Mengenal Operasi Bariatrik, Manfaat, hingga Kisaran Biayanya

operasi bariatrik

Obesitas atau berat badan berlebih menjadi masalah yang sering sekali dijumpai. Meski begitu, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Mulai dari melakukan menjaga pola makan, olahraga rutin, hingga melakukan tindakan medis. Dalam ilmu kedokteran sendiri, salah satu tindakan medis yang bisa dilakukan adalah operasi bariatrik.

Melalui metode bedah bariatrik, pasien dapat melakukan penurunan berat badan hingga mencapai. ideal. Metode bedah bariatrik sendiri dilakukan untuk mengurangi berat badan pada penderita yang mengalami obesitas dengan kondisi parah.

Tindakan ini biasanya direkomendasikan jika metode penurunan berat badan lainnya tidak berhasil atau adanya risiko kesehatan sangat tinggi akibat obesitas tersebut. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut ini pengertian, jenis, manfaat, risiko hingga kisaran biayanya.

Apa Itu Operasi Bariatrik?

Istilah Bariatrik berasal dari kata “baros” yang artinya “berat” atau “besar”. Sehingga bisa diartikan bahwa bariatrik merupakan ilmu bedah yang menangani pasien dengan kondisi berat badan berlebih. Berat badan berlebih yang dimaksud di sini adalah kondisi tubuh obesitas morbid atau obesitas kelas 3.

Dimana seseorang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) di atas 40 / IMT yang berada di atas 35 disertai dengan adanya komplikasi akibat obesitas. Melalui tindakan operasi bariatrik, penderita obesitas bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit metabolik yang dapat mengancam nyawa. Adapun beberapa penyakit yang bisa diantisipasi antara lain seperti:

  1. Penyakit jantung dan stroke
  2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  3. Steatohepatitis non alkohol (NASH) /perlemakan hati non alkohol (NAFLD)
  4. Sleep Apnea atau gangguan tidur
  5. Diabetes atau penyakit gula tipe 2

Pada prinsipnya, tindakan operasi bedah ini dilakukan dengan memotong sebagian organ lambung guna mengurangi kapasitas makanan yang masuk. Sehingga diharapkan, kemampuan lambung dalam menampung jumlah makanan hingga proses penyerapannya juga menjadi lebih sedikit dan terbatas.

Jenis-jenis Metode Operasi Bariatrik

Berdasarkan Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Amerika Serikat (NIDDK), terdapat beberapa jenis metode bedah bariatrik, seperti:

1. Bypass Lambung

Prosedur ini biasa dikenal dengan bypass lambung Roux-en-Y (RYBG), yang ditujukan untuk mengecilkan ukuran perut.

2. Gastrektomi Lengan

Gastrektomi lengan juga disebut gastrektomi lengan vertikal (VSG), yang tujuannya adalah untuk membuat ukuran perut lebih kecil, sekaligus mengurangi jumlah makanan yang bisa dikonsumsi dalam satu waktu.

3. Prosedur Operasi Pita Lambung

Jenis operasi ini bisa disesuaikan (AGB) melibatkan penempatan pita di sekitar bagian atas perut melalui proses bedah.

4. Operasi Saklar Duodenum

Operasi saklar duodenum merupakan jenis tindakan bedah bariatrik yang kurang umum, namun dokter mungkin merekomendasikannya dalam kondisi tertentu.

Berbagai Manfaat Melakukan Tindakan Medis Operasi Bariatrik?

Salah satu manfaat dari tindakan operasi ini adalah terjadinya penurunan berat badan. Sekitar 90% pasien yang melakukan prosedur operasi ini mengalami kehilangan sekitar 50% berat badan. Akan tetapi, hasil operasi bariatrik bisa berbeda-beda tergantung jenis operasi yang dilakukan.

Misalkan saja jenis operasi bypass lambung yang rata-ratanya bisa menghilangkan 70% dari kelebihan berat badannya. Untuk metode bedah bariatrik saklar duodenum mampu menghilangkan sekitar 80% berat badan. Sementara operasi dengan menggunakan metode gastrektomi mampu menghilangkan 30-80% berat badan.

Hasil pengukuran bisa didapatkan setelah jangka waktu 18-24 bulan. Selain penurunan berat badan, manfaat lain yang dapat dirasakan pasien setelah menjalani tindakan operasi ini, seperti:

  1. Berkurangnya hormon pemicu rasa lapar dan meningkatkan metabolisme. Operasi dapat mengatur dan memprogram ulang sistem metabolisme tubuh agar mampu mencegah naiknya berat badan.
  2. Mampu mengurangi gejala diabetes yang dialami pengidap sindrom metabolik.
  3. Peningkatan kualitas hidup menjadi lebih sehat, karena mampu mengurangi risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit hingga 40%.

Apa Saja Risiko Melakukan Operasi Bariatrik?

Operasi untuk mengatasi obesitas ini bertujuan untuk membantu memudahkan proses penurunan berat badan bagi pengidap obesitas. Meski begitu, tindakan ini memerlukan prosedur invasif yang tetap saja memiliki beberapa risiko. Beberapa risiko jangka pendek yang mungkin terjadi dari prosedur ini seperti:

  1. Perdarahan
  2. Risiko infeksi
  3. Risiko pembekuan darah
  4. Kebocoran di bagian tertentu seperti usus kecil, lambung, maupun keduanya
  5. Diare

Disamping itu, ada pula risiko jangka panjang dari tindakan operasi ini, yaitu:

  1. Hernia atau turun berok
  2. Risiko munculnya jaringan parut pada area luka pasca operasi
  3. Hipoglikemia berat, yang bisa berkembang pada 1 – 3 jam setelah mengonsumsi makanan
  4. Risiko tulang melemah atau terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis)
  5. Mampu memicu neuropati perifer yang bisa menjadi penyebab rusaknya saraf tungkai, kaki, maupun tangan
  6. Kurang gizi atau malnutrisi

Tindakan operasi bariatrik ini dapat menyebabkan ukuran lambung mengecil, sehingga kapasitas makanan yang masuk juga berkurang. Konsumsi makan hanya sekitar 5 sendok, yang secara otomatis bisa membuat masukan vitamin dan mineral yang masuk ke tubuh juga menjadi lebih sedikit.

Supaya tidak mengalami risiko kekurangan vitamin dan mineral, pasca operasi yang menggunakan metode sleeve gastrectomy, diperlukan asupan multivitamin selama 6 hingga 12 bulan. Pasalnya, kekurangan berbagai vitamin bisa menyebabkan macam-macam penyakit pada tubuh.

Berapa Biaya yang Diperlukan?

Biaya tindakan medis ini dapat bervariasi, tergantung dari lokasi, jenis prosedur, fasilitas rumah sakit, serta berbagai aspek lain. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan penyedia layanan medis atau rumah sakit untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat.

Secara umum, di Indonesia sendiri, biaya operasi ini berada di kisaran Rp49.999.000, – atau bahkan lebih. Biaya ini biasanya sudah termasuk kamar perawatan, tindakan bedah medis, serta obat-obatan.

Selain itu, ada juga biaya yang belum termasuk, seperti halnya layanan konsultasi sebelum tindakan, kunjungan dokter di luar dokter bedah bariatrik, pemeriksaan sebelum dilakukannya tindakan medis, dan lain sebagainya. Namun, bisa saja biaya operasi menjadi lebih rendah dengan adanya asuransi kesehatan yang mencakup prosedur tersebut.

Keuntungan menggunakan asuransi untuk operasi bariatrik ini meliputi perlindungan finansial terhadap biaya medis yang tinggi, penutupan biaya pemeriksaan sebelum dan sesudah operasi, hingga kemungkinan penggantian pendapatan jika Anda tidak dapat bekerja selama masa pemulihan.

Asuransi juga dapat memberikan ketenangan pikiran dan mengurangi risiko stres terkait besarnya biaya operasi yang tak terduga. Jadi, pastikan untuk memahami dengan baik jenis pokok dan tambahan dari polis asuransi kesehatan Anda sebelum memilih produk asuransi.

Anda bisa mengunjungi Cekpremi untuk mendapat informasi lengkap seputar produk asuransi dari mitra terpercaya. Cekpremi.com memberikan informasi lengkap seputar kebutuhan asuransi kesehatan melalui tim ahli berpengalaman. Kunjungi web resmi Cekpremi.com untuk informasi lebih lengkap mengenai produk asuransi pilihan Anda!

REFERENSI

Siloam Hospitals

Halodoc

Halodoc

EMC

Ciputra Hospital