Secara umum, asuransi terbagi menjadi dua yaitu asuransi syariah dan konvensional. Tentunya kedua metode asuransi ini memiliki perbedaan, di mana perbedaan asuransi syariah dan konvensional salah satunya adalah dari sisi kontrak atau akad.
Namun sebelum mengetahui apa perbedaan dari perbedaan asuransi syariah dan konvensional, akan lebih baik jika Anda memahami terlebih dahulu apa pengertian dari keduanya.
Pengertian Asuransi Syariah dan Konvensional
Asuransi syariah merupakan usaha untuk melindungi dan saling tolong-menolong antara pemegang polis atau peserta asuransi. Dalam asuransi syariah, akan dilakukan pengumpulan dan pengelolaan dana dengan pola pengambilan untuk menghadapi resiko tertentu, lewat akad sesuai dengan prinsip syariah.
Jadi bisa dibilang bahwa asuransi syariah merupakan usaha tolong-menolong dan saling melindungi antara para peserta, di mana diterapkan operasional dan prinsip hukum sesuai dengan syariat Islam. Asuransi syariah tanpa bermaksud untuk mendahului takdir, memiliki tujuan untuk persiapan menghadapi kemungkinan terjadinya resiko. Asuransi syariah menggunakan prinsip sharing of risk, di mana risiko satu orang dibebankan kepada seluruh pihak yang menjadi pemegang polis.
Sementara untuk asuransi konvensional merupakan produk asuransi yang punya prinsip transfer risk atau prinsip jual beli risiko. Jadi premi yang dibayarkan tertanggung, punya tujuan untuk mengalihkan risiko ekonomis ke perusahaan asuransi. Ketika tertanggung bergabung sebagai peserta asuransi, maka risiko ekonomi sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional
Setelah mengetahui apa itu asuransi syariah dan juga asuransi konvensional, kini saatnya Anda juga perlu tahu apa saja perbedaan asuransi syariah dan konvensional.
Pengelolaan Dana Asuransi Syariah dan Konvensional
Perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang pertama, terletak pada pengelolaan dana. Di mana pada asuransi syariah pengelolaan dana harus memenuhi prinsip-prinsip syariah. Jadi dana yang Anda setorkan setiap bulan tidak dikelola dalam bentuk investasi pada saham dari emiten pemilik kegiatan usaha perdagangan maupun jasa, yang dilarang menurut prinsip syariah. Dana Anda juga tidak akan didistribusikan pada kegiatan produksi barang dan jasa, haram termasuk pula perjudian.
Transparansi Pengelolaan Dana
Perbedaan asuransi syariah dan konvensional juga terletak pada transparansi soal pengelolaan dana para pemegang polis. Pada asuransi syariah, pengelolaan dana dilakukan secara transparan baik pada penggunaan kontribusi hingga surplus underwriting dan juga pembagian hasil investasi. Pengelolaan dana secara transparan juga dapat meningkatkan keuntungan, bagi pemegang polis secara kolektif dan individu.
Sementara pada asuransi konvensional, perusahaan asuransi bisa secara sepihak menetapkan premi dan biaya lainnya salah satunya biaya administrasi. Karena tentu saja perusahaan asuransi juga ingin mendapatkan keuntungan, lebih besar.
Sistem Kepemilikan Dana
Perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional bisa dilihat pula dari sistem kepemilikan dana. Pada asuransi syariah, dananya dimiliki oleh semua pemegang polis, karena perusahaan hanya menjadi pengelola dana dan tidak punya hak memiliki. Pada asuransi konvensional, dana premi yang Anda bayarkan menjadi milik perusahaan karena konsepnya adalah jual beli. Jadi dana premi yang Anda bayar, bisa digunakan untuk apapun sesuai dengan perjanjian pada polis asuransi.
Pembagian Keuntungan Hasil Investasi
Perbedaan asuransi syariah dan konvensional juga bisa Anda lihat lewat pembagian keuntungan dari hasil investasi. Hasil investasi umumnya akan dibagi antara peserta asuransi, baik secara kolektif maupun individu dan juga perusahaan asuransi syariah sesuai akad yang digunakan.
Sementara pada asuransi konvensional, hasil investasi adalah milik perusahaan asuransi. Kecuali produk asuransi yang Anda pilih memang dikaitkan dengan investasi.
Dana Hangus
Apa perbedaan asuransi syariah dan konvensional? Dalam asuransi syariah, tidak berlaku yang namanya sistem dana hangus. Jadi dana premi yang disetorkan tidak hangus, meski Anda tidak melakukan klaim selama masa perlindungan. Dana premi yang Anda bayarkan sebagai pemegang polis akan tetap diakumulasikan dalam dana tabarru, karena anda adalah pemegang polis.
Namun berbeda dengan asuransi konvensional, di mana dana akan hangus ketika polis tidak ada klaim sebagai pemegang polis asuransi. Jadi misalnya Anda membeli produk asuransi kesehatan dan tidak pernah mengajukan klaim hingga masa pertanggungan, maka otomatis dana premi yang dibayarkan akan hangus begitu saja.
Surplus Underwriting
Selanjutnya hal ini juga bisa dilihat dari surplus underwriting. Di mana pada asuransi syariah menggunakan sistem surplus underwriting yang merupakan dana yang diberikan kepada nasabah saat terjadi kelebihan dana sosial setelah dikurangi klaim, santunan, utang, kontribusi reasuransi, penyisihan teknis dan lainnya. Jadi dana asuransi syariah akan diberikan kepada nasabah bersifat prorata.
Pada asuransi konvensional, tidak ada yang namanya pembagian keuntungan atau surplus underwriting. Karena seluruh keuntungan menjadi milik perusahaan asuransi.
Pembayaran Klaim
Perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional juga ada pada sistem pembayaran klaim. Ketika nasabah melakukan klaim, maka pada asuransi syariah pembayaran klaim akan dilakukan dengan sistem mencairkan dana tabungan bersama. Sementara pada asuransi konvensional, klaim akan dilakukan dengan menggunakan dana perusahaan sesuai perjanjian dan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan Dana
Bagaimana dengan pengawasan dana antara kedua jenis asuransi ini? Perbedaan asuransi syariah dan konvensional juga terletak pada pengawasan dana. Di mana pada asuransi syariah pengawasan dilakukan oleh OJK dan DPS atau Dewan Pengawas Syariah di setiap perusahaan berbasis Syariah. DPS memiliki tugas untuk mengawasi perusahaan pengelolaan dana sesuai syariah dan bertanggung jawab kepada MUI.
Pada asuransi konvensional pengawasan dana hanya dilakukan oleh OJK dan juga manajemen perusahaan asuransi secara internal.
Sekarang tentu Anda sudah tahu apa saja perbedaannya di mana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda yang berencana untuk membeli asuransi, tentu saja harus selektif dalam memilih jenis asuransi apa yang akan dipilih. Asuransi memang penting untuk dimiliki sebagai perlindungan, tidak hanya untuk diri dengan memilih asuransi jiwa ataupun kesehatan namun juga untuk barang penting yang anda miliki salah satunya kendaraan. Asuransi mobil sangat penting untuk perlindungan kendaraan Anda, terhadap risiko yang tidak terduga.
Untuk memiliki asuransi mobil dari perusahaan asuransi terbaik Anda bisa melakukan perbandingan pada portal online lewat Cekpremi. Portal satu ini dapat membantu Anda untuk membandingkan antara perusahaan asuransi satu dan lainnya, serta membandingkan premi terbaik sesuai dengan kemampuan. Anda juga bisa lakukan perbandingan pada produk asuransi lainnya seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi perjalanan, asuransi properti dan masih banyak lagi hanya di Cekpremi.
Sumber :