Pada dunia bisnis, supervisor dan manajer adalah dua jabatan yang sangat penting untuk dikenali. Sayangnya cukup banyak yang belum memahami perbedaan kedua jabatan ini dan salah dalam menafsirkan tugas hingga tanggung jawabnya.
Seorang HRD tentu saja wajib tahu perbedaan dua jabatan ini agar tidak salah dalam melaksanakan proses rekrutmen. Termasuk Anda yang tertarik untuk melamar di salah satu jabatan ini. Seperti apa perbedaannya bisa Anda simak terlebih dahulu.
7 Perbedaan Supervisor dan Manajer di Perusahaan
Tidak hanya di perusahaan besar saja, dua jabatan ini juga banyak dibutuhkan untuk perusahaan skala menengah. Keduanya memiliki peran penting untuk memudahkan operasional perusahaan.
Lalu bagaimana perbedaan supervisor dan manajer? Siapa yang memiliki wewenang lebih tinggi dan seperti apa tanggung jawabnya? Berikut ini penjelasan perbedaan jika ditilik dari beberapa faktor.
Perbedaan secara Struktural
Apabila dilihat dari struktural, manajer memiliki posisi yang lebih tinggi. Bahkan tidak jarang jika sebuah cabang perusahaan dipimpin oleh seorang manajer. Oleh karena itulah manajer biasanya memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar. Ada banyak keputusan penting yang harus bisa diambil manajer untuk kepentingan perusahaan.
Supervisor adalah posisi yang berada di bawah manajer. Seluruh aturan yang sudah ditetapkan oleh manajer akan dilakukannya dan disampaikan langsung ke staf. Jadi posisi inilah yang akan berinteraksi langsung dengan staf atau karyawan.
Apabila terdapat masalah pelanggan maka orang yang ada di posisi ini akan menyampaikan ke manajer.
Tanggung Jawab
Manajer memiliki tanggung jawab untuk memajukan perusahaan lebih dari satu departemen. Oleh karena itulah berbagai faktor eksternal seperti laporan kepada pimpinan langsung atau ke kepala divisi akan dilakukan olehnya. Demi menjalankan tanggung jawabnya, manajer harus paham akan kebutuhan setiap departemen.
Tanggung jawab dan tugas supervisor lebih ke arah internal yaitu semua karyawan yang ada di level paling bawah. Posisi ini juga yang akan menghubungkan sekaligus mediator jika terjadi permasalah pada karyawan tersebut kepada manajer. Penting baginya untuk tahu dan dekat dengan karyawan untuk lebih mudah memecahkan masalah.
Jenjang Karir
Berada di level lebih atas membuat manajer memiliki jenjang karir yang lebih tinggi pula. Jika Anda saat ini adalah seorang manajer maka ketika naik jabatan bisa mendapat tingkatan seperti CEO atau CEO. Namun jenjang karir ini juga tergantung dengan tipe manajer apakah sudah senior atau masih junior.
Berbeda dengan supervisor yang jenjang karirnya sudah pasti adalah menjadi manajer. Karena posisi manajer berada di atasnya, jika performa bagus maka bisa diangkat ke posisi tersebut. Naik tidaknya karir akan ditinjau pula oleh manajer langsung yang nantinya akan menginformasikan ke perusahaan.
Gaji
Beda secara struktural otomatis penghasilan atau gaji yang didapatkan tidaklah sama. Jika Anda saat ini ingin menempati posisi manajer junior maka estimasi gaji yang bisa diperoleh sekitar 10 hingga 15 juta. Apabila berhasil menjadi senior maka gaji bisa sampai 35 juta rupiah, tergantung jenis pekerjaan.
Sedangkan gaji supervisor, tentu saja berada di atas UMR yakni mulai dari 7 juta hingga 8 juta rupiah. Gaji ini sudah disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan yang diberikan. Naik tidaknya gaji juga akan tergantung dengan performa selama bekerja yang nantinya juga mempengaruhi kenaikan jabatan.
Keahlian yang Perlu Diasah
Level manajer yang lebih tinggi tentu saja harus diimbangi dengan keahlian tertentu yang dimiliki. Bagi Anda yang berminat untuk melamar pekerjaan menjadi manajer ada beberapa keahlian yang dibutuhkan seperti akuntabilitas, pemecahan masalah, manajemen waktu dan tentunya sesuai dengan jenis perusahaan yang dipilih.
Misalnya saja Anda melamar sebagai manajer administrasi, maka keterampilan administrasi yang baik diperlukan. Begitu juga untuk manajer IT dan lainnya. Sedangkan supervisor keahlian utama yang diperlukan adalah problem solving, manajerial karyawan dan juga menjadi pemimpin.
Bisa berpikir kritis adalah hal penting yang dimiliki karena apabila terjadi sesuatu di lapangan, misalnya antar karyawan dan konsumen maka Anda harus bisa menyelesaikannya.
Pengembangan Karyawan
Program pengembangan karyawan diperlukan untuk bisa meningkatkan SDM. Dalam penerapannya, manajer memiliki tugas utama untuk mengembangkan program tersebut. Mulai dari merencanakan atau membuat ide dan seperti apa konsepnya.
Nantinya supervisor yang akan menjalankan ide atau konsep program dan mengawasinya sekaligus membuat laporan. Manajer akan membaca laporan dan memperhatikan apakah pelatihan yang dibuat bekerja dengan baik. Evaluasi juga akan dilakukan bersama supaya program pengembangan yang lebih baik diterapkan.
Cara Mendapatkan Posisi
Bagi Anda para pencari kerja atau yang sedang berjenjang karir, selain mengasah keterampilan wajib tahu juga bagaimana cara untuk mendapatkan posisi ini. Ketika ingin menaiki jabatan menjadi manajer harus menjadi asisten manajer terlebih dahulu selama kurang lebih 3 tahun.
Sedangkan bagi karyawan level bawah yang ingin naik jabatan, perlu menunjukkan loyalitas dengan bekerja selama kurang lebih 2 tahun. Di sisi lain karyawan juga harus bisa mengikuti rangkaian tes yang biasanya diselenggarakan secara internal oleh perusahaan.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah soal gelar dari program studi. Khususnya jika Anda ingin mendapat jabatan sebagai manajer. Mengingat posisi ini berada di tim manajerial maka perlu adanya gelar tertentu dengan posisi yang dilamar.
Misalnya saja untuk manajer pemasaran, biasanya perlu orang yang lulus dari jurusan ilmu komunikasi. Ada juga untuk manajer IT, perlu lulusan dari IT pula. Pasalnya dengan adanya gelar keahlian pun bisa dipastikan.
Menjadi manajer adalah sebuah kepuasan tersendiri bahwa Anda telah berhasil menapaki karir. Tentu saja hal ini akan diiringi pula dengan gaji yang tinggi sehingga Anda bisa memenuhi kebutuhan harian. Misalnya saja membeli mobil yang jadi alat transportasi paling penting saat ini.
Anda bisa membeli dengan cara mencicil atau membeli tunai setelah menabung beberapa tahun. Menabung membeli mobil saat menjadi manajer tentu saja tidak terasa sulit. Selain itu Anda juga bisa melengkapi mobil dengan perlindungan dari asuransi mobil.
Tinggal pilih saja mana asuransi mobil tepat dengan menyeleksi melalui Cekpremi. Cek langsung asuransi yang sesuai baik dari segi premi dan pertanggungan yang didapatkan. Anda dengan mudah membandingkannya semua di Cekpremi. Yuk langsung akses Cekpremi, gratis.
Sumber: