Masih banyak orang yang menganggap bahwa proses klaim asuransi berbelit-belit dan memakan waktu lama. Padahal anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Kini, klaim asuransi online bahkan bisa dilakukan secara cepat dan praktis melalui gadget. Sistem tersebut akan membantu menghemat waktu, tenaga, dan biaya Anda ketika harus mengajukan klaim asuransi.
Kalau Anda menghindari sepuluh hal ini, niscaya pengajuan klaim asuransi online Anda akan diterima dan lekas diproses:
Polis Asuransi Ternyata Belum Terverifikasi
Semua polis asuransi ternyata harus melalui proses pemeriksaan validitas terlebih dahulu. Setelah lolos proses tersebut, barulah asuransi diverifikasi dan diakui oleh perusahaan asuransi. Proses verifikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa klaim asuransi Anda bisa diproses di kemudian hari. Sehingga risiko kesalahpahaman akibat klaim ditolak pun dapat diminimalkan.
Kesesuaian Identitas Asli dengan Informasi pada Polis
Hingga saat ini, banyak orang gagal mengajukan klaim asuransi karena ketidaksesuaian antara identitas asli dengan informasi pada polis. Itulah sebabnya Anda mesti memeriksa identitas secara teliti pada polis asuransi. Jika Anda menemukan data yang keliru, Anda harus lekas memperbaikinya. Supaya ketidaksesuaian tersebut tidak mengganggu proses klaim yang Anda lakukan di kemudian hari.
Melakukan Pelanggaran Hukum yang Mencetuskan Risiko
Perusahaan asuransi memang akan menanggung setiap risiko sesuai dengan ketentuan pada polis. Kendati demikian, risiko yang disebabkan oleh pelanggaran hukum tidak akan menjadi tanggungan asuransi. Beberapa contoh kasus pelanggaran hukum, antara lain:
- Percobaan bunuh diri atau membunuh orang lain demi uang pertanggungan.
- Tindakan merusak objek yang diasuransikan secara disengaja.
- Kendaraan yang ditanggung asuransi tidak dikendarai oleh pihak tertanggung.
- Kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena kesengajaan.
Pihak perusahaan asuransi dapat mengidentifikasi penyebab risiko secara jeli. Jadi, jangan sampai Anda memberikan keterangan palsu demi mendapatkan proteksi (misalnya berupa uang pertanggungan).
Mengajukan Klaim Asuransi di Luar Masa Tenggang
Setiap jenis asuransi memiliki masa tenggang berbeda-beda untuk urusan pengajuan klaim asuransi. Misalnya, asuransi mobil memiliki masa tenggang klaim asuransi selama 3×24 jam pasca kecelakaan terjadi. Hal ini patut menjadi perhatian Anda ketika baru memiliki asuransi. Jangan sampai Anda gagal mengajukan klaim asuransi karena masa tenggang klaim sudah melewati batas yang ditentukan perusahaan asuransi.
Kurang Memahami Penyebab Risiko yang Ditanggung Asuransi
Polis asuransi pasti memuat informasi jelas mengenai penyebab risiko yang menjadi tanggungan asuransi. Sayangnya, masih banyak orang yang malas membaca polis secara cermat sehingga kurang memahami informasi tersebut. Ada insiden tertentu yang penyebabnya ternyata memang tidak ditanggung asuransi.
Misalnya, ada beberapa asuransi mobil yang tidak menanggung kerusakan akibat kerusuhan. Jadi, Anda harus berinisiatif mencegah penyebab tersebut. Supaya Anda tidak mengalami kerugian akibat risiko yang tidak ditanggung perusahaan asuransi.
Lalai Menyiapkan Dokumen Kelengkapan saat Mengajukan Klaim
Proses klaim asuransi online memang cepat dan praktis. Namun, Anda tetap harus menyiapkan sejumlah dokumen kelengkapan sebagai persyaratan klaim. Biasanya Anda wajib menyiapkan dokumen berupa KTP, KK, polis, SIM, STNK, dan NPWP dalam bentuk scan atau foto. Agar file-nya bisa diunggah secara mudah ke website atau aplikasi asuransi online.
Sebaiknya Anda juga tak lupa menyiapkan foto atau video sebagai bukti valid (untuk kasus kecelakaan mobil). Karena lampiran foto atau video sangat bermanfaat untuk mempercepat proses klaim asuransi.
Lupa Melengkapi Dokumen Lainnya
Ada beberapa asuransi yang membutuhkan dokumen kelengkapan lainnya sebagai syarat klaim, misalnya asuransi mobil. Ketika mobil Anda mengalami kecelakaan atau risiko lainnya, Anda harus melampirkan dokumen berupa surat keterangan kepolisian, BPKB, dan kunci kontak asli. Supaya proses perbaikan mobil bisa segera dilakukan.
Demikian pula halnya dengan asuransi jiwa yang butuh surat keterangan meninggal dunia. Lampiran surat tersebut dibutuhkan untuk mengurus uang pertanggungan bagi pihak tertanggung yang namanya tercantum pada polis.
Wilayah Pertanggungan Tidak Sesuai dengan Polis
Klaim asuransi online juga erat kaitannya dengan wilayah pertanggungan, khususnya untuk produk asuransi mobil. Kecelakaan, pencurian, atau kerusakan yang terjadi di luar wilayah pertanggungan jelas tak menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi. Poin penting ini biasanya tercantum di polis asuransi. Sehingga Anda mesti membacanya secara teliti untuk menghindari kesalahpahaman.
Ragu Bertanya kepada Customer Service
Wajar jika Anda belum memahami proses klaim asuransi online secara jelas bila baru pertama kali akan melakukannya. Anda dapat mengantisipasi hal tersebut dengan bertanya kepada tim customer service. Biasanya website asuransi memiliki layanan customer service yang siap membantu Anda selama 24 jam. Proses klaim akan berlangsung lebih mudah setelah Anda mendapatkan arahan yang jelas dari customer service.
Enggan Melakukan Follow Up
Pada umumnya proses klaim asuransi yang dilakukan secara online akan ditangani secara cepat. Namun, antrean klaim yang panjang mungkin membuat proses klaim Anda agak terhambat. Kalau Anda mengalami hal tersebut, sebaiknya Anda melakukan follow up ke perusahaan asuransi.
Simpanlah bukti pengajuan klaim online agar bisa Anda gunakan ketika melakukan follow up. Dengan demikian, klaim yang Anda ajukan akan diproses secara cepat agar risiko yang Anda alami segera ditanggung perusahaan asuransi.
Urusan klaim asuransi jadi semakin mudah kalau Anda sudah memahami alur prosesnya secara jelas. Risiko klaim asuransi ditolak pun dapat diminimalkan. Anda bisa segera mendapatkan manfaat asuransi setelah membayar premi dan mengikuti ketentuan yang berlaku pada polis. Tak ada lagi kesulitan yang mengganggu jika Anda sudah memiliki asuransi berkualitas sesuai kebutuhan.