Seberapa Penting Asuransi Penyakit Kritis?

asuransi penyakit kritis

Banyak yang berpikir ketika sudah memiliki BPJS kesehatan atau asuransi kesehatan, tidak perlu lagi memiliki asuransi penyakit kritis. Apakah benar demikian? Jawabannya adalah penting untuk dimiliki! Kenapa dibutuhkan? Asuransi ini bertujuan untuk melindungi peserta asuransi dari resiko penyakit-penyakit kritis yang tidak dicover oleh asuransi kesehatan biasa.

Asuransi ini biasanya tidak hanya mengganti biaya rumah sakit, namun juga mengganti hilangnya penghasilan jika Anda tidak bisa bekerja lagi karena terkena penyakit yang parah. Cakupan perlindungannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak asuransi.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Risdikes) Kementerian Kesehatan tahun 2018, probabilitas tiga jenis penyakit kritis yaitu kanker, stroke dan jantung menyerang kelompok usia produktif yaitu usia 25-44 tahun semakin tinggi.

Penyakit stroke, misalnya, prevalensinya mencapai 1,4% pada usia 25-34 tahun dan 3,7% pada usia 35-44 tahun per 1.000 penduduk Indonesia. Di tingkat global, menurut catatan The Institute for Health Metrics and Evaluation tahun 2016, penyebab kematian terbanyak sejauh ini adalah penyakit berat seperti jantung dan stroke dengan persentase mencapai 32,3%.

Untuk biayanya penanganan penyakit kritis juga sangat besar, contohnya biaya operasi bypass jantung, misalnya, bisa mencapai Rp 300 juta. Bayangkan jika Anda harus secara tiba-tiba membayar biaya tersebut secara cash? Bisa dipastikan dana darurat dan tabungan langsung terkuras.

Baca juga:Ternyata Ini Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Apa Bedanya Dengan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan atau BPJS?

Untuk para pegawai kantoran, banyak yang asuransi kesehatannya disediakan oleh kantor. Apabila Anda terkena penyakit kritis, secara otomatis akan kesulitan untuk bekerja dan bantuan asuransi dari kantor tentu ada limitnya. Kemudian apabila mengandalkan BPJS Kesehatan, bisa dikatakan memang coverage BPJS unlimited untuk fasilitas kesehatan, namun bagaimana untuk biaya hidup selama masa penyembuhan?

Sedangkan untuk asuransi jiwa hanya akan memberikan uang pertanggungjawaban ketika peserta asuransi meninggal dunia dan diserahkan kepada ahli waris. Oleh karena itu, penting untuk memiliki asuransi yang bisa mengcover biaya kesehatan dan biaya hidup selama proses pengobatan.

Baca juga:Kenali Penyakit Kritis yang Bisa Menyerang Usia Muda dan Cara Penanganannya

Ada 2 jenis asuransi ini, yaitu sebagai berikut:

asuransi penyakit kritis

1. Asuransi Penyakit Kritis Murni

Jenis asuransi ini memberikan manfaat hanya pada penyakit kritis saja dan tidak disertai dengan polis asuransi lainnya. Jika sudah memiliki asuransi jiwa atau kesehatan, Anda disarankan ingin menambahkan proteksi penyakit kritis.

2. Asuransi Penyakit Kritis Rider

Asuransi berjenis rider memberi manfaat tambahan atau menanggung lebih banyak, bisa sekitar 100 jenis penyakit kritis. Hanya saja karena bersifat tambahan, maka nasabah harus terlebih dahulu tergabung dalam polis asuransi kesehatan baru bisa membeli polis tambahan penyakit kritis.

Apa Keuntungan Memiliki Asuransi Penyakit Kritis?

1. Memberikan Ketenangan

Walaupun telah menjalani gaya hidup sehat, kita tidak pernah tau apa yang mungkin terjaid di amsa depan. Bisa saja tiba-tiba terserah penyakit kritis, seperti kanker atau jantung. Nah, dengan memiliki asuransi ini, Anda akan merasa lebih tenang karena sudah memiliki proteksi, ibaratnya sedia payung sebelum hujan.

2. Sebagai Tabungan

Perjanjian di setiap premi asuransi bisa berbeda-beda. Ada yang memberikan fasilitas pengembalian apabila pada akhir kontrak Anda tidak terdiagnosis atau mengidap penyakit kritis. Hanya saja jumlah uang yang dikembalikan sesuai perjanjian dan kemungkinan tidak kembali 100%.

3. Membuat Keuangan Terkendali

Mungkin Anda sudah mengumpulkan dana darurat dan memiliki tabungan yang lumayan. Namun ketika tiba-tiba harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk pengobatan, tentunya akan membuat keuangan menjadi goyah. Dengan memiliki asuransi, Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar dan semua akan dicover asuransi.

4. Mendapat Santunan Ketika Meninggal Dunia

Keuntungan lainnya adalah santunan dana sesuai kesepakatan polis bila meninggal dunia. Jadi fungsinya juga tidak hanya memberikan proteksi selama pengobatan, namun juga memberikan santunan kepada ahli waris. Nominalnya tentu bisa disesuaikan dengan premi yang disepakati.

Dalam perencanaan keuangan, asuransi termasuk hal yang penting untuk dimiliki demi keuangan yang stabil dan masa depan yang lebih tenang tanpa rasa khawatir hal yang tidak diinginkan terjadi.

asuransi kesehatan

Untuk Anda yang ingin memiliki asuransi penyakit kritis, bisa langsung kunjungi Cekpremi.com dan dapatkan berbagai pilihan asuransi terbaik!