Fasilitas perbankan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Penggunaan layanan perbankan juga sudah meluas dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan apa saja. Namun jika berbicara tentang contoh Bank Perkreditan Rakyat, mungkin masih belum banyak orang yang paham.
Dunia perbankan di Indonesia dikenal dengan dua jenis bank, yaitu bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sebagian besar masyarakat lebih tahu tentang bank umum karena praktik operasionalnya lebih luas. Sementara belum banyak orang yang tahu tentang apa itu Bank Perkreditan Rakyat.
Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Menurut data dari OJK, terdapat lebih banyak BPR yang beroperasi di Indonesia dibanding bank umum. Data ini sebenarnya menunjukkan bahwa sebenarnya Bank Perkreditan Rakyat juga menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia. Hanya saja banyak orang yang belum memahami pengertian BPR karena lebih memilih menggunakan fasilitas bank umum.
Sebelum mengetahui contoh Bank Perkreditan Rakyat, sebaiknya masyarakat paham dulu pengertian dari bank tersebut. BPR adalah bank yang melakukan kegiatan usaha baik secara konvensional maupun syariah. Pada kegiatannya, bank ini tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat juga diartikan sebagai lembaga keuangan yang hanya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan bentuk lain yang disamakan. Selain itu, BPR juga menyalurkan dana sebagai usaha. Biasanya BPR terdapat di kota kecil atau dekat dengan masyarakat yang membutuhkan.
Fungsi Bank Perkreditan Rakyat
Fungsi utama Bank Perkreditan Rakyat yaitu sebagai alat penunjang pelaksanaan pembangunan secara nasional. Keberadaan BPR diharapkan mampu meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional guna menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Selain fungsi utama tersebut, Bank Perkreditan Rakyat juga memiliki fungsi khusus yang dijabarkan dalam beberapa perannya. Dengan layanan yang dimilikinya, BPR menjalankan perannya dalam membantu masyarakat di bidang ekonomi. Secara lebih jelas, inilah fungsi Bank Perkreditan Rakyat.
- Mempercepat Pembangunan di Desa
Fungsi yang pertama dari BPR adalah mempercepat pembangunan di desa. Itulah mengapa terdapat banyak contoh Bank Perkreditan Rakyat di daerah pedesaan. Pasalnya memang keberadaan lembaga keuangan ini dinilai sangat membantu perekonomian masyarakat desa hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Melalui layanan yang diberikan, BPR berperan aktif dalam mempercepat pembangunan desa. Diharapkan masyarakat desa akan lebih maju dan tidak lagi menjadi masyarakat yang tertinggal meski tinggi di daerah yang jauh dari kota atau pusat pemerintahan. Berawal dari pembangunan desa inilah, pembangunan ekonomi negara akan berjalan.
- Menyediakan Layanan Perbankan
Kebanyakan bank umum hanya tersedia di kota-kota besar atau kota-kota yang menjadi pusat ekonomi atau pemerintah. Sementara itu menjadi kendala bagi masyarakat pedesaan untuk bisa mengakses layanan perbankan. Hal itu dikarenakan sulitnya akses atau terbatasnya kemampuan untuk menjangkau layanan perbankan di kota besar.
Sementara adanya sejumlah contoh Bank Perkreditan Rakyat di pedesaan sangat membantu masyarakatnya. Masyarakat desa jadi lebih mudah mendapatkan layanan perbankan yang disediakan oleh BPR. Jadi tidak ada lagi alasan masyarakat desa tertinggal dalam hal percepatan ekonomi karena BPR menyediakan layanan perbankan yang dibutuhkan.
- Memberi Pengetahuan tentang Perbankan
Adanya BPR di daerah pedesaan juga menjadi upaya untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang perbankan. Pasalnya masih banyak masyarakat desa yang belum memahami produk perbankan dan manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari. Masyarakat desa masih lebih suka menyimpan uang mereka di rumah.
Dengan memperkenalkan layanan perbankan dan manfaatnya, diharapkan masyarakat semakin mengetahui cara menyimpan uang dengan lebih aman. Lebih lanjut, masyarakat desa juga diharapkan lebih paham tentang produk perbankan lain selain tabungan, misalnya pinjaman modal untuk usaha.
- Memberikan Akses Keuangan ke Usaha Mikro
Bagi masyarakat perkotaan yang perkembangan ekonominya sudah sangat pesat, pasti tidak sulit mendapatkan akses keuangan termasuk memperoleh pinjaman usaha. Namun bagi masyarakat desa, hal itu masih sulit didapat karena terbatasnya layanan perbankan. Hal itu sekarang bukan lagi masalah sejak ada contoh Bank Perkreditan Rakyat.
BPR menjadi penyedia layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan masyarakat desa termasuk untuk menambah modal usaha. Dari upaya ini, tujuan pentingnya adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di desa sehingga masyarakat desa tidak harus bingung mencari pekerjaan hingga ke kota.
Perbedaan Bank Perkreditan Rakyat dengan Bank Umum
Berbicara tentang contoh Bank Perkreditan Rakyat, tentu juga akan menyangkut tentang apa perbedaannya dengan bank umum. Meski sama-sama lembaga keuangan, keduanya memiliki fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya. Inilah perbedaan antara BPR dengan bank umum.
- Syarat Permodalan
Syarat permodalan adalah hal pertama yang membedakan BPR dengan bank umum. Untuk mendirikan bank umum diperlukan modal paling sedikit Rp1 triliun hingga Rp3 triliun. Sementara syarat permodalan Bank Perkreditan Rakyat lebih kecil tergantung zonanya dengan jumlah paling sedikit Rp4 miliar.
- Layanan yang Disediakan
Layanan perbankan yang disediakan oleh BPR lebih sederhana karena tujuannya untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Sedangkan layanan yang ada di bank umum biasanya lebih rumit. Satu lagi, layanan pada bank umum biasanya tidak terdapat di BPR.
- Aktivitas Usaha
Dengan lebih banyaknya layanan perbankan yang ada di bank umum, aktivitas usahanya juga lebih kompleks. Di bank umum, masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti penyimpanan sekuritas dan barang hingga kegiatan forex. Sementara di BPR, aktivitas usaha yang bisa dilakukan seputar kredit, deposito dan pendanaan.
Contoh Bank Perkreditan Rakyat
Status BPR diberikan kepada lembaga yang melaksanakan tugas seperti yang sudah disebutkan di atas. Beberapa lembaga keuangan yang memiliki status sebagai BPR antara lain Bank Desa, Bank Pegawai, Bank Kredit Kecamatan, Bank Kredit Desa (BKD), dan sejumlah contoh Bank Perkreditan Rakyat lain yang memenuhi syarat tata cara seperti yang tertera pada UU Perbankan nomor 7 tahun 1992.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, fungsi hingga contoh Bank Perkreditan Rakyat. Keberadaannya terbukti menjadi sarana yang memudahkan masyarakat di pedesaan untuk mendapatkan layanan perbankan. Untuk melindungi bank dari risiko, gunakan produk asuransi properti.
Dengan menggunakan asuransi, properti apa saja yang Anda miliki bisa terhindar dari risiko yang bisa merugikan. Cukup dengan mengunjungi laman cekpremi.com, Anda bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi pilihan dari penyedia asuransi terpercaya.
Referensi: