Beberapa waktu belakangan, kualitas udara khususnya di kota-kota besar, semakin memburuk akibat pencemaran atau polusi. Polusi udara bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas, tetapi udara justru telah tercemar oleh zat-zat berbahaya. Berikut dampak polusi udara yang perlu diwaspadai.
Berbagai Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan dan Lingkungan
Pencemaran udara terdiri dari dua jenis yaitu berupa partikel (PM1, PM2.5, PM10) atau berwujud gas (O3, SO2, NOx, CO). Di antara semua jenis yang telah disebutkan, PM2.5 adalah jenis yang patut mendapat perhatian karena ukurannya sangat kecil sehingga tubuh sulit menyaringnya.
WHO mengatakan bahwa saat ini sembilan dari sepuluh orang bernapas pada udara yang tercemar. Pencemaran udara mengakibatkan kematian hingga tujuh juta orang tiap tahunnya. Kendati dampaknya tak langsung terlihat, udara kotor yang terus menerus terhirup bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa dampak polusi udara untuk kesehatan juga lingkungan yang penting diketahui.
1. Rhinitis
Rhinitis adalah iritasi yang terjadi pada lapisan dalam hidung. Ada dua penyebab rhinitis yakni karena alergi dan juga nonalergi. Rhinitis alergi dipicu oleh debu, serbuk sari, atau paparan dengan kulit hewan tertentu. Sementara rhinitis nonalergi disebabkan oleh bakteri serta infeksi virus. Rhinitis ditandai dengan bersin, hidung tersumbat, ingus berlebihan, gatal pada hidung, serta ketidaknyamanan.
2. Asma
Tanda asma antara lain penyempitan saluran udara serta peradangan. Penderita asma kerap mengalami gejala berupa kesulitan bernapas, suara mengi, batuk, hingga sesak. Menghirup partikel-partikel berbahaya yang terkandung dalam udara tercemar atau debu bisa mempertinggi tingkat kekambuhan asma.
3. Kanker dan Infeksi Paru-Paru
Berbagai jenis kanker juga disebabkan oleh polusi udara. Sebut saja, kanker paru-paru hingga kanker payudara. Seperti diketahui bahwa polusi udara mengandung zat-zat yang bersifat karsinogenik.
Sebut saja, formaldehida, benzena, sampai metilen klorida. Bukan hanya itu, udara kotor yang menyerang paru-paru bisa mengakibatkan pembengkakan dan iritasi pada jaringan paru. Infeksi paru-paru lebih berisiko terjadi kepada anak-anak.
4. Penyakit Kardiovaskular
Terdapat beragam jenis penyakit kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, aritmia, arteri koroner, hingga arteri perifer. Zat berbahaya seperti nitrogen oksida dan karbon hitam yang bisa meningkatkan risiko penyakit kronis ini, salah satunya terkandung dalam asap kendaraan bermotor.
5. Masalah Kulit
Paparan polusi udara yang terjadi terus menerus bisa menyebabkan kulit bersisik serta gatal. Selain memicu ketidaknyamanan, masalah kulit yang tampak sepele dan tidak segera ditangani bisa berujung pada kondisi kronis.
Partikel-partikel halus seperti asap, debu, serta polutan lainnya terkandung dalam polusi udara. Bila partikel tersebut menempel pada kulit maka berpotensi menyumbat pori-pori dan mengakibatkan masalah kulit.
6. Gangguan Mata
Salah satu penyebab gangguan mata adalah pencemaran udara. Paparan polusi atau udara yang buruk dapat menimbulkan sindrom mata kering, memicu iritasi, konjungtivitis, sampai dengan glaukoma mata.
7. Pertumbuhan Paru-Paru Tidak Maksimal
Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan dengan polusi udara, berisiko mengalami gangguan pertumbuhan pada paru-parunya. Dengan kata lain, organ tersebut tak tumbuh maksimal. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan serta mengurangi fungsi paru ketika si kecil tumbuh dewasa.
8. Masalah Kehamilan
Pencemaran udara juga membahayakan ibu hamil serta janin. Polusi mengakibatkan peradangan di seluruh tubuh, keguguran, serta memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin, terdapat risiko mengalami asma serta autisme di kemudian hari.
9. Pemanasan Global
Dampak polusi udara berikutnya adalah meningkatkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, daratan, serta lautan. Global warming dipicu oleh berbagai faktor. Sebagai contoh, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, hingga pembakaran sampah.
10. Mengganggu Kesehatan Mental
Tidak hanya mengakibatkan gangguan fisik, polusi udara juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi maupun bipolar. Hal ini umumnya terjadi pada orang-orang yang tinggal di kawasan dengan kualitas udara buruk.
11. Meningkatkan Risiko Kematian
Terpapar udara kotor terus menerus, membuat angka harapan hidup semakin pendek. Hal ini dikarenakan berbagai gangguan kesehatan akan mulai dirasakan. Lambat laun kondisi kesehatan pun semakin parah dan bisa mengakibatkan kematian dini.
12. Mengurangi Jarak Pandang
Polusi udara berupa asap yang tebal tentu bisa mengurangi jarak pandang. Bila jarak pandang berkurang, pengemudi harus lebih berhati-hati supaya terhindar dari kecelakaan atau tabrakan. Bukan hanya itu, asap tebal pun umumnya mengganggu aktivitas penerbangan dan menimbulkan delay pada beberapa keberangkatan.
Itulah berbagai dampak polusi udara bagi kesehatan dan lingkungan. Pencemaran udara merupakan kontaminasi udara oleh berbagai zat berbahaya untuk manusia serta organisme hidup lainnya. Kematian dini karena polusi udara bisa mencapai tujuh juta kasus per tahun. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara antara lain memakai kendaraan bertenaga listrik serta melakukan penghijauan bumi dengan menanam pohon.
Kendati sudah menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan upaya untuk mengurangi polusi, gangguan kesehatan kadang tetap tak bisa dihindari. Oleh karena itu, penting untuk memulai proteksi diri dengan menyiapkan asuransi kesehatan sesuai kebutuhan.
Anda dapat mencari sekaligus membandingkan berbagai asuransi kesehatan lewat cekpremi.com. Ini merupakan portal online pembanding asuransi tepercaya. Tidak perlu membuang banyak waktu, cekpremi.com akan membantu konsumen dalam menemukan rekomendasi asuransi terbaik secara gratis tanpa tambahan biaya apapun.
Telah bermitra dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi profesional di Indonesia, cekpremi.com berkomitmen memberi proteksi yang maksimal. Untuk asuransi kesehatan, ada berbagai varian asuransi yang bisa dipilih. Sebut saja, asuransi rawat jalan, rawat inap, rawat gigi, hingga melahirkan.
Tipe rawat inap akan memberi proteksi atas biaya pengobatan serta perawatan pasien selama di rumah sakit, sementara asuransi rawat jalan bakal memberikan proteksi berupa biaya pengobatan dengan kondisi pasien tidak menginap di rumah sakit.
Kemudian untuk asuransi rawat gigi sangat bermanfaat bagi Anda yang menginginkan perlindungan kesehatan gigi, termasuk juga biaya penggantian gigi palsu. Terakhir ada asuransi melahirkan yang memproteksi biaya pemeriksaan sebelum maupun sesudah persalinan serta biaya persalinan baik normal atau caesar.
Anda tidak perlu bingung lagi dalam memilih a yang tepat. Lakukan dari mana saja, dengan praktis dan mudah. Tinggal kunjungi cekpremi.com lalu cari jenis asuransi kesehatan terbaik sesuai kebutuhan.
Sumber referensi: