Bagi pasangan suami istri mengenali tanda tanda awal kehamilan merupakan hal yang harus diketahui agar dapat mempersiapkan kehamilan istri dengan lebih baik. Kerap kali pasangan tidak aware dengan gejala yang ada sehingga janin tidak terawat. Tentunya Anda ingin si kecil tumbuh dengan baik di dalam kandungan, ‘kan?
Perlu Anda ingat juga bahwa setiap wanita mengalami tanda kehamilan yang berbeda. Apa yang orang lain rasakan saat hamil belum tentu Anda rasakan. Namun, ternyata ada sejumlah tanda tanda awal kehamilan yang umum dirasakan oleh wanita yang masuk ke era kehamilan seperti yang akan kami bahas di bawah ini.
9 Tanda-Tanda Awal Kehamilan yang Harus Dikenali Suami Istri
Biasanya saat kehamilan memasuki usia 1 minggu, tidak akan mengalami tanda-tanda yang signifikan sebelum melakukan tes dengan menggunakan test pack. Untuk menghindari kelalaian selama proses kehamilan awal, silakan ketahui apa saja tanda tanda awal kehamilan berikut.
1. Terlambat Menstruasi – Tanda-tanda Awal Kehamilan
Bukan hal aneh lagi saat wanita terlambat menstruasi akan dikaitkan dengan kehamilan. Hal ini pun terdapat ilmu ilmiahnya. Biasanya wanita hamil akan terlambat menstruasi setelah 4 sampai 5 hari dari jadwal biasanya.
Pasalnya jika terjadi pembuahan sel telur akan menempel di dinding rahim dan kemudian akan terus berkembang menjadi janin dalam kurun waktu 9 bulan. Selanjutnya setelah implantasi, tubuh akan melepaskan hormon HCG yang berguna untuk menjaga kehamilan. Nah hormon inilah yang memerintahkan indung telur untuk berhenti memproduksi sel telur baru saat hamil.
2. Adanya Perubahan Pada Payudara
Perubahan pada payudara menjadi tanda tanda awal kehamilan selanjutnya yang harus Anda sadari. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon yang membuat payudara terasa lebih sensitif, padat, dan kencang. Gejala inipun diikuti dengan puting yang terlihat lebih menonjol dan berwarna gelap.
Pada bagian puting biasanya terdapat pembuluh darah yang lebih tampak di bagian permukaan kulit. Apabila tanda ini sudah muncul maka segeralah lakukan tes menggunakan test pack atau berkonsultasi dengan dokter terpercaya.
3. Sering Mual dan Muntah
Selain adanya perubahan pada payudara, sering mual dan muntah menjadi tanda-tanda hamil 1 bulan. Mual atau morning sickness biasanya terjadi di pagi hari atau bagi sebagian kalangan bisa mengalaminya sepanjang siang, sore, bahkan sampai malam hari.
Gejala ini umum terjadi bahkan hampir 50% wanita hamil mengalaminya menurut American Pregnancy Association atau APA. Bahkan sebagian wanita hamil bisa mengalami gejala mual dan muntah sampai trimester kedua atau sampai tiba waktu melahirkan.
4. Sering Buang Air Kecil
Sering tidak disadari ternyata sering buang air kecil juga merupakan tanda awal kehamilan. Kondisi ini biasanya akan terjadi sekitar 6 sampai 8 minggu setelah masa pembuahan. Tanda tanda awal kehamilan yang satu ini diakibatkan karena tingginya hormon human chorionic gonadotropin (Hcg).
Hormon hCG menyebabkan adanya peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga produksi urin pun ikut meningkat. Perubahan hormon ini juga akan membuat kandung kemih menjadi sensitif sehingga wanita hamil sulit menahan pipis. Semakin tua usia kehamilan Anda maka akan sering buang air kecil karena kandung kemih yang tertekan rahim.
5. Mengalami Mood Swing
Mood swing atau mood yang berubah-ubah menjadi tanda awal kehamilan selanjutnya yang juga tidak banyak disadari oleh wanita. Ibu hamil cenderung mudah marah atau perasaan mereka sensitif karena kondisi mood yang tidak stabil.
Tanda-tanda hamil 1 minggu sebelum haid yang satu ini terjadi karena berkaitan dengan perubahan hormon dalam tubuh. Namun hal ini jangan sampai mengganggu Anda karena tidak akan terjadi sampai masa kelahiran tiba.
6. Indra Penciuman Lebih Sensitif
Saat masa awal kehamilan biasanya indra penciuman ibu hamil akan lebih sensitif. Bahkan hal ini dibuktikan oleh Frontiers in Psychology yang menyebutkan bahwa kepekaan hidung untuk mencium bau meningkat drastis selama masa kehamilan.
Karena tanda tanda awal kehamilan ini juga yang membuat ibu hamil muda mengalami mudah pusing, muntah, mual, dan bahkan mood swing. Nantinya Anda akan merasakan bau-bau yang mengganggu meskipun sebelumnya tidak.
7. Keluar Bercak Darah dari Vagina
Keluar bercak dari vagina memang bukan tanda umum yang sering terjadi pada ibu hamil. Bercak darah ini juga berbeda dengan darah menstruasi dan biasa dikenal sebagai pendarahan implantasi. Jangan khawatir karena kondisi ini terjadi karena embrio yang menempel di dinding rahim dan membuatnya terkikis.
Umumnya pendarahan akan muncul hanya berupa 1 sampai 2 tetes darah berwarna merah muda, kecoklatan, atau kekuningan. Cara mengetahui hamil atau tidaknya ini tidak akan terjadi lama, tetapi jika terus menerus terjadi sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
8. Mengalami Kram Perut
Kram perut juga bukan hal aneh untuk ibu hamil. Kondisi ini terjadi akibat proses implantasi embrio yang biasanya bersamaan dengan flek darah. Banyak ibu hamil yang tidak bisa membedakan mana kram perut karena haid dan karena mengandung.
Padahal untuk membedakan keduanya cukup perhatikan keparahan dan lokasi sakitnya saja. Kram perut merupakan tanda tanda awal kehamilan muda yang terpusat di satu titik saja seperti pada bagian kiri rahim. Kram perut mulai terasa setelah terjadi ovulasi dan akan mereda dalam hitungan jam.
9. Mengalami Sakit Pinggang
Meskipun setiap pinggang umum terjadi oleh semua kalangan, tetapi sakit pinggang yang dirasakan oleh ibu hamil cenderung berbeda karena lokasi tempat nyerinya berpusat di bagian bawah punggung. Nyerinya juga bergantung pada usia kehamilan dan tidak ada hubungannya dengan kembung, kram implantasi, ataupun sembelit.
Nah untuk mengetahui tanda kehamilan yang satu ini, sebagai ibu hamil Anda harus menjaga posisi tidur pada malam hari dengan benar agar sakit pinggang tidak bertambah parah. Kondisi ini tidak akan berkepanjangan meskipun nantinya pinggang Anda akan merasa tidak nyaman.
Itulah 9 tanda tanda awal kehamilan yang harus Anda ketahui. Saat mengalami gejala-gejala di atas, segeralah lakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter agar bisa menangani kehamilan dengan cara yang tepat.
Referensi: