Prosedur Operasi Usus Buntu, Efek Samping dan Pemulihannya

operasi usus buntu

Radang usus buntu tidak kunjung membaik usai minum obat? Anda harus bersiap menjalani operasi usus buntu. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat usus buntu yang telah meradang dan metodenya bervariasi.

Tanpa melewati operasi maka kondisi Anda bisa bertambah parah karena usus buntu menjadi pecah. Ketika pecah maka komplikasi seperti sepsis pun dapat terjadi. Anda tidak perlu takut, karena operasi ini kini cukup umum dilakukan. Lalu seperti apa proses hingga efek sampingnya?

Apa Saja Prosedur Operasi Usus Buntu

Penyebab radang usus buntu yang paling umum adalah feses yang menumpuk kemudian mengeras mengakibatkan radang. Infeksi pada saluran pencernaan pun tidak dapat terhindarkan sehingga menimbulkan penyumbatan.

Perlu tindakan operasi secepatnya untuk mengatasi radang yang terjadi. Melansir Alodokter.com biaya operasi usus buntu bervariasi, contohnya di Siloam Hospital Surabaya mulai dari Rp11.000.000. Sedangkan di Mayapada Hospital Surabaya biayanya mulai dari Rp16.960.000.

Biaya boleh berbeda namun metode dan prosedur operasi yang tersedia saat ini sama yaitu:

  • Metode Laparoskopi

Disebut juga dengan operasi lubang kunci karena dokter akan membuat sayatan kecil sepanjang 1 sampai 3 cm saja. Sayatan dibuat di perut kanan bawah di mana area usus buntu berada.

Nantinya dokter akan memasukkan alat bernama laparoskop yang dilengkapi dengan kamera. Seluruh prosedur akan mengandalkan kamera dan dokter akan melihat bagian dalam perut melalui layar televisi.

Prosedur ini cenderung sangat cepat dan tidak menghasilkan luka sayatan yang terlalu besar. Oleh karena itu ketika terindikasi usus buntu kebanyakan pasien lebih memilih metode laparoskopi.

  • Metode Laparatomi

Istilah lainnya adalah operasi terbuka yang layaknya operasi pada umumnya. Dokter akan membuat sayatan dengan ukuran 5 sampai 10 cm di lokasi perut kanan bawah. Pembedahan dilakukan untuk bisa melihat dengan lebih jelas sebesar dan sejauh apa infeksi telah berlangsung.

Biasanya operasi ini akan dianjurkan ketika usus buntu sudah parah seperti usus buntu sudah pecah dan muncul abses. Jadi mau tidak mau Anda harus menjalani prosedur ini.

Butuh waktu sekitar 2 sampai 3 jam untuk menyelesaikan satu operasi. Lama tidaknya akan tergantung dengan tingkat infeksi yang sudah meradang. Jika usus buntu yang terinfeksi selesai diangkat dokter akan menutup perut dengan jahitan. Waktu pemulihan operasi usus buntu laparatomi jauh lebih lama.

Efek Samping yang Wajib Diperhatikan

Apakah operasi usus buntu bisa gagal? Operasi ini memiliki tingkat risiko yang sangat rendah sehingga kegagalan pun cukup minim. Selama operasi dilakukan oleh dokter dan tim yang profesional serta berpengalaman.

Meskipun tingkat kegagalan rendah bukan berarti tidak ada efek samping yang akan dialami. Masing-masing orang memiliki efek samping yang berbeda, rata-rata yang dirasakan adalah sebagai berikut:

  • Infeksi

Bekas luka sayatan dan jahitan bisa saja mengalami infeksi jika tidak dirawat dengan benar. Gejala infeksi yang bisa dialami antara lain pembengkakan di area luka, warna kulit menjadi kemerahan sampai muncul nanah. Demi menghindari infeksi biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik.

  • Abses

Pada area jahitan bisa muncul abses yang merupakan kumpulan nanah. Ketika Anda mengalaminya maka akan disertai juga dengan demam tinggi, nyeri hebat di luka, lemas dan keringat dingin. Apabila muncul abses setelah pulang Anda harus segera dirawat di rumah sakit.

  • Ileus Paralitik

Kondisi ini merupakan efek samping abnormal karena adanya hambatan pada pergerakan usus. Anda bisa mengalami perut kembung, sulit buang gas dan juga pembesaran perut.

  • Perlengketan Usus

Efek samping ini jarang terjadi yaitu ketika bekas jahitan usus buntu menempel di usus lainnya, rahim bahkan rongga perut. Hal ini dapat terjadi karena luka yang masih belum sembuh.

  • Peritonitis

Pada saat usus buntu pecah ketika proses operasi laparatomi maka peradangan di lapisan dinding perut dapat terjadi dan disebut dengan peritonitis. Anda akan merasakan tubuh menggigil, haus terus menerus dan kelelahan.

  • Obstruksi Usus

Usai operasi, efek samping yang cukup berbahaya adalah adanya penyumbatan di usus sehingga makanan dan cairan tidak bisa lewat. Jika mengalaminya maka Anda akan mendapatkan gejala seperti mual, muntah dan pembengkakan perut.

  • Perdarahan

Salah satu efek samping yang cepat diketahui adalah perdarahan, di mana penyebabnya adalah infeksi. Bekas sayatan akan terbuka dan mengeluarkan darah terus menerus walaupun Anda sudah mengganti perban.

Tips Pemulihan Pasca Operasi Usus Buntu

Pemulihan operasi usus buntu berapa lama? Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 minggu hingga luka membaik. Anda bisa benar-benar pulih setelah 3 sampai 6 bulan kemudian.

Selama pemulihan Anda harus merawat luka dengan baik supaya tidak terjadi infeksi maupun efek samping lainnya yang membahayakan. Berikut ini beberapa tips untuk menjalani tahap pemulihan yang benar.

  • Wajib Menjaga Kebersihan

Anda harus selalu bersih khususnya untuk bagian tangan sebelum menyentuh area jahitan karena hendak mengganti perban. Anda bisa mencuci tangan dengan sabun dan air hangat terlebih dahulu baru membersihkan area luka sebelum menggunakan perban baru.

  • Hindari Mandi

Anda tidak perlu mandi pada hari pertama sampai ketiga pasca operasi. Luka tidak boleh terkena air untuk menghindari infeksi. Anda bisa menyeka bagian tubuh lain dengan air hangat untuk membersihkan badan selain mandi.

  • Jangan Mengangkat Beban Berat

Luka akan mudah terbuka jika Anda mengangkat beban berat. Anda bisa istirahat total selama 3 hingga 5 hari usai operasi laparoskopi. Jika menjalani operasi terbuka Anda harus istirahat total 10 sampai 14 hari.

  • Perbanyak Minum Air Putih

Ini penting untuk membuat pencernaan lancar dan feses lebih lunak sehingga Anda tidak perlu mengejan berlebihan yang juga membuat luka dapat terbuka. Hindari juga tertawa terbahak-bahak atau bersin dan batuk.

Saat ini Anda mungkin sudah menjaga gaya hidup sehat untuk menghindari masalah kesehatan ini, namun siapa yang tahu jika Anda ternyata akan menjalani operasi usus buntu. Demi menanggulangi risiko usus buntu Anda sebaiknya membuat perencanaan lebih baik dengan memiliki asuransi kesehatan.

Asuransi akan mengurangi kekhawatiran Anda soal keuangan, mengingat operasi jenis ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Soal asuransi, Anda bisa memilihnya langsung melalui Cekpremi yang akan memberikan informasi lengkap mengenai berbagai asuransi terbaik di Indonesia.

Sumber:

Alodokter

Siloam Hospitals

Halodoc

Primaya hospital

Hermina Hospitals

Alodokter

Hello Sehat