Ini Penyebab Stunting dan Cara Mencegahnya

Stunting

Stunting adalah problematika kesehatan yang masih tinggi di Indonesia. Sebagai negara yang kaya dengan sumber alam, suatu hal yang ironis kalau masih banyak kasus ini di Nusantara. Karena, kondisi yang menyebabkan anak terhambat pertumbuhannya disebabkan kekurangan gizi.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah tinggi anak yang tergolong pendek berdasarkan dari tinggi yang bisa dicapainya. Hal ini termasuk sulit diukur karena tinggi anak kerap dianggap turunan dari orang tuanya. Penelitian WHO mengungkapkan kalau stunting adalah masalah yang mengkhawatirkan kalau ditemukan 20 persen kasusnya di suatu negara.

Di Indonesia terhitung ada 30 persen stunting yang menandakan kondisi tersebut memerlukan penanganan dan perhatian segera. Yang perlu dipahami adalah kondisi ini bisa dicegah. Anda bisa melihat tanda-tandanya sejak dalam kandungan.

Indikasi lainnya bisa dilihat ketika anak memasuki usia 2 tahun. Jadi, yang orang tua perlu lakukan adalah memperhatikan tumbuh kembang anak secara optimal. Stunting bukan semata tinggi anak yang kurang maksimal. Tapi potensi perkembangan otak yang terhambat dibarengi dengan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Berbagai Faktor Yang Menyebabkan Stunting

Anak yang mengalami masalah gizi kronis akan terlihat lebih pendek dari teman lainnya. Ciri yang bisa Anda perhatikan adalah pertumbuhan tubuh dan gigi yang lambat. Fokus dan memori anak dengan stunting juga termasuk buruk.

Mereka akan mengalami pubertas lebih lambat. Misalnya menstruasi lebih lama atau tumbuh jakun pada usia dewasa. Selain itu, tanda lainnya adalah berat badan yang jauh lebih ringan dari anak seumurannya dibarengi dengan sikap pendiam dan keengganan melakukan kontak mata.

Anak akan mudah sakit dan sejarah medis yang mengkhawatirkan. Untuk bisa menanggulanginya, terlebih dahulu ketahui apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya stunting.

1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama

Pengetahuan mengenai makanan bergizi masih rendah untuk Indonesia secara keseluruhan. Banyak ibu hamil yang tidak menyantap makanan cukup gizi untuk memberikan nutrisi untuk dirinya dan sang jabang bayi.

Kemudian, setelah anak lahir, anak pun tidak mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Hal ini bisa dimulai dengan pemberian ASI yang kurang atau bahkan tidak sama sekali. Makanan sehari-hari jauh dari pola 4 sehat 5 sempurna yang kerap terjadi karena dalih ekonomi dan alasan lainnya.

2. Pola Asuh Kurang Efektif

Kalau Anda tumbuh dalam keluarga atau masyarakat yang memiliki pemikiran gizi yang salah, maka hal tersebut akan menurun pada anak dan cucu. Misalnya makan makanan yang berproses seperti nugget atau sosis. Bisa jug makanan tanpa gizi seperti seblak, kerupuk, sambal yang kerap jadi pilihan makanan yang diterapkan baik untuk pagi, siang, maupun malam hari.

3. Rendahnya Pengetahuan Tentang Gizi Sesuai Usia

Stunting bisa dimulai dari bayi dalam kandungan. Kalau ibu makan renda gizi sebelum, selama dan sesudah melahirkan, anak pun jadi kekurangan gizi. Kemudian, sering sekali bayi diberikan makanan yang belum sesuai dengan usianya. Minum susu atau asi kerap ditukar dengan air tajin (air dari cuci beras) atau bahkan dengan air gula atau air bening saja.

Sebagai akumulasi setelah bertahun-tahun, maka wajar bila anak mendapat tinggi tubuhnya tidak seperti anak seumurannya. Terutama bila dilihat secara kasat mata kalau orang tua tidak pendek. Kasus ini bukan disebabkan karena masalah genetika, tapi lebih pada pola makanan.

Bagaimana Cara Mencegah Stunting?

Kalau Anda terlambat mengetahui tentang kondisi ini, bukan berarti Anda terlambat. Stunting bisa dicegah dan juga ditanggulangi. Tentu saja, mengobati akan lebih sulit daripada pencegahannya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

1. Pahami Konsep Gizi

Puskesmas tersebar di banyak kota dan desa. Pelayanan puskesmas yang dibarengi dengan Posyandu bisa jadi sumber informasi mengenai gizi untuk ibu. Jadi, datangi Posyandu dan Puskesmas terdekat untuk mendapatkan informasi tentang gizi.

Makanan kaya dengan nutrisi tidak selalu berarti makanan mahal. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mendatangi kedua sarana medis terjangkau tersebut.

2. Pilihan Menu Beragam

Coba variasikan makanan. Jadi, ibu dan anak tidak bosan dengan menu yang itu-itu saja. Perhatikan kandungan nutrisi setiap membuat menu untuk tiap harinya. Anda perlu memperkenalkan berbagai jenis makanan. Sehingga, anak bisa terbuka untuk mencoba makanan yang jarang atau belum pernah ditempatinya.

3. Pemeriksaan Rutin

Selama hamil, ibu perlu rutin melakukan check up. Anda jadi bisa tahu berat badan bayi dan melakukan tindakan untuk memastikan ukuran bayi tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Ibu hamil juga perlu memperhatikan kesehatannya. Hal seperti memeriksa tekanan darah dan anemia adalah hal-hal kecil yang bisa berakibat fatal untuk kehamilan.

4. Pentingnya ASI

Air susu ibu (ASI) mengandung gizi cukup untuk menunjang pertumbuhan anak. ASI mengandung zat bernutrisi untuk membangun sistem imun. Oleh karena itu, ibu hamil bisa memberikan asupan makanan bergizi hanya dengan memberikan ASI pada setidaknya dua tahun.

5. Konsumsi Asam Folat

Asam folat bisa ditemukan pada pisang, pepaya, bayam, brokoli, telur dan banyak lagi. Jaga kehamilan dengan menyantap banyak makanan yang mengandung asam folat. Zat tersebut bertanggung jawab dalam mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Asam folat dapat membantu pembentukan organ internal sehingga kehamilan bisa ditinggalkan.

Itulah penjelasan singkat mengenai stunting, Anda mulai dengan mencari tahu penyebabnya. Kemudian, mencari informasi untuk berbagai cara untuk Asuransi kesehatan. Dengan demikian, Anda akan merasa terproteksi dari berbagai masalah finansial terkait dengan kesehatan.

Kita kerap tidak menyadari kalau sebenarnya sedang sakit. Untuk memantau kesehatan, Anda perlu memeriksakan diri dengan rutin. Bila Anda khawatir dengan biayanya, Anda bisa mengambil asuransi kesehatan. Anda bisa kunjungi cekpremi.com yang merupakan plaform terbaik untuk membandingkan berbagai jasa asuransi.

Platform cekpremi membahas secara dalam dan tuntas untuk layanan jasa asuransi yang ada. Dengan mengunjungi platform tersebut, Anda jadi memiliki gambaran mengenai berbagai asuransi kesehatan. Jadi, Anda bisa memilih dengan mantan salah satu asuransi yang ada.

Sumber

https://dinkes.batam.go.id/2022/03/07/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi/

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1388/mengenal-apa-itu-stunting

https://rsudblora.blorakab.go.id/2022/12/15/mengenal-stunting-penyebab-hingga-cara-pencegahannya/