Hati-hati! Lakukan 4 Cara Membeli Tanah Kavling Agar Tidak Tertipu

tanah kavling murah

Rencana membeli rumah sudah pasti menjadi idaman banyak orang. Mencicil dengan membeli tanah kosong untuk kemudian dibangun rumah juga menjadi pilihan banyak orang. Lebih dari itu, tanah juga menjadi instrumen investasi yang cukup menjanjikan karena harganya yang terus melambung tinggi. Nah, tentunya Anda perlu mengetahui cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu.

Membeli tanah saat ini juga menawarkan berbagai kemudahan. Selain itu, banyak juga pihak yang menawarkan harga murah meskipun tetap butuh anggaran yang besar. Sebegitu besarnya anggaran untuk membeli tanah membuat tanah menjadi aset paling menjanjikan dalam investasi. Namun,banyak juga oknum-oknum nakal yang melakukan penipuan.

Maka dari itu, sebelum membeli tanah dengan harga miring sebaiknya Anda memastikan segala hal yang berkaitan terlebih dahulu. Apalagi untuk tanah kavling yang biasanya lebih mahal daripada pilihan lainnya. Ada hal-hal penting yang harus Anda ketahui agar tidak terkena tipu.

Meskipun berinvestasi atau membeli tanah memiliki risiko yang besar dalam hal penjualan, namun selalu ada cara untuk mengatasinya. Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui sebelum membeli tanah.

4 Cara Membeli Tanah Kavling Agar Tidak Tertipu

cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu

1. Periksa Kondisi Tanah

Jangan terburu-buru untuk membeli tanah sebelum Anda tahu pasti kondisinya. Datanglah langsung ke lokasi untuk melihat kontur dan jenis tanah yang akan Anda beli. Apakah Anda mampu mendirikan bangunan di atas tanah tersebut melihat kondisinya. Hindari kontur tanah yang miring, kecuali Anda memang sengaja memilihnya. Perhatikan pula ketersedian sumber air di area tanah tersebut.

Pilihlah tanah yang lokasinya strategis, terutama jika Anda bertujuan untuk menjadikannya aset investasi. Pasalnya lokasi strategis dan infrastruktur yang memadai di sekitarnya akan membuat harga tanah dan properti tersebut meningkat jika dijual beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Nilai Jual Tanah Berdasarkan NJOP

2. Periksa Kelengkapan Surat-Surat Tanah

Mengecek kelengkapan dokumen juga sangat penting dilakukan. Pertama-tama Anda harus mengecek status tanah, bermasalah atau tidak, sedang dijaminkan atau tidak, dan dalam sengketa atau tidak. Caranya Anda bersama penjual bisa datang ke kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat atau mengecek menggunakan aplikasi layanan online BPN. Sesuai Pasal 34 PP No. 24 Tahun 1997, BPN akan mengecek keaslian sertifikat berdasarkan peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, dan buku tanah. Setelah itu pastikan keaslian sertifikat tanah karena sudah banyak kasus penipuan jual beli tanah menggunakan sertifikat palsu.

3. Membuat Akta Jual Beli (AJB)

Setelah Anda memastikan semua dokumen lengkap, tahap selanjutnya akan melibatkan jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) untuk membuat Akta Jual Beli (AJB). Akta ini berupa perjanjian jual-beli sebagai bukti pengalihan hak atas tanah sebagai akibat dari jual-beli. Dengan menggunakan jasa PPAT untuk membuat AJB, transaksi jual beli yang Anda lakukan dijamin sah secara hukum. Jadi ketika timbul masalah di kemudian hari, posisimu akan tetap aman.

Untuk membuat AJB, ini dia dokumen yang harus disiapkan, baik oleh penjual maupun pembeli.

  • Pihak Penjual
  • Sertifikat tanah asli
  • KTP penjual suami/istri
  • Jika suami/istri penjual sudah meninggal, maka perlu membawa serta akta kematian
  • Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama 10 tahun terakhir
  • Surat persetujuan suami/istri
  • KK (Kartu Keluarga)

Pihak Pembeli

  • KTP
  • KK (Kartu Keluarga)
  • Membawa Berkas ke Kantor BPN

Setelah menandatangani AJB bersama dengan penjual dan PPAT, Anda harus menyerahkan berkas AJB asli ke kantor BPN selambat-lambatnya adalah tujuh hari setelah penandatanganan. Sertakan pula surat permohonan balik nama dengan tanda tangan pembeli, sertifikat hak atas tanah, KTP penjual dan pembeli, bukti lunas Pph, serta bukti lunas BPHTB. Setelah proses selesai, petugas BPN akan membuatkan surat tanda bukti penerimaan proses balik nama. Setelah itu nama penjual di buku tanah dan sertifikat akan dicoret dengan tanda tangan dari kepala kantor pertanahan dan diganti dengan nama pembeli.

Itu tadi cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu. Usahakan untuk membayar tanah di hadapan saksi, notaris, dan atau pihak yang berwenang. Jika perlu didokumentasikan transaksi tersebut sebagai bukti kuat jika terjadi masalah nantinya.

Baca juga: 5 Rekomendasi Situs Jual Beli Tanah Terbaik, Cara Mudah Untuk Investasi