7 Strategi Mengelola Keuangan untuk Pendidikan Anak

mengelola keuangan

Memiliki anak tidak sekadar mencukupi kebutuhan sandang, pangan dan papannya. Orangtua juga harus memenuhi hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Sebagai orangtua yang baik, tentu selalu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Untuk itu, diperlukan cara mengelola keuangan yang tepat untuk dana pendidikan anak.

Zaman yang semakin maju dan modern membuat sistem pendidikan semakin canggih. Hal itu berbanding lurus dengan biaya pendidikan yang juga semakin mahal. Untuk mendapatkan pendidikan terbaik di tempat yang diimpikan, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit.

Saat ini dapat dilihat bahwa biaya pendidikan yang mahal sudah berlaku bahkan di tingkat pendidikan paling dasar, seperti grup bermain dan taman kanak-kanak. Biaya pendidikan yang mahal itu sebenarnya sebanding dengan kualitas pengajar, kurikulum yang diterapkan hingga fasilitas yang diperoleh.

Cara Mengelola Keuangan untuk Dana Pendidikan Anak

Banyak orangtua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka di tempat yang bagus. Tidak hanya sekadar gengsi, memilihkan sekolah yang mahal untuk anak bertujuan untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman belajar terbaik. Hingga akhirnya, anak akan memperoleh kesempatan yang bagus untuk berkarir di masa depan.

Tidak ada yang salah dengan pilihan menyekolahkan anak di tempat yang mahal. Namun orangtua harus sadar sejak dini untuk segera menyiapkan dana pendidikan, meski anak masih kecil. Inilah hal yang bisa dilakukan orangtua dalam mengelola keuangan sebagai bentuk persiapan pendidikan anak.

1.Segera Memulai

Dana pendidikan merupakan kebutuhan yang pasti dan tidak bisa ditunda. Saat anak sudah memasuki usia yang tepat, maka ia sudah harus pergi ke sekolah tanpa bisa ditawar. Maka orangtua harus memulai merencanakan dana pendidikan sesegera mungkin. Orangtua tidak boleh menunda dengan alasan usia anak masih terlalu jauh untuk masuk sekolah.

See also 10 Manfaat Membacakan Dongeng Kepada Anak

Menyiapkan dana pendidikan anak bisa dimulai dari pendidikan yang paling dekat. Misalnya saat anak lahir, orangtua mulai menyiapkan dana pendidikan untuk masuk taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Setelah dana siap untuk jenjang itu, orangtua bisa mengelola keuangan untuk meneruskan persiapan dana di jenjang berikutnya.

2. Lakukan Riset

Orangtua yang punya keinginan menyekolahkan anak di sekolah tertentu, sebaiknya melakukan riset mulai sekarang. Cari tahu biaya pendaftaran di satu sekolah, uang pangkal, uang SPP hingga iuran-iuran yang lain jika ada. Orangtua bisa menghimpun informasi dari internet atau bertanya langsung ke sekolah yang bersangkutan.

Apabila orangtua masih ragu memilih sekolah untuk anaknya, bisa melakukan riset di beberapa sekolah. Sambil mengumpulkan data tentang berapa biaya pendidikannya, lakukan juga riset terhadap visi misi sekolah, program belajarnya, keunggulan bahkan kekurangannya. Dengan begitu, orangtua bisa memperoleh gambaran yang lengkap.

3. Buat Rencana Anggaran

Setelah mengantongi informasi tentang biaya pendidikan, selanjutnya orangtua bisa membuat rencana anggaran dalam mengelola keuangan. Sebaiknya buat persiapan dana terlebih dahulu untuk membayar uang masuk. Sementara untuk biaya bulanan atau SPP, bisa dialokasikan dari penghasilan setiap bulannya.

Pastikan uang bulanan atau SPP anak nantinya tidak mengganggu cashflow. Lalu jika ternyata orangtua menemukan bahwa biaya masuk maupun SPP ternyata terlalu besar dari pendapatan, sebaiknya pertimbangkan pilihan sekolah yang lain. Jangan memaksakan kondisi karena bisa menyebabkan masalah besar dalam keuangan keluarga.

4. Perhatikan Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa juga seolah menjadi sebuah kepastian. Inflasi menyebabkan nilai uang menurun secara perlahan. Tentu saja kondisi tersebut juga berpengaruh pada biaya pendidikan yang semakin lama semakin mahal. Fakta menunjukkan bahwa biaya pendidikan mengalami kenaikan 10-15% setiap tahunnya.

See also Hp Tidak Ada Suara? Begini Cara Mengatasinya

Adanya risiko inflasi menyebabkan uang yang ditabung menjadi tidak berharga lagi di masa mendatang. Uang yang saat ini bernilai besar bisa bernilai lebih rendah beberapa tahun kemudian. Maka dari itu, pertimbangkan inflasi setiap dalam mengelola keuangan. Jadi uang yang ditabung sebaiknya bernilai lebih banyak dari informasi dana yang didapatkan saat ini.

5. Mulailah Menabung atau Investasi

Saat sudah menentukan berapa biaya yang dibutuhkan, segeralah untuk memulai menabung. Hitung jangka waktu dari mulai menabung hingga uang tersebut digunakan atau ketika anak sudah waktunya masuk sekolah. Kemudian akan didapatkan hasil berapa uang yang harus disisihkan setiap bulannya.

Selain menabung dari pendapatan setiap bulannya, orangtua juga bisa melakukan investasi sebagai upaya mempersiapkan dana pendidikan anak. Cara mengelola keuangan untuk pendidikan anak dengan cara investasi juga termasuk strategi efektif. Pilih jenis investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pertimbangkan risikonya.

6. Sesuaikan dengan Pengeluaran

Saat memutuskan untuk mulai menabung atau investasi untuk dana pendidikan anak, hal itu pasti akan berdampak pada pengeluaran bulanan. Dengan kata lain, pos pengeluaran bulanan akan bertambah dan biasanya dengan pendapatan yang tetap. Oleh karena itu, orangtua harus menyesuaikan pos tabungan pendidikan dengan pengeluaran.

Jika pendapatan yang diperoleh tetap, maka harus ada pengeluaran lain yang dipangkas. Pertimbangkan untuk menekan pengeluaran yang tidak bersifat darurat, misalnya pos pengeluaran untuk jajan dan hiburan. Cara ini akan lebih efektif serta tidak akan mengganggu kebutuhan lain yang lebih penting.

7. Konsisten dan Komitmen

Ketika investasi atau tabungan pendidikan anak sudah dimulai, cobalah untuk konsisten. Artinya, orangtua harus rutin menyisihkan sejumlah uang tiap bulan untuk dimasukkan ke tabungan pendidikan anak. Jika yang dipilih adalah investasi, orangtua juga harus konsisten menambah nilai investasi tersebut.

See also 5 Jenis Lampu Mobil Mulai dari LED sampai Neon

Konsisten dalam menyiapkan dana pendidikan anak juga harus disertai dengan komitmen yang tinggi. Komitmen akan membantu orangtua untuk menjaga dana pendidikan tersebut agar tidak berkurang untuk kebutuhan yang lain. Dalam hal ini, orangtua harus punya kemampuan mengelola keuangan yang bagus.

Menyiapkan dana pendidikan anak idealnya dimulai sedini mungkin dengan mempertimbangkan pilihan sekolah serta penghasilan keluarga. Banyak hal lain yang juga patut jadi pertimbangan, seperti jumlah anak dan kebutuhan setiap anak yang berbeda-beda. Semuanya perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang.

Menjadi orangtua memang harus pandai mengelola keuangan demi tercukupinya semua kebutuhan keluarga. Selain dengan menabung, strategi jitu lain dalam merencanakan keuangan adalah dengan memiliki asuransi mobil untuk kendaraan kesayangan.

Dengan memiliki asuransi, risiko kerugian bisa dicegah. Maka asuransi menjadi upaya yang nyata untuk memastikan keamanan keuangan di masa mendatang. Temukan pilihan asuransi terbaik dengan mengunjungi cekpremi.com.

Referensi:

Kompas