Bearing Transmisi: Menjaga Pergantian Gigi Tanpa Hambatan

Bearing Transmisi

Bearing transmisi adalah komponen kecil yang memiliki peran penting yang berkaitan dengan transmisi mobil. Bearing sendiri merupakan komponen dalam mesin yang fungsinya adalah untuk membatasi pergerakan relatif antara dua atau lebih komponen dalam mesin. Hal tersebut memungkinkan mesin untuk diarahkan sesuai keinginan.

Bearing digunakan untuk menjaga agar poros mesin tetap berputar sesuai sumbunya dengan komponen lain di jalurnya masing-masing. Sehingga komponen memiliki peran krusial dalam mekanisme kerja mesin. Mobil manual dan otomatis memiliki perbedaan dalam sistem transmisinya.

Mobil manual memerlukan perpindahan gigi manual dengan menggunakan persneling atau girboks. Terdapat tiga jenis perpindahan transmisi pada mobil manual, yakni sliding mesh, constant mesh, dan synchromesh. Meskipun sering diabaikan, nyatanya bearing berpengaruh besar pada berbagai bagian mobil, termasuk saat perpindahan gigi.

Berbagai Jenis Bearing Transmisi

Bearing berperan sebagai komponen bantu dalam mekanisme kerja mesin mobil, membantu rotasi dua komponen lainnya. Jenis bearing bervariasi dan memiliki fungsi tambahan selain sebagai pembantu gerak antar komponen utama. Berikut jenis komponen dan fungsinya.

1. Ball Bearing

Ball bearing adalah jenis bearing yang terdiri dari bola-bola logam kecil yang ditempatkan di antara cincin dalam dan cincin luar (inner ring dan outer ring). Komponen ini merupakan salah satu jenis bearing yang umum dan banyak digunakan dalam berbagai mesin, termasuk mobil.

Prinsip kerja bearing jenis ini cukup sederhana dengan gerakan putar yang efektif, mampu menangani beban gerakan putar, dan tekanan samping. Meskipun efisien dalam gerakan putar, ball bearing ini lebih cocok untuk menopang beban pada kendaraan ringan, karena kapasitasnya tidak sekuat jenis bearing lain dalam menangani beban. Fungsi utamanya adalah menopang beban putaran dan tekanan samping.

2. Roller Bearing

Bearing jenis ini memiliki bentuk silinder yang panjang dan dirancang untuk menahan beban horizontal dan vertikal tergantung pada pemasangannya. Roller bearing bekerja melalui inner race (bagian dalam) dan outer race (bagian luar), sehingga bentuk tengahnya fleksibel dengan lebih dari satu titik tumpu.

Dengan lebih dari satu titik tumpu, bearing ini mampu menanggung beban yang lebih besar daripada ball bearing transmisi. Namun, perlu diingat bahwa roller bearing ini tidak dirancang untuk menahan beban dorong.

3. Magnetic Bearing

Bearing magnetik adalah jenis bearing paling mutakhir karena menggunakan magnet sebagai materialnya dan beroperasi berdasarkan gaya magnet. Medan magnet pada bearing ini mengeliminasi kebutuhan akan bantalan logam atau elemen terapung, sehingga menghindari gesekan atau kontak fisik.

Medan magnet yang dimanfaatkan dalam cara kerja tersebut memberikan magnetic bearing daya putar tinggi, mencapai 50.000 rpm secara konsisten. Sehingga, komponen magnetic bearing biasa digunakan pada komponen dengan daya putaran tinggi, seperti flywheel.

4. Roller Thrust Bearing

Pada dasarnya memiliki bentuk serupa dengan roller bearing, tetapi dapat menahan beban yang lebih besar dan ditempatkan dalam posisi yang berbeda dalam mekanisme mesin mobil. Kemampuannya menanggung beban yang berat menjadikannya cocok untuk digunakan pada bagian gear set, seperti gearbox yang menggerakkan rotating shaft dan house rotating shaft, dan juga gigi flywheel.

Prinsip Kerja Transmisi pada Mobil Manual

Sistem pemindah tenaga memungkinkan pengemudi mengontrol daya yang dihasilkan oleh mesin menggunakan roda gigi. Dalam transmisi manual, kopling menghubungkan mesin dan poros input secara bersamaan. Saat mesin menghasilkan tenaga, poros output mengirimkan daya ke poros input.

Kopling tersebut memungkinkan beralihnya tenaga mesin ke poros input. Kerusakan pada bearing dapat menyebabkan masalah dalam sistem ini. Input dan output shaft berputar bersama selama proses transfer tenaga dari mesin ke sistem penggerak.

Kinerja input shaft bergantung pada bantalan atau bearing, yang memastikan putaran poros berjalan lancar dengan dukungan oli transmisi. Jika oli transmisi kurang, kondisi tersebut bisa menyebabkan panas berlebih dan merusak bearing transmisi, yang mengakibatkan masalah pada poros input.

Selain kekurangan oli yang dapat merusak bantalan input shaft, ada kemungkinan lain yaitu penuaan dan keausan bearing itu sendiri. Apabila terdeteksi tanda-tanda kerusakan pada input shaft bearing, segera gantilah bearing tersebut untuk menghindari risiko terjadinya masalah yang lebih serius di kemudian hari.

Kerusakan pada Komponen Bearing Transmisi

Kerusakan pada bearing transmisi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keausan, adanya kontaminan ke dalam transmisi, beban yang berlebihan, kurangnya pelumasan oli, serta umur pakai bearing. Berikut penjelasannya.

1. Aus

Bearing transmisi digunakan untuk mendukung bagian yang bergerak. Saat dua permukaan bergerak bersama, gesekan terjadi dan menghasilkan panas. Gesekan yang terus menerus bisa menyebabkan panas berlebih dan merusak komponen.

2. Kotor

Kotoran pada transmisi adalah benda-benda yang masuk ke dalam transmisi yang bisa menyebabkan komponen-komponen pada transmisi mengalami kerusakan. Kotoran-kotoran ini bisa berupa pasir dan air.

3. Kurangnya Pelumas

Sistem pelumasan antara dua permukaan yang bergerak melibatkan partikel pelumas yang mengurangi gesekan. Minyak pelumas menjaga agar bagian mesin tidak cepat aus akibat gesekan, sekaligus berperan sebagai pendingin dan pembersih mesin.

Beberapa tanda dari kerusakan komponen transmisi diantaranya adalah mesin terdengar berisik saat roda gigi netral, adanya suara konstan pada roda gigi, selip, serta terasa getaran saat pindah gigi transmisi. Bearing memiliki peran krusial dalam kinerja mesin mobil, sehingga penting untuk memperhatikan kondisinya dengan baik.

Supaya nantinya mesin kendaraan dapat beroperasi secara optimal dan selalu dalam kondisi prima. Namun perlu diingat, bahwa perawatan maupun servis berkala tentunya membutuhkan dana yang tidak bisa dianggap sedikit. Mengatasi risiko akibat kerugian finansial ini, maka asuransi dapat memberikan perlindungan jika terjadi kerusakan pada bearing transmisi.

Dengan memiliki asuransi, Anda dapat mengurangi beban biaya perbaikan atau penggantian komponen kendaraan. Sehingga Anda dapat melindungi keuangan dari kerugian yang tidak terduga. Polis asuransi mobil juga dapat mengurangi beban keuangan yang mungkin timbul akibat risiko tersebut.

Cekpremi.com menyediakan pilihan jenis asuransi mobil terbaik dengan harga terjangkau dari beberapa mitra asuransi terpercaya. Dengan bantuan tim yang sudah berpengalaman dari Cekpremi, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi produk maupun polis asuransi terbaik. Dapatkan rekomendasi asuransi mobil untuk perlindungan kendaraan Anda via Cekpremi!

Referensi :

Garda Oto