Banyak yang belum mengenal apa itu rating New Car Assessment Program (NCAP) di Indonesia. Dengan rating NCAP, konsumen dapat mengetahui teknologi yang disematkan pada mobil bisa melindungi penumpang dari kecelakaan atau tidak.Setiap mobil yang diedarkan memiliki standar keselamatan yang berbeda. Untuk itu, rating NCAP memberikan informasi kepada konsumen mengenai tingkat keamanan suatu mobil melalui nilai yang diberikan setelah melakukan uji kelayakan.
Apabila rating NCAP yang didapat tinggi, sebuah mobil memiliki fitur keselamatan yang bisa meminimalisir resiko akibat benturan. Jika rating buruk, kemungkinan produsen merevisi desain mobil dengan standar keselamatan yang lebih baik bisa terjadi. Mobil dengan fitur keselamatan baik, memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara. Tentu Anda menginginkan mobil yang seperti itu.
Lalu, apakah benar rating NCAP dapat membantu meningkatkan keamanan saat berkendara? Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa Itu NCAP?
NCAP (New Car Assessment Program) merupakan lembaga yang memiliki tugas menguji kelayakan produk mobil baru yang dipasarkan kepada konsumen. Lembaga ini menargetkan kesadaran konsumen terhadap standar keselamatan kendaraan yang aman.
Tujuan lain dari NCAP adalah untuk memperlihatkan cara kerja teknologi keselamatan yang ada di mobil, seperti seberapa cepat airbag mengembang, serta seberapa kuat sabuk pengaman dalam menahan pengemudi dan penumpang ketika terjadi hentakkan keras.
Sedangkan rating NCAP adalah nilai yang diberikan atas beberapa kategori aspek hasil dari uji kelayakan NCAP. Saat uji kelayakan NCAP, mobil melakukan empat aspek pengujian:
1. Adult Occupant Protection (AOP)
Proses uji akan menggunakan orang dewasa tiruan berupa manekin atau dummy yang duduk pada kursi pengemudi dan penumpang. Mobil akan melaju secara otomatis untuk dibenturkan ke arah depan dan dari samping.
Setelahnya, hasil benturan akan diperiksa untuk mengetahui dampak yang terjadi pada dummy di bagian kepala, leher, dan dada. Apabila terjadi cedera yang parah, maka poin yang didapat akan kecil. Begitu pula sebaliknya.
AOP berkontribusi sebanyak 40% dengan maksimum 32 poin dari rating NCAP keseluruhan.
2. Child Occupant Protection (COP)
COP menentukan bagaimana perlindungan bagi penumpang anak-anak. Tidak jauh berbeda dengan AOP, pengujian COP melihat seberapa aman anak terlindungi saat terjadi benturan.
Dummy mewakili anak-anak berusia 1,5 tahun dan tiga tahun, dan diletakkan pada child car seat. Hasil dari benturan akan diperiksa untuk mengetahui dampak yang terjadi.
COP berkontribusi sebanyak 20% dengan maksimum 51 poin dari rating NCAP keseluruhan.
3. Safety Assist (SAT)
SAT berfokus pada fitur bantuan keamanan, seperti Effective Braking and Avoidance (EBA), Seatbelt Reminder (SBR) system, Autonomous Emergency Braking (AEB) dan Advanced Safety Assist Technologies (SATs).
Fungsi SAT didasarkan pada perlengkapan dan performance nya saat terjadi benturan, kemudian diverifikasi oleh NCAP sesuai peraturan yang berlaku. SAT berkontribusi sebanyak 20% dengan maksimum 21 poin dari rating NCAP keseluruhan.
4. Motorcyclist Safety (MS)
MS berfokus pada keamanan sekeliling kendaraan, seperti Blind Spot Technology (BST), Advanced Rear Visualization (ARV), Auto High Beam (AHB), Pedestrian Protection (PP) dan Advanced Motorcyclist Safety Technology (MST).
Sama seperti SAT, MS didasarkan pada perlengkapan dan performance nya saat terjadi benturan, kemudian diverifikasi oleh NCAP. MS berkontribusi sebesar 20% dengan maksimum 16 poin dari rating NCAP keseluruhan.
Awal Mula NCAP
Tahun 1979, NCAP pertama kali dilakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). NHTSA melakukan uji tabrak (crash test) pada produk mobil baru yang dipasarkan di Amerika Serikat, sebagai gambaran komparatif tingkat keselamatan mobil.
Crash test terbukti menaikkan kesadaran konsumen terhadap keselamatan berkendara, dan sukses menurunkan tingkat kecelakaan yang terjadi di lalu lintas Amerika Serikat. Kesuksesan yang diraih membuat Inggris meniru hal yang serupa, dan kemudian diikuti oleh negara-negara Eropa. Sehingga NCAP Eropa berdiri pada tahun 1997.
Setelahnya, negara-negara lain di dunia pun mengikuti, seperti NCAP Latin, JNCAP, CNCAP, dan NCAP Global. Masing-masing memiliki kebebasan untuk memberikan standar kelayakan uji kendaraan.
Tahun 2011 dibentuk NCAP ASEAN untuk tonggak baru keselamatan kendaraan di kawasan Asia Tenggara sebagai tanggapan terhadap Dekade Aksi PBB untuk Keselamatan Jalan 2011-2020. NCAP ASEAN memberikan rating terhadap mobil-mobil yang diedarkan di wilayah ASEAN, termasuk Indonesia.
Manfaat Rating NCAP
Setelah mengetahui pengertian dan awal mula NCAP, berikut manfaat dari rating NCAP.
- NCAP bertugas untuk melakukan serangkaian uji kelayakan suatu produk mobil baru. Setelah melakukan beberapa pengujian, NCAP akan memberikan rating terhadap standar keselamatan produk mobil baru. Dan bagi konsumen yang ingin membeli mobil, bisa terlebih dahulu mengakses informasi lengkap mengenai rating suatu mobil di situs resmi NCAP ASEAN.
- Dengan adanya NCAP, para produsen mobil akan mempertimbangkan aspek keselamatan dari produk mobil buatan mereka sebelum dirilis di pasaran. Rating NCAP yang tinggi akan mendongkrak keuntungan penjualan produk mobil tersebut.
- NCAP bukanlah suatu peraturan yang mengikat. Ketika mendapatkan rating NCAP yang buruk dari aspek keselamatannya, suatu mobil tetap bisa dipasarkan ke konsumen.
Penjelasan NCAP di atas bagus untuk Anda yang aware dengan keselamatan selama berkendara. Memiliki mobil dengan tingkat keselamatan yang tinggi dapat meminimalisir bahaya kecelakaan.
Namun apabila ingin perlindungan ekstra bagi dirimu, keluarga dan orang tersayang dari resiko kecelakaan, Anda bisa mendaftarkan diri pada asuransi mobil.
Asuransi mobil memberikan benefit berupa pemberian ganti rugi atas kerugian dan atau kerusakan pada kendaraan yang disebabkan oleh: tabrakan, terperosok, perbuatan jahat, dan lainnya.
Produk asuransi mobil dari Simas Insurtech, Staco, dan Intra Asia menawarkan tiga jenis produk asuransi kendaraan bisa Anda pilih sesuai kondisi keuangan dan manfaat yang ingin didapat. Asuransi mobil jenis Total Loss Only (TLO) menjamin kerugian akibat kehilangan atau kerusakan yang menyebabkan mobil tidak berfungsi. TLO hanya mengcover kerusakan di atas 75%.
Jenis Comprehensive dapat menjamin kerugian minor hingga besar, juga perlindungan akibat kehilangan. Dan apabila ada perlindungan lain yang ingin didapat, Anda bisa menambahkan perluasan pada jenis All Risk. Pilih asuransi mobil terbaik hanya di Cekpremi, portal online pembelian asuransi murah dan terpercaya.