Cara Pasang Penangkal Petir yang Aman untuk Rumah

pasang penangkal petir

Hujan yang turun begitu sering dan deras di musim penghujan, tentu saja membuat petir sangat rawan terjadi. Dalam kondisi musim seperti ini, pasang penangkal petir sangatlah penting. Hal ini karena penggunaannya dapat melindungi bangunan dan perangkat elektronik dari kerusakan akibat petir.

Penangkal petir mampu mengalirkan arus petir ke tanah secara aman, mencegah terjadinya lonjakan listrik yang bisa merusak struktur bangunan atau peralatan di dalamnya. Hal ini membantu menjaga keselamatan orang-orang yang berada di dalam bangunan, sekaligus mengurangi risiko kebakaran akibat petir.

Apa Itu Penangkal Petir?

Penangkal petir sendiri adalah sebuah sistem yang sengaja dirancang untuk tujuan memberikan perlindungan bagi bangunan maupun strukturnya dari kerusakan yang diakibatkan oleh petir. Sistem tersebut bekerja dengan cara mengarahkan arus petir yang berasal dari awan agar menuju tanah secara aman.

Sehingga penggunaannya mampu mencegah arus tersebut melewati bangunan maupun struktur yang justru bisa merusaknya. Adapun fungsi utama penangkal petir, yaitu sebagai media penghantar listrik dari sambaran kilat yang kemudian akan diteruskan ke media lain, misalnya tanah.

Selain itu, pasang penangkal petir juga dapat meredam efek sambaran petir yang membahayakan. Penangkal dapat mencegah terjadinya konslet aliran listrik saat cuaca buruk dan banyak petir. Itulah sebabnya, alat ini biasanya dipasang di atas atap gedung gedung tinggi.

Beberapa Komponen untuk Pemasangan Penangkal Listrik

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli atau pasang penangkal petir, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja bagian-bagian dari alat tersebut. Alat untuk menangkal petir ini terdiri dari tiga bagian komponen utama. Diantaranya, yakni penangkal petir yang disebut splitzen. Splitzen biasa dikenal dengan batang penangkal yang letaknya ada di paling atas dengan bentuk mirip seperti tombak.

Selanjutnya, ada kawat konduktor dan grounding sebagai media penghantar arus yang letaknya tertanam di dalam tanah. Mengetahuinya, akan memudahkan Anda ketika melakukan pengecekan kelengkapan komponen maupun bagiannya sebelum membeli. Di bawah ini adalah 3 bagian penting dari penangkal listrik:

1. Air Terminal (Head)

Air terminal atau head, letaknya ada di bagian ujung atas. Pada penangkal jenis konvensional, bentuk aur terminal ini menyerupai ujung tombak Sedangkan untuk jenis penangkal elektrostatis, air terminal ini cenderung lebih besar dan lebar dengan bentuk yang menyerupai payung. Adapun fungsi air terminal ini adalah sebagai media untuk menjadi target sambaran petir.

2. Konduktor

Konduktor merupakan kabel yang fungsinya adalah untuk mengalirkan tenaga yang tertangkap air terminal dan kemudian menuju ke grounding. Komponen ini bekerja untuk membantu mengalirkan arus petir dengan aman ke tanah.

3. Grounding

Grounding merupakan bagian dari penangkal petir yang penempatannya ada ada di dalam tanah. Pembuatan dan penempatan grounding ini sangat tidak disarankan berada terlalu dekat dengan bangunan rumah. Penempatan grounding yang terlalu dekat dengan bangunan rumah bisa berisiko.

Hal ini karena dapat menyebabkan arus petir masuk ke dalam bangunan. Idealnya, grounding harus ditempatkan dengan aman, menjauh dari bangunan dan benda-benda lain yang bisa menjadi jalur masuknya arus petir.

Inilah Cara Pasang Penangkal Petir secara Aman

Pasang penangkal petir dengan aman memerlukan pengetahuan dan perhatian terhadap detail. Berikut beberapa langkah umum yang perlu Anda ikuti:

1. Pemasangan Sistem Grounding

Dalam memasang penangkal petir yang aman dan benar, hal pertama untuk diperhatikan adalah cara pemasangan grounding. Apabila grounding tidak bisa menetralkan listrik ke dalam tanah, itu artinya pemasangan penangkal petir di rumah tersebut juga berarti gagal. Untuk cara pasang grounding itu sendiri, dilakukan melalui langkah pengeboran di permukaan tanah sampai kedalaman 12 meter.

Akan tetapi, pada kondisi tertentu, pemasangan grounding ini hanya bisa dilakukan dengan cara menanamkan batangan elektroda dengan kedalaman 1 – 4 meter. Langkah pengeboran tanah ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan alat bor manual, yang berupa rangkaian pipa besi dengan diberikan aliran air bertekanan tinggi.

Setelah lubang hasil pengeboran terbentuk sesuai kedalaman yang ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menanamkan batangan elektroda yang telah dihubungkan menggunakan kabel tembaga. Untuk masing-masing grounding ini nantinya bisa saling berhubungan satu sama lain maupun berdiri masing-masing.

2. Posisi Pemasangan Tombak

Untuk pasang penangkal petir konvensional yang sifatnya massif, diperlukan beberapa tombak atau yang biasa disebut dengan nama splitzen. Komponen ini nantinya dipasang di beberapa bagian titik sekitar luasan bangunan supaya lebih efektif melindungi dari potensi hantaman petir.

Anda perlu memposisikan tombak petir di beberapa bagian pada sudut bangunan. Buat pada jarak maksimal 6 meter diantara tombak satu dengan yang lain. Selain itu, usahakan pula agar panjang tombak memiliki ukuran sama. Begitupun dengan pemasangannya, juga perlu dilakukan pada ketinggian sama, antara satu dengan yang lain.

Selanjutnya, setiap tombak penangkal petir akan dihubungkan menggunakan kabel tembaga, diarahkan pada instalasi grounding yang sudah di pasang. Selain itu, cara pasang grounding juga perlu Anda perhatikan, sekaligus melakukan pengetesan menggunakan ohm meter untuk memperoleh sistem grounding yang berkualitas baik.

Sementara itu, untuk penarikan jalur kabel ke grounding, Anda perlu memilih jalur terpendek dari masing-masing tombak penangkal petir tersebut. Anda juga perlu menggunakan isolator atau bahan non konduktif yang digunakan sebagai pelapis kabel ketika pasang penangkal petir.

Bahan ini mampu menjadi penghantar arus tegangan listrik yang akan tertangkap oleh komponen splitzen ketika terkena sambaran petir. Sehingga nantinya tidak terjadi induksi di bagian atap bangunan rumah atau alat elektronik yang ada di dalamnya.

3. Pemasangan Kabel Penghantar Petir

Langkah selanjutnya adalah menghubungkan tombak penangkal petir dan sistem grounding yang telah terpasang dengan benar ke dalam satu rangkaian. Penting untuk memilih jenis kabel yang berbahan tembaga, serta mempunyai lapisan pembungkus karet konduktor yang baik dan juga tebal. Sehingga nantinya, kabel ini bisa digunakan dalam jangka waktu lama.

Dengan arus yang sangat tinggi, tentu sambaran petir tidak hanya membahayakan rumah dan peralatan yang terdapat di dalamnya. Maka dari itu, penting untuk memiliki pasang penangkal petir di rumah. Selain itu, penting pula melindungi properti Anda dengan jaminan proteksi.

Miliki asuransi properti untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin terjadi. Asuransi juga akan memberikan pertanggungan pada kerugian Anda sesuai dengan polis yang Anda beli. Dapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi pilihan yang sesuai dengan bantuan tim ahli melalui web Cekpremi.com.

REFERENSI

Ilmu Bangunan

Rumah

Pinhome