Ragu membeli asuransi jiwa karena beragam mitos yang banyak beredar? Ada baiknya jika Anda tidak langsung percaya dengan beragam pernyataan yang merupakan mitos mengenai asuransi. Jangan sampai menyesal pada saat risiko datang, asuransi seharusnya dimiliki sedini mungkin.
Anda tidak tahu kapan risiko akan datang sehingga mengganggu stabilitas kehidupan. Oleh karena itu menggali fakta dari mitos asuransi yang terus beredar adalah langkah utama sebelum Anda menentukan produk asuransi. Simak apa saja mitos dan faktanya.
7 Mitos dan Fakta Asuransi Jiwa yang Sering Salah Kaprah
Bukan hanya Anda, cukup banyak masyarakat di Indonesia yang memilih untuk tidak memiliki asuransi karena percaya dengan mitos bukan berdasarkan fakta. Hal ini tentu akan merugikan diri sendiri dan keluarga karena asuransi memberikan perlindungan untuk masa depan.
Khususnya asuransi jiwa yang sebaiknya dimiliki oleh para pencari nafkah sehingga keluarga tetap terlindungi dengan baik. Lalu apa saja mitos yang sebaiknya tidak langsung Anda percayai?
Sulitnya Klaim Asuransi
Sudah sejak lama mitos mengenai klaim asuransi yang sulit kerap terjadi. Apalagi banyak pula pemberitaan soal gagalnya klaim asuransi di kalangan masyarakat. Padahal faktanya syarat dan proses klaim sudah tertera dengan jelas pada polis sejak pertama kali Anda membelinya.
Ada sederet syarat yang diajukan oleh perusahaan asuransi demi menjaga agar pemberian pertanggungan tepat sasaran. Selama Anda memenuhi seluruh syarat yang diberikan pengajuan pun tidak akan sulit maupun perlu waktu yang lama.
Beberapa syarat untuk klaim seperti kartu identitas pemilik polis, kartu keluarga, akte kematian jika pemegang polis meninggal dunia dan lain sebagainya. Apabila klaim ditolak artinya ada beberapa syarat yang tidak terpenuhi. Oleh karena itu penting membaca polis lebih detail sebelum Anda membeli asuransi.
Premi yang Mahal
Tingginya premi asuransi jiwa online atau offline membuat banyak masyarakat mundur untuk membelinya. Sayangnya hal ini juga merupakan mitos yang masih saja banyak dipercaya. Belum lagi premi yang harus dibayarkan berkala dengan nilai tinggi per bulannya membuat banyak orang keberatan.
Faktanya, premi jika dibandingkan dengan benefit yang akan anda peroleh tentu akan sangat sebanding bahkan menguntungkan. Perusahaan asuransi juga telah mengukur seberapa besar premi yang dibutuhkan menyesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga premi untuk dapat Anda pahami. Pertama adalah objek asuransinya, apakah Anda mengasuransikan benda mati atau jiwa. Kedua, apabila objeknya adalah jiwa maka akan dipertimbangkan soal riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, usia dan jenis kelamin.
Ketiga, masa pertanggungan dan jenis polis juga akan memberikan pengaruh yang sangat besar. Oleh karena itu dengan adanya perlindungan yang luas tentu premi tidak bisa dianggap mahal.
Asuransi hanya untuk Orang Tua
Mitos bahwa asuransi hanya milik orang tua dan bisa dibeli saat mendekati pensiun adalah suatu hal yang salah. Faktanya sedini mungkin Anda memiliki asuransi akan lebih menguntungkan. Mengapa? Karena sedini mungkin membeli asuransi premi yang dibayarkan akan tetap sama atau flat.
Apabila Anda membeli asuransi saat tua nanti maka risiko pengajuan ditolak atau mendapatkan premi tinggi dapat terjadi. Mengingat faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan biaya premi tadi. Jadi akan lebih baik jika Anda membeli asuransi sedini mungkin untuk mendapat keuntungannya.
Asuransi Sama dengan Investasi atau Tabungan
Masih banyak juga yang beranggapan bahwa asuransi merupakan investasi atau tabungan. Ini adalah mitos, karena meskipun keduanya adalah produk untuk menjaga finansial di masa depan namun tujuannya berbeda.
Asuransi bertujuan memberikan proteksi dalam kehidupan dari risiko seperti kesehatan hingga kematian. Risiko ini tentu saja tidak dapat ditutup dengan tabungan yang telah dimiliki. Begitu juga soal pembayarannya, premi harus dibayarkan secara rutin sedangkan tabungan atau investasi setorannya lebih fleksibel.
Jarang Sakit atau Tidak Memiliki Riwayat Penyakit
Banyak pula yang menunda atau tidak berencana membeli asuransi karena jarang sakit atau tidak memiliki riwayat penyakit. Padahal Anda tidak pernah tahu kapan risiko ini akan datang. Contohnya pada pandemi Covid-19 yang bisa menyerang siapa saja bahkan ketika seseorang tersebut tidak memiliki riwayat penyakit.
Jadi faktanya, asuransi tetap harus dimiliki oleh siapa saja yang saat ini masih muda dan dalam keadaan sehat. Apalagi jika sedang bekerja di bidang yang memiliki risiko tinggi. Asuransi dari perusahaan saja tidak cukup untuk bisa mendapatkan perlindungan yang lebih aman.
Hilangnya Premi jika Risiko Tidak Terjadi
Mitos ruginya memiliki asuransi apabila tidak terjadi risiko adalah hal yang salah. Adanya asuransi adalah untuk mengatasi risiko dan meskipun risiko tidak terjadi maka premi yang Anda bayarkan akan kembali di akhir masa polis berlaku.
Jadi meskipun Anda memiliki asuransi jiwa seumur hidup dan tidak terjadi risiko maka Anda akan tetap untung. Premi yang dibayarkan pun akan tetap kembali di akhir masa kontrak. Termasuk ketika risiko terjadi, asuransi akan memberikan perlindungan sesuai ketentuan pada kontrak di polis.
Bisa Dijadikan Warisan
Mitos mengenai asuransi menjadi warisan adalah sesuatu yang benar. Khususnya untuk perlindungan jiwa apabila pencari nafkah meninggal dunia. Penerima manfaat dari asuransi ini bisa berupa suami atau istri yang masih hidup dan anak. Ada juga orang tua, saudara kandung, keluarga dalam garis lurus ke atas setelah bapak atau ibu.
Begitu juga dengan paman dan bibi atau keturunannya apabila pemegang polis tidak memiliki keluarga inti. Perusahaan asuransi jiwa terbaik akan memberikan informasi mengenai penerima manfaat ini pada kontrak di polis yang telah ditandatangani.
Sudah paham apa saja mitos serta fakta soal asuransi yang berbeda. Ada di antaranya yang benar namun ada juga yang salah. Satu hal yang pasti Anda tidak perlu menunggu di usia tua untuk membeli asuransi jiwa. Justru semakin dini memiliki asuransi Anda akan diuntungkan dengan premi di harga sekarang.
Mengecek asuransi mana yang tepat dan sesuai kebutuhan kini bisa dengan mudah dilakukan melalui Cekpremi. Anda bisa dengan mudah menemukan berbagai produk dari banyak perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. Tinggal bandingkan mana asuransi yang cocok dengan kebutuhan dan kondisi finansial.