Ketika akan memiliki anak, ada banyak persiapan yang harus dilakukan orangtua. Mulai dari kebutuhan hidup sejak lahir hingga masa depannya. Nah, dana pendidikan anak menjadi salah satu yang penting untuk dipersiapkan dengan matang. Apalagi, di Indonesia sendiri biaya pendidikan bisa dibilang mahal dan terus mengalami kenaikan 10-15% setiap tahunnya. Sebagai orangtua, Anda harus mempersiapkan biaya ini mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Lalu, bagaimana mempersiapkannya?
Tentukan Sekolah yang Diinginkan
Hal yang pertama harus dilakukan adalah menentukan sekolah yang diinginkan. Apakah mau di sekolah negeri, swasta, atau internasional. Kemudian dengan kurikulum pembelajaran yang bagaimana hingga mau fasilitas yang seperti apa. Perbedaan jenis sekolah, kurikulum, dan fasilitas ini akan berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan.
Sekolah negeri mungkin biayanya tidak terlalu besar, bahkan bisa gratis. Namun, untuk sekolah swasta dan internasional, bisa dipastikan cukup mahal. Dengan mengetahui sekolah mana yang menjadi incaran, Anda bisa mulai survei dan mencari tau biaya total yang dibutuhkan. Sebaiknya Anda juga membuat beberapa alternatif sekolah untuk disurvei dan dipilih.
Riset Perkiraan Biaya
Untuk persiapan yang matang, ada banyak orangtua yang telah survei biaya pendidikan SD sejak anaknya umur 3 tahun lho! Hal ini tentu tidak berlebihan mengingat semua orangtua ingin memberikan yang terbaik, bukan? Poin-poin yang perlu Anda ketahui adalah uang pangkal, uang bulanan, buku, seragam, ekskul, dan biaya lainnya. Bandingkan biaya dan fasilitas yang diberikan.
Untuk uang sekolah SMP dan jenjang selanjutnya, mungkin anak sudah bisa memilih sekolah yang diinginkan. Namun Anda tetap bisa memperkirakan berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan agar dana pendidikan bisa terencana dengan maksimal. Perkirakan juga kenaikan biayanya.
Evaluasi keuangan
Tahap selanjutnya adalah evaluasi keuangan Anda. Dengan jumlah dana yang dibutuhkan tersebut dan jangka waktu hingga masuk sekolah, berapa uang yang harus disisihkan per bulannya. Pastikan porsinya sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Jika secara perhitungan tidak memungkinkan, solusinya bisa dengan menambah penghasilan atau memilih alternatif lain yang biayanya lebih terjangkau.
Bagaimana Cara Mengumpulkan Dana Pendidikan Anak?
Pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah bagaimana cara mengumpulkannya dan instrumen apa yang tepat untuk menyimpannya. Anda sebaiknya menyimpan dana pendidikan di instrumen keuangan yang cenderung stabil sehingga tingkat kemungkinan ruginya rendah
Tabungan Pendidikan
Tabungan pendidikan merupakan tabungan berjangka yang telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi Anda harus menyetor dengan minimal tertentu setiap bulannya hingga jangka waktu yang ditentukan. Tabungan pendidikan memiliki return 2-3% per tahun, sedangkan kenaikan biaya pendidikan mencapai 10-15% per tahun. Sehingga tabungan pendidikan sangat tepat untuk pengelolaan biaya pendidikan yang sifatnya rutin seperti kebutuhan sekolah atau kebutuhan pendidikan lain yang jangka pendek.
Deposito
Mirip dengan tabungan pendidikan, bunga yang diberikan lebih tinggi, sekitar 4-6% per tahun dan masih di bawah persentase kenaikan biaya pendidikan. Jangka waktu penarikan deposito dapat dilakukan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun, tergantung perjanjian yang telah disepakati. Deposito ini cocok untuk kebutuhan pendidikan jangka pendek.
Reksa Dana
Untuk investasi dana pendidikan anak jangka menengah, mulai dari 1 hingga 6 tahun, bisa memilih reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang. Sedangkan untuk biaya pendidikan anak dalam jangka panjang, bisa memilih reksa dana campuran atau reksa dana saham. Pastikan secara rutin memantau kinerja reksa dana tersebut setiap tahunnya.
Emas
Emas adalah salah satu investasi yang memiliki resiko rendah dan cocok untuk jangka panjang. Harganya pun setiap tahun cenderung mengalami peningkatan dan memiliki likuiditas tinggi. Pilihlah investasi emas dalam bentuk batangan, bukan perhiasan. Biasanya emas dalam bentuk perhiasaan akan mengalami pemotongan biaya jasa pembuatan ketika dijual kembali.
Di Indonesia, dana pendidikan anak memang bisa dibilang tidak murah, apalagi untuk sekolah-sekolah dengan kualitas bagus. Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda sebaiknya mempersiapkan dana tersebut dari jauh-jauh hari sehingga bisa terkumpul dengan maksimal.