Pastinya Anda penah mendengar kata ‘hedonisme’ bukan? Ketika mendengar “hedonisme,” atau “hedonis,” gambaran yang muncul adalah tentang pemanjaan diri, hidup yang kaya, dan bermewah-mewah. Tetapi sebenarnya, apa itu hedonisme?
Definisi filosofis Hedonisme mengacu pada cara kehidupan yang tidak demikian. Hedonisme lebih berfokus pada memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan rasa sakit. Hedonis sejatinya menganggap rasa sakit dan kesenangan sebagai entitas intrinsik untuk hidup.
Tetapi tahukah Anda bahwa tidak semua hedonis itu menjalankan hidup yang negatif? Berdasarkan sebuah riset yang diterbitkan oleh artikel jurnal yang ditulis oleh Ruut Veenhoven (2003), dalam beberapa kasus perilaku mereka positif.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih lengkapnya mengenai pengertian, ciri-ciri, dan cara untuk menghindari hedonisme yang bersifat negatif, yuk, simak pembahasan berikut ini.
Mengenal Apa Itu Hedonisme
Hedonisme adalah cara pandang hidup yang mulai populer pada abad ke-18, khususnya masyarakat kalangan atas.
Pada awal kemunculannya, hedonisme dianggap positif oleh para filsuf. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, ahli kejiwaan menemukan bahwa hal tersebut merupakan penyakit mental.
Kata ‘hedonisme’ sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya ‘kesenangan’. Hedonisme sering kali digunakan dalam beberapa konteks.
Dalam filsafat moral hedonisme merupakan suatu pandangan bahwa kehidupan yang baik harus menyenangkan. Sementara dalam ilmu psikologi istilah tersebut didefinisikan sebagai pencarian kesenangan merupakan motivator utama perilaku manusia.
Hedonisme juga memiliki kaitan erat dengan utilitarianisme, yakni tindakan etis adalah tindakan yang memaksimalkan kebaikan masyarakat. Sementara hedonisme mengambil langkah lebih jauh dengan mendefinisikan ‘baik’ sebagai kesenangan.
Ruut Veenhoven juga menekankan hedonis cenderung terbuka pada pengalaman yang menyenangkan. Dalam dunia akademis terdapat perdebatan mengenai hedonisme dan kesenangan.
Dalam level nasional, hedonisme cenderung positif karena berkaitan dengan penerimaan kesenangan dan senang denga aktivitas yang santai.
Akan tetapi, dalam level individu perilaku hedonistik cenderung berkorelasi dengan pengalaman negatif yakni berhubungan badan dengen frekuensi yang tidak wajar dan penggunaan stimulan.
Ciri-ciri Hedonisme
Setelah memahami definisi dari: apa itu hedonisme, berikut adalah ciri-ciri orang hedonis. Tidak semuanya berorientasi negatif, loh! Apa saja?
Memiliki karakter egois
Hedonis yang menjalankan hidup dengan pengalaman negatif seringkali bersikap egois karena mereka hanya memikirkan kesenangannya sendiri terutama dalam membuat suatu pilihan.
Hedonis juga mengabaikan beberapa nilai-nilai penting kehidupan seperti kebebasan atau keadilan ketika mengevaluasi mana yang baik dan mana yang salah.
Suka bersenang-senang yang berlebihan hingga menimbulkan masalah hidup
Melanjutkan poin pertama, hedonis dengan pengalaman negatif juga memiliki ciri ketergantungan, adiksi, bingeing, dan bahkan mengonsumsi sesuatu dalam kadar yang tidak sewajarnya.
Biasanya hedonis gemar menggunakan cara yang berbahaya untuk mendapatkan kesenangan maksimal seperti mengonsumsi alkohol, narkoba, dan bahkan berhubungan badan yang tidak sewajarnya.
Hal tidak wajar lain yang biasa dilakukan hedonis adalah belanja berlebihan hingga berhutang kartu kredit tanpa melihat kondisi finansial mereka.
Orang seperti ini biasanya memiliki pola pikir “belanja sekarang, urusan membayar tagihan kartu kredit lihat nanti”. Ketidakpedulian ini bisa berujung hutang pada bank atau pinjaman online yang menumpuk.
Selain itu, ketika suatu hal yang dilakukan tidak lagi menjadi pendorong motivasi atau dalam suatu kasus bahkan menjadi suatu hasrat yang tidak terkontrol, itu juga bisa menjadi ciri-ciri hedonisme.
Senang mencari pengalaman baru yang hanya bersenang-senang
Hedonis negatif juga senang menikmati suatu sensasi kebahagian dan tidak ingin keluar dari kebahagian itu. Pengalaman yang isinya hanya sensasi yang positif, sebetulnya membuat Anda tidak menjalankan hidup yang sebenarnya. Hidup selalu ada jatuh dan bangun, kegagalan dan kesuksesan.
Hedonis cenderung memiliki karakter suka bersantai
Sedangkan hedonis yang menjalankan cara hidup positif sangat menikmati aktivitas yang bersantai khususnya aktivitas outdoor. Selain itu, mereka juga gemar menghabiskan waktu bersama teman, makan di luar.
Manfaat Hedonisme Positif
Sebagaimana telah disebutkan, hedonisme tidak selalu berorientasi pada pengalaman negatif. Hedonisme positif bisa mengurangi stress dan mencegah terjadinya depresi. Bahkan, mendorong seseorang untuk fokus pada pengalaman menyenangkan bisa membuat hidup lebih bahagia.
Tips Jitu Menghindari Hedonisme Negatif
Lantas, bagaimana agar Anda tidak menjadi hedonis yang negatif? Untuk mencari kesenangan dan mengurangi rasa sakit, umumnya setiap orang memiliki cara sendiri. Akan tetapi, ada beberapa tips jitu yang dapat membantu Anda menghindari hedonisme.
Jangan menghindari rasa sakit atau sedih
Apabila selama hidup Anda sering lari dari masalah atau menghindari rasa sakit, depresi, kemarahan, atau frustasi, Anda mungkin bisa mendapatkan masalah kesehatan mental karena tidak mampu menerima apa yang Anda pikirkan dan rasakan.
Ini dapat dianalogikan seperti ketika Anda sakit flu, Anda tidak mengobatinya sehingga gejalanya akan tambah parah. Ada juga kemungkinan apabila Anda sering menghindari emosi-emosi negatif, Anda tidak bisa merasakan kesenangan sepenuhnya.
Hal ini sama seperti ketika Anda tidak lapar: akankah makanan yang Anda rasakan lebih enak? Terkadang lebih mudah menerima perasaan negatif agar pengalaman positif yang datang selanjutnya akan terasa lebih menyenangkan dan memuaskan.
Mengapresiasi kebaikan
Ini bisa dengan cara membuat sebuah perencanaan yang mengarahkan kepada kehidpan yang lebih baik. Selain itu, menjaga diri sendiri dan lebih aware terhadap sekitar juga dapat menghindari Anda dari hedonisme.
Re-evaluasi aktivitas yang membawa kebahagiaan berlebihan
Anda bisa mulai bertanya pada diri sendiri: apakah yang dikerjakan ini ada tujuan baiknya? Pertanyaan yang Anda tanya pada diri sendiri juga tidak perlu yang filosofis.
Pertanyaan sederhana seperti: apakah tujuan menggunakan narkoba? Obat-obatan membuat orang yang mengonsumsinya berfantasi. Lantas untuk apa fantasi ini?
Jadi, apabila menjawab semua pertanyaan itu hidup Anda akan mengarah pada kehidupan yang lebih baik. Pertanyaan itu juga melampaui diri mereka sendiri dan dengan demikian melampaui hedonisme.
Self-care dan cinta
Hedonisme tidak akan terjadi apabila Anda menikmati kebersamaan dengan teman-teman, memiliki pasangan yang mencintai Anda, santai dalam pembukaan percakapan filosofis, dan hal-hal lain yang sejenis.
Nah, bagi Anda pembaca CekPremi, itulah informasi seputar apa itu hedonism beserta ciri-ciri dan tips agar terhindar dari hedonisme negatif. Hedonisme tidak selalu tentang hal buruk, namun ada juga hedonisme yang mengarah pada pengalaman positif.
Sebagai bentuk self-care dan rasa sayang kepada keluarga, teman, dan pasangan, jangan lupa lindungi diri Anda dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi mobil, asuransi perjalanan, dan asuransi properti.
CekPremi sudah bermitra dengan beberapa perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Cukup klik produk kami, Anda bisa memilih beragam produk asuransi yang sesuai dengan profil dan kebutuhan Anda. Tentunya dengah harga terjangkau!