Waspadai DBD saat Musim Hujan! Intip Cara Mencegahnya

DBD saat musim hujan

Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya dengan gejala demam tinggi mendadak. DBD saat musim hujan biasanya meningkat karena pada musim ini populasi nyamuk Aedes Aegypti semakin tinggi karena banyak telur yang menetas saat air hujan menggenang.

Penyebarannya sangat cepat, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa peningkatan DBD menjadi 30 kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Kebanyakan di antaranya adalah dari negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Menghadapi DBD, simak apa saja yang bisa Anda lakukan.

7 Cara Efektif Mencegah DBD saat Musim Hujan

Selain demam tinggi yang mendadak, ada beberapa gejala yang akan dialami pasien DBD. Pasien dapat merasakan sakit kepala, nyeri otot dan sendi, muncul ruam di kulit, mual hingga muntah. Gejala yang paling berat adalah terjadinya pendarahan hebat serta syok yang bisa menimbulkan kematian.

Ada tiga fase demam yang selama 2 sampai 7 hari akan dirasakan pasien. Berikut ini fase demam yang harus diwaspadai:

  1. Hari 1-3, demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius.
  2. Hari 4-5, demam mengalami penurunan hingga 37 derajat Celcius namun ini adalah fase kritis dan membutuhkan penanganan yang tepat. Jika tidak pembuluh darah bisa pecah.
  3. Hari 6-7, demam akan muncul kembali dan berada di fase pemulihan, setelahnya suhu tubuh berangsur normal dan pasien dapat sehat kembali.

Penting untuk mengenali gejala DBD saat musim hujan seperti sekarang lebih dini. Tujuannya agar pasien mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga penanganan lebih lanjut diberikan oleh dokter.

Perlu diketahui bahwa sumber penyakit dari DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti, sehingga jika seseorang mengalami DBD maka penyakit tidak akan menular. Kecuali orang tersebut tergigit oleh nyamuk Aedes Aegypti. Oleh karena itu pencegahan dari DBD juga sedikit berbeda yaitu:

  1. Menerapkan 3M
See also Preeklamsia : Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Salah satu langkah waspada DBD Kemenkes yang kerap dikampanyekan adalah 3M (menguras, menutup, mengubur). Konsep 3M sudah sejak lama diperkenalkan dan cukup banyak masyarakat yang telah menerapkannya.

Dimulai dengan rajin menguras bak penampungan air seperti toren air, kendi hingga bak di kamar mandi. Tempat penampungan air ini berpotensi sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk jika dibiarkan.

Kedua adalah menutup tempat penampungan air, dengan menutupnya maka nyamuk tidak akan bersarang. Ketiga adalah mengubur barang atau sampah organik di dalam tanah agar tidak menjadi sarang nyamuk sekaligus membuat lingkungan semakin bersih.

  1. Mendaur Ulang Limbah

Langkah waspada DBD saat musim hujan juga berhubungan dengan limbah lain seperti barang bekas. Daripada Anda menumpuknya di dalam gudang dan menjadi debu serta sarang nyamuk sebaiknya mulailah menyeleksi sampah dan melakukan daur ulang.

Barang-barang yang tidak terpakai bisa didaur ulang menjadi fungsi yang berbeda. Pastikan saja Anda tidak memiliki tumpukan sampah di sekitar rumah yang bisa menimbulkan DBD.

  1. Memelihara Ikan dan Tanaman untuk Mengusir Nyamuk

Apakah Anda memiliki kolam di rumah? Sebaiknya peliharalah ikan yang bisa memakan jentik nyamuk. Begitu juga dengan pot untuk tanaman air, menambahkan ikan bukan hanya untuk meningkatkan estetika taman tetapi juga membuat aman.

Tanam juga jenis tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperti lavender dan bunga tapak dara. Tanaman ini efektif untuk mengusir nyamuk di antara tanaman pada taman rumah Anda.

  1. Tidur dengan Kelambu dan Pakai Lotion Anti Nyamuk

Nyamuk DBD sangat aktif pada fajar, senja dan juga malam hari. Pada saat Anda tidur nyamuk ini akan dengan mudah menyerang dan menimbulkan penyakit. Demi menjaga aktivitas tidur tetap aman Anda bisa menggunakan kelambu.

See also Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri dan Kanan pada Wanita

Selain itu Anda juga bisa bersiap menggunakan lotion anti nyamuk. Lotion ini bisa Anda gunakan sebelum tidur atau saat beraktivitas di jam-jam nyamuk mudah menyerang. Lotion anti nyamuk biasanya efektif selama belasan jam.

  1. Menjaga Kebersihan Ruangan

Demi menghindari DBD saat musim hujan Anda harus rajin membersihkan ruangan rumah, terutama kamar. Hindari untuk menumpuk pakaian, atau menggantung pakaian yang sudah dikenakan. Pakaian yang lembab karena keringat menjadi tempat bersarang nyamuk selain genangan air.

Anda sebaiknya menghindari tumpukan pakaian begitu juga dengan kebersihan tempat tidur dan sejenisnya. Ruangan bersih juga akan membuat Anda semakin nyaman.

  1. Pastikan Menggunakan Pakaian yang Bisa Melindungi Kulit

Bagi diri sendiri, agar tidak mudah digigit nyamuk paling mudah adalah dengan menggunakan pakaian berlengan panjang. Bisa juga dengan celana atau rok yang panjang sehingga bisa menutupi seluruh kulit.

Cara ini cukup efektif untuk menghindari gigitan nyamuk. Jika perlu saat tidur Anda bisa mengenakan kaus kaki. Kenakan juga sepatu ke mana saja Anda akan pergi agar aman. Pakaian panjang tidak hanya mencegah DBD saat musim hujan namun juga membuat Anda tetap hangat.

  1. Memasang Jebakan Nyamuk

Demi mewaspadai demam berdarah Anda perlu menumpas sumbernya yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Oleh karena itu memasang jebakan nyamuk di dalam ruangan sangatlah penting. Anda bisa memanfaatkan alat listrik seperti raket nyamuk agar membunuhnya secara efektif.

Bisa juga membunuh nyamuk dengan semprotan obat nyamuk saat senja hari. Menghindari ruangan menjadi sarang nyamuk, Anda juga bisa memasang kasa pada setiap ventilasi udara di rumah. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi penyebaran nyamuk penyebab DBD.

Waspada demam berdarah harus dilakukan sedini mungkin khususnya saat musim hujan tiba. Lebih baik setiap harinya Anda menerapkan ketujuh cara tadi sehingga saat musim hujan tiba nyamuk tidak mudah berkembangbiak dan menyerang.

See also Tips dan Cara Menjaga Tubuh Tetap Sehat dan Bugar

Tidak hanya mengikuti cara mencegah DBD saat musim hujan, penting untuk menambahkan perlindungan diri dan juga keluarga dengan asuransi kesehatan. Kehadiran asuransi akan membuat Anda menjadi lebih aman ketika penyakit menyerang.

Baik dari segi perlindungan perawatan di rumah sakit sampai keuangan. Satu hal yang harus diperhatikan adalah memilih asuransi kesehatan yang benar-benar dibutuhkan. Baik dari segi perlindungan risiko dan juga premi yang ditawarkan.

Anda bisa memilih dan membandingkan sendiri mana asuransi yang paling tepat melalui Cekpremi. Sebagai insurtech, Cekpremi dapat membantu Anda dalam personalisasi asuransi yang cocok. Anda tidak perlu lagi menghubungi agen asuransi dengan proses yang lebih rumit. Cek asuransinya sekarang di Cekpremi.