Sebagai negara tropis yang mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun membuat Indonesia memiliki cuaca panas yang cukup sering. Apalagi jika tinggal di dekat wilayah pantai, cuaca setiap hari rasanya seperti ada 11 matahari di langit. Kemudian jadi banyak orang berpikir untuk menggunakan AC atau kipas angin, namun kira-kira lebih hemat kipas angin atau AC ya?
Ini merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan banyak orang ketika hendak menentukan sistem sirkulasi udara di rumah. Ada yang berpendapat bahwa kipas angin lebih baik karena lebih sehat, ada juga yang berpendapat AC lebih baik karena bisa membuat suhu ruangan jadi lebih dingin secara merata.
Kali ini kita akan membahas topik ini dari sisi finansial. Ada 3 pertimbangan utama yang bisa Anda jadikan referensi untuk menentukan sebenarnya lebih hemat kipas angin atau AC, ya? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Agar Lebih Adem, Kira-Kira Lebih Hemat Kipas Angin atau AC?
1. Harga Beli
Jika dilihat dari harga beli, Anda pasti sepakat bahwa kenyataannya harga beli kipas angin jauh lebih murah dibandingkan AC yang lebih dikenal sebagai alat yang sering digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Kipas angin dinilai lebih ekonomis dan bisa menjangkau segala tingkat lapisan masyarakat.
Harga AC masih dinilai mahal oleh sebagian besar masyarakat. Hal ini lah yang membuat AC belum bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Harga AC baru berkisar pada Rp2,5 juta, sedangkan untuk AC second berkisar pada Rp1,5 juta. Harga ini tentu belum termasuk teknisi pemasangan dan biaya lainnya yang timbul di masa depan.
Sementara itu, harga kipas angin bergantung pada model dan ukuran. Kipas angin ada yang berukuran kecil dan bisa dibawa kemana-mana, ada juga yang jenis blower dengan kecepatan yang lebih baik dan harga yang lebih mahal.
Harga kipas angin kecil portable berkisar Rp20 ribuan. Sedangkan yang paling besar dan mahal bisa mencapai Rp2-4 jutaan. Ada juga kipas angin yang berbentuk AC, ini dibandrol dengan harga Rp300 ribuan. Anda bisa menyesuaikan budget Anda dengan model kipas angin yang akan dibeli.
Baca juga: Tanpa AC, Ini Cara Membuat Sirkulasi Udara Dalam Rumah Menjadi Lebih Baik dan Adem!
2. Biaya Listrik
Pertimbangan selanjutnya adalah terkait biaya listrik yang ditanggung. Sebagaimana yang kita ketahui, kedua alat elektronik ini membutuhkan energi listrik untuk bekerja. Sehingga Anda harus memenuhi kebutuhan bahan bakar tersebut. Keduanya pun memiliki beban yang berbeda dan berpengaruh pada konsumsi listrik bulanannya.
Anda bisa melakukan perhitungan biaya listrik dengan cara berikut ini.
Biaya listrik = Daya listrik(KwH) x lama penggunaan (jam) x biaya (Rp)
Keterangan:
- Contoh daya kipas angin yaitu lampu 1000 watt=1000/1000=1 kwh
- Contoh lama penggunaan yaitu misalnya Anda menyalakan kipas angin dari jam 1 sore sampai jam 4 sore maka lama penggunaannya yaitu 3 jam
- Biaya merupakan tarif yang diterapkan PLN untuk konsumsi listrik
Sebelum menghitung biaya listrik AC, Anda harus tahu bahwa AC biasanya menggunakan patokan kapasitas yaitu PK (Paar de Kraft). Dan AC biasanya menyediakan kapasitas sebesar 1/2PK, 3/4PK, 1PK, 1,5PK, 2PK, 2,5PK, 3PK dan 5PK. Sedangkan 1PK sama dengan 750 watt.
Setelah mengetahui hal tersebut Anda bisa langsung menghitung biaya listriknya. Berikut ini contoh perhitungannya.
Misalnya Anda memiliki rumah dengan daya listrik sebesar 2.200VA dan Anda menggunakan Ac di kamar Anda dengan menggunakan kapasitas 1PK. Dan Anda menggunakan AC selama 4 jam per hari. Sehingga cara menghitung biaya listriknya sebagai berikut:
Biaya listrik per jam = 750 watt/1000 x 1 jam x Rp 1.352 = Rp1.014/ jam
Biaya per bulan = 4 jam x Rp1.014 x 30 = Rp121.680
Jadi biaya untuk satu bulan adalah Rp121.680
Sementara untuk kipas angin, misalnya Anda memiliki kipas angin dengan daya 45 watt dan rata-rata pemakaian dalam sehari selama 10 jam. Maka perhitungan biayanya seperti berikut:
Pemakaian per hari = ((45 watt/1000) x 10 jam) x Rp1.352 = Rp608,4
Pemakaian per bulan = Rp608,4 x 30 = Rp18.252
Jadi biaya pemakaian untuk satu bulan sebesar Rp18.252.
3. Biaya Perawatan
Hal lain lagi yang tidak kalah penting untuk menjadi pertimbangan Anda adalah biaya perawatan. Untuk biaya service Ac biasanya sesuai dengan tingkat kerusakannya, yakni mulai dari Rp60.000 sampai Rp500.000 atau lebih. Sehingga Anda perlu menyiapkan uang sebanyak itu sebelum Anda memutuskan untuk melakukan service atau perbaikan AC yang rusak.
Sama halnya dengan AC, service kipas angin juga tergantung dari seberapa parah kerusakan kipas angin yang Anda miliki. Sehingga sebelum servis dilakukan biasanya dilihat terlebih dahulu kerusakannya oleh tukang service.
Nah, itu tadi perbandingan dasar tentang lebih hemat kipas angin atau AC yang bisa menjadi referensi pengambilan keputusan Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga: Lebih Modern, Ini Inspirasi Model Ventilasi Udara di Atap Rumah