Saat baru bekerja, Anda mungkin memiliki prioritas untuk update gadget, liburan, membeli barang, atau hal-hal menyenangkan lainnya. Namun, ketika sudah berumah tangga, prioritas tersebut tergeser oleh keinginan untuk memiliki rumah sendiri. Memiliki rumah ketika menikah bisa menjadi pencapaian tersendiri dalam rumah tangga. Harga properti, khususnya rumah, setiap tahun memang terus meningkat dikarenakan permintaan dan peminatnya yang tinggi. Sebenarnya ada beberapa cara membeli rumah impian yang tentunya bisa disesuaikan dengan kemampuan keuangan kamu.
1. Cash Keras
Membeli rumah dengan cara ini sebenarnya adalah cara paling hemat dan murah. Kenapa? Biasanya sistem pembelian ini paling disukai oleh developer karena pembayarannya harus dilakukan paling lambat 1 bulan sejak adanya kesepakatan jual beli. Sehingga biasanya developer akan memberikan potongan harga sekitar 10-15%. Keuntungan lainnya adalah Anda bebas dari cicilan tiap bulan dan tidak ada tambahan bunga. Tapi milenial mana yang baru kerja beberapa tahun dan punya uang ratusan juta hingga milyaran rupiah?
2. Cash Berjangka
Kalau cash keras terlalu memberatkan, ada pilihan cash berjangka yang bisa meringankan. Cicilan ini biasanya berlangsung dalam kurun waktu 6-24 bulan yang dibayarkan langsung kepada pihak developer, tanpa pinjaman bank. Sistem bayar ini terbilang cukup efektif karena cicilan tak akan terpengaruh fluktuasi bunga bank. Namun, pada sistem ini pembeli diwajibkan untuk memberikan DP yang cukup besar, sekitar sekitar 30 – 50% dari harga rumah, tergantung kebijakan developer, kemudian sisanya dilanjutkan dengan cicilan hingga lunas.
3. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Cara beli rumah yang terakhir dan paling sering dipilih adalah dengan sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Bank akan memberikan pembiayaan rumah sampai dengan 90% dari harga rumah. Pada sistem ini, pembeli akan membayar rumah dengan cara mencicil tiap bulan kepada pihak bank. Lama cicilan atau tenornya beragam, dan dapat disesuaikan dengan kemampuan bayar masing-masing. Jumlah total harga rumah dengan sistem KPR memang jauh lebih mahal daripada sistem cash, namun menjadi paling terjangkau untuk para milenial.
Tips Beli Rumah Untuk Milenial
Tetapkan Target Rumah
Langkah pertama adalah menentukan target rumah Anda. Misalkan tujuannya adalah untuk membeli rumah di daerah X dengan harga Rp. 400 juta. Tentukan akan membelinya dengan cash keras, cash berjangka, atau KPR. Untuk membeli rumah menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan, Anda harus menyiapkan uang DP minimum 10%. Segera pasang target kapan waktu DP harus terkumpul dan berapa yang harus disisihkan setiap bulannya.
Tentukan Strategi Mengumpulkan Dana
Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pengumpulan dana untuk DP ataupun cash. Strategi paling memungkinkan adalah dengan investasi. Anda bisa menyisihkan dana secara berkala di instrumen investasi yang mampu tumbuh di atas 10% per tahun. Referensinya antara lain adalah reksadana campuran dan reksadana saham.
Kelola Keuangan dengan Baik
Untuk bisa menyisihkan penghasilan setiap bulan demi pengumpulan uang membeli rumah, Anda perlu mengelola keuangan pribadi lebih ketat. Jika masih kurang, Anda bisa mengurangi lagi dari pos pengeluaran yang bisa dihemat. Misalnya, untuk menghemat uang makan, Anda bisa mengurangi frekuensi makan siang di luar dan menggantinya dengan memasak di rumah.
Cari Penghasilan Tambahan
Walau sudah berhemat tapi pendapatan masih mepet? Cobalah untuk mencari penghasilan tambahan. Di masa sekarang ini, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan modal internet, mulai dari freelancer, vlogger, dropshipper, dan lainnya.
Selain secara materi, membeli rumah juga perlu kesiapan secara mental, terutama saat Anda memilih cara membeli rumah dengan cash berjangka atau KPR. Ada cicilan bulanan yang harus Anda bayarkan selama bertahun-tahun. Jadi, pastikan selama masa cicilan tersebut, ada penghasilan tetap yang dimiliki.