci darah.
- Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta: akan membutuhkan Rp400.000-1.200.000 per cuci darah.
- Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya: Rp1.100.000 tia tindakan.
- Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang: sekitar Rp750.000-800.000 per tindakan.
Hal yang perlu Anda ingat, cuci darah dilakukan lebih dari sekali dalam seminggu. Jadi harga tersebut akan sangat besar bila diakumulasikan dalam waktu sebulan.
Sekarang Anda jadi mengetahui beberapa pilihan biaya cuci darah baik dengan BPJS atau tidak. Anda harus lebih memperhatikan kesehatan setelah terdiagnosa penyakit yang bisa cuci darah. Anda perlu asuransi kesehatan untuk memberikan perlindungan diri secara optimal.
Anda bisa mengunjungi situs resmi cekpremi.com untuk membandingkan beberapa jasa asuransi yang menawarkan asuransi kesehatan. Ini adalah portal pembanding yang Anda butuhkan untuk memilih asuransi paling tepat untuk kebutuhan Anda.
sumber :