Mengenal P2P Lending: Manfaat, Risiko, dan Aplikasi Terbaik

p2p lending

Perusahaan FinTech P2P Lending kian diminati karena menyediakan layanan pinjaman online yang dianggap cukup menjanjikan dan dinilai sebagai instrumen investasi untuk pemula. Apakah Anda salah satu yang berminat untuk berinvestasi dalam platform FinTech yang satu ini?

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, simak dulu, yuk, pengertian, manfaat, risiko, dan tips berinvestasi di platform P2P Lending agar imbal hasil yang Anda dapatkan bisa maksimal.

Apa Itu P2P Lending?

apa itu p2p lending

P2P Lending atau peer-to-peer lending adalah kegiatan pinjam meminjamkan sejumlah dana antar perorangan tanpa adanya perantara seperti bank atau lembaga finansial lainnya. Wadah yang memberikan pinjaman bersifat online yang disebut dengan marketplace.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak marketplace P2P Lending yang tersedia, sehingga memudahkan perorangan untuk melakukan pinjaman atau meminjamkan uang dengan cepat dan mudah.

Dilansir dari laman situs resmi OJK, sampai dengan 19 Februari 2020, total jumlah penyelenggara fintech terdaftar di OJK adalah sebanyak 161 perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya jumlah investor yang berinvestasi dengan cara ini.

Hal ini dikarenakan return atau imbal hasil yang didapatkan cukup tinggi yaitu 18 persen hingga 20 persen pertahun. di mana setara dengan return yang bisa didapatkan dengan berinvestasi di pasar saham atau reksadana saham.

Manfaat dan Keuntungan Investasi P2P Lending

keuntungan p2p lending

Salah satu keuntungan atau manfaat dari investasi P2P Lending Indonesia adalah mudah dan praktis untuk dilakukan. Untuk lebih jelasnya, berikut penjabarannya.

Imbal Hasil yang Tinggi

Potensi keuntungan investasi P2P lending yang pertama adalah imbal hasil atau return yang cenderung tinggi dibanding instrumen investasi tradisional seperti deposito. Pada beberapa platform P2P lending terbaik, imbal hasil atau bunga yang diterima investor bisa menyentuh 18 persen per tahun.

Pendapatan ini akan diterima dalam bentuk tunai dan dihitung berdasarkan presentasi bunga yang sebelumnya telah disepakati. Akan tetapi sebelum berinvestasi, perusahaan FinTech P2P Lending akan melakukan kurasi terlebih dulu agar investor mengetahui latar belakang si peminjam dan risiko yang akan ditanggung.

Akses Pinjaman Mudah dan Berkualitas

Keuntungan dan manfaat P2P Lending yang satu ini menjadi salah satu alasan mengapa platform in menjadi alternatif yang cukup menarik untuk mendapatkan modal usaha. Dengan adanya perusahaan P2P Lending di Indonesia, bank dan pemodal ventura bukan lagi satu-satunya sumber modal usaha.

Pada proses kerjanya, setiap pemberi midal yang tergabung di dalam suatu platform P2P Lending akan diberi kebebasan untuk memilih sendiri jenis UKM yang akan diinvestasikan. Setiap UKM memiliki tingkat risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda. Semakin besar risiko dari sebuah UKM, maka bunga pengembalian cukup besar. Apabila dilihat dari sisi peminjam, pembiayaan platform ini dinilai cocok untuk usaha kecil.

See also Begini Cara Ambil Uang di ATM BCA Tanpa Kartu

Diversifikasi Investasi

Terakhir, pembiayaan P2P lending juga memberikan diversifikasi investasi pada investor. Dengan adanya FinTech ini, investor dapat dengan mudah memperluas portofolio investasinya dengan mendistribusikan dananya ke berbagai peminjam. Hal ini pun akan mengurangi risiko kerugian apabila terjadi gagal bayar pada salah satu peminjam yang diinvestasikan.

Selain itu, keuntungan tambahan seperti hambatan masuk yang rendah dan fleksibilitas membuat investor bebas memilih perusahaan dan bisnis mana yang akan diinvestasikan dan berapa banyak yang ingin mereka investasikan. Instrumen investasi yang satu ini juga cocok bagi pemula.

Memilih Sendiri Perusahaan yang akan Anda Danai

Dalam praktiknya, perusahaan FinTech P2P akan mengirim profil calon peminjam yang membutuhkan dana kepada Anda. Dengan demikian, Anda bebas memilih peminjam yang akan Anda danai dilihat dari berbagai pertimbangan.

Anda juga dapat memilih lebih dari satu peminjam. Ini akan membuat investasi Anda lebih aman. Jika terjadi kredit macet di salah satu peminjam, Anda masih bisa mendapat keuntungan dari peminjam lain.

Bebas Menentukan Tenor

Keuntungan dan manfaat lain dari investasi di fintech lending adalah kebebasan memilih tenor atau jangka waktu, bisa dalam waktu enam bulan, satu tahun, atau dua tahun. Semua ini tergantung Anda, mau pengembalian dana cepat atau lama, sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Dengan tenor yang Anda tentukan sendiri, akan membantu Anda dalam menyusun rencana investasi selanjutnya.

Risiko Investasi P2P Lending

risiko p2p lending

Namun, dalam dunia investasi tentunya ada yang namanya risiko dan risiko ini berbanding lurus hubungannya dengan return yang didapatkan. Semakin besar return yang didapatkan tentu semakin tinggi juga risiko yang akan dihadapi investor.

Gagal Bayar

Risiko utama yang harus siap dihadapi oleh para investor di P2P Lending adalah gagal bayar, atau kreditur yang tidak melunasi pinjaman mereka, dan risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh investor sedangkan pihak marketplace biasanya hanya membantu penagihan.

Bangkrut dan Uang Dibawa Kabur

Risiko investor atau lender fintech lending selanjutnya adalah penyalahgunaan dana. Jika Anda tidak cermat dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan, Anda bisa meminjamkan uang Anda ke perusahaan dengan kredibilitas buruk, tidak terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan yang lebih buruk lagi bisa saja mereka kurang pandai memutar uang Anda.

Akhirnya, dana perusahaan tempat Anda menanamkan modal, hilang karena bangkrut, atau hilang dibawa kabur pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

Tips Investasi P2P Lending

tips investasi p2p lending

Tapi jangan khawatir, ada kok beberapa marketplace P2P Lending yang menjamin para uang investor kembali karena mereka memanfaatkan asuransi kerugian. Dengan begitu, investor tidak ragu lagi untuk melakukan investasi.

See also Mudah, Ini Dia Cara Menghitung Persen di Kalkulator HP

Makanya, sebelum berinvestasi di platform ini sangat disarankan agar calon investor mencari tahu bagaimana platform yang akan digunakan untuk berinvestasi dan bagaimana rekam jejak perusahaan yang akan Anda danai, seperti:

  1. Pastikan pembayaran para peminjam lancar dengan melihat angka kredit macet perusahaan yang akan Anda danai
  2. Sudah berada di dalam pengawasan dan terdaftar di OJK
  3. Dilindungi asuransi kerugian
  4. Memiliki testimoni atau history yang baik dari investor sebelumnya.
  5. Berinvestasi dengan modal yang kecil terlebih dahulu

Untuk mekanismenya sendiri mirip seperti berinvestasi di reksadana dan deposito, di mana produk investasi ini memiliki berbagai produk yang bisa dipilih, dan memiliki jumlah minimal uang yang harus di investasikan di mana investor tidak bisa menarik investasi di tengah jalan seperti deposito.

Daftar Perusahaan dan Aplikasi P2P Lending Terbaik di Indonesia 2021

aplikasi p2p lending terbaik di indonesia

Dalam P2P Lending penerima pinjaman adalah pihak yang bergelut di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau jenis usaha lainnya. Dengan memberikan pinjaman, Anda sebagai investor akan menerima sejumlah bunga atau imbal hasil. Jika Anda tertarik untuk investasi di bidang ini, berikut lima rekomendasi perusahaan dan aplikasi P2P Lending terbaik di Indonesia.

Koinworks

KoinWorks adalah salah satu aplikasi P2P Lending yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi mulai dari Rp100 ribu. Sebagai investor, Anda bisa memilih bidang yang ingin Anda danai, seperti pendidikan, bisnis, atau kesehatan.

KoinWorks juga telah dilengkapi dengan dana proteksi untuk mengurangi kerugian. Return yang ditawarkan KoinWorks juga terbilang tinggi, yakni berkisar antara 14% hingga 23% dengan tenor investasi 1-12 bulan. Hingga artikel ini ditulis, KoinWorks telah menyalurkan pinjaman Rp2,13 triliun dan TKB90 sebesar 95,66%. Jika tertarik, Anda bisa mengunduh aplikasi KoinWorks dapat di Google Play Store atau App Store.

Amartha

Aplikasi P2P Lending terbaik berikutnya adalah Amartha yang berdiri sejak tahun 2010 sebagai microfinance. Pada tahun 2016, perusahaan ini akhirnya berubah menjadi P2P Lending yang lebih fokus pada pendanaan UMKM di pedesaan dan pelosok yang belum memiliki akses kredit ke perbankan.

Adapun nilai pinjaman di Amartha mulai dari Rp3 juta hingga Rp15 juta dengan tenor investasi 6-12 bulan. Hingga saat ini Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp4,21 triliun dan memberdayakan 762.652 pengusaha mikro. Terkait tren kegagalan pengembalian pinjamannya pun rendah, yaitu TKB90 mencapai 96,39 persen. Aplikasi Amartha bisa Anda download di Google Play Store dan App Store.

Modalku

Selanjutnya, ada Modalku yang memungkinkan Anda melakukan pendanaan ke UMKM berdasarkan informasi yang disediakan. Contohnya, berupa peminjam, jenis usaha, jumlah pinjaman yang dibutuhkan, dan suku bunga pinjaman.

See also Yakin Pilih Asuransi TLO? Lihat Apa Saja Jaminan Kecelakaan Yang Diberikan

Modalku memiliki dua produk utama, yaitu Pinjaman UKM dan Invoice Financing. Pinjaman UKM adalah pinjaman tanpa jaminan untuk kebutuhan modal usaha dan perkembangan bisnis. Dengan plafon pinjaman yang dapat diberikan adalah hingga Rp2 miliar dan tenor hingga 24 bulan.

Sementara Invoice Financing memberikan dana cepat menggunakan invoice hingga 80 persen dari nilai invoice dengan tenor 15-90 hari. Total pendanaan Modalku hingga Agustus 2021 adalah Rp 25,58 triliun. Aplikasi Modalku saat ini juga sudah tersedia di Google Play Store dan App Store.

Investree

Investree adalah pionir P2P Lending Indonesia yang mulai beroperasi sejak tahun 2015. Ada dua jenis pinjaman yang dapat Anda berikan melalui Investree, yaitu pinjaman bisnis dan pinjaman lainnya.

Pinjaman bisnis meliputi invoice financing, buyer financing, working capital term loan, dan pinjaman toko online. Sementara untuk pinjaman lainnya meliputi Surat Berharga Nasional (SBN) dan reksa dana for Lender, dan hasil kerja sama Investree dengan Tanamduit.

Anda bisa memberi pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp50 juta. Jika Anda memberi pinjaman di Investree, Anda akan mendapat bunga sebesar 12 persen-1 persen setahun dengan tenor investasi 1-12 bulan.

Dilansir dari laman resminya hingga Agustus 2021, Investree mencatat total fasilitas pinjaman Rp11,45 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp7,80 triliun. Sementara itu, untuk rata-rata tingkat pengembalian (return) tercatat 16,6 persen per tahun dan Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90) mencapai 97,75 persen. Aplikasi Investree dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store.

Akseleran

Akseleran merupakan salah satu aplikasi P2P Lending terbaik dengan konsep crowdfunding. Akseleran memberikan bunga imbal balik sesuai dengan profil tingkat risiko pinjamannya. Melalui platform ini, ada ribuan perusahaan yang bisa Anda pilih sesuai dengan keinginan.

Di setiap pendanaan juga sudah tercantum informasi yang diperlukan seperti bunga, tenor, dan agunan. Jika tertarik dengan P2P lending satu ini, Anda bisa mengunduhnya di Google Play Store dan App Store.

Kehadiran platform fintech yang menawarkan cara alternatif untuk berinvestasi dengan return yang menarik dan juga proses yang mudah memang layak untuk dicoba. P2P Lending bisa membantu Anda untuk hasilkan pendapatan pasif meskipun memiliki sejumlah risiko, tapi apalah arti berinvestasi tanpa adanya risiko.

Untuk itu, wajib bagi Anda yang ingin berinvestasi di platform ini untuk mengetahui bagaimana kondisi marketplace P2P Lending yang akan Anda pilih seperti yang sudah disebutkan di atas. Good luck!