Aqiqah menjadi salah satu cara dalam menyambut serta mengekspresikan rasa syukur atas kelahiran seorang bayi dalam keluarga. Namun dalam pelaksanaannya, ternyata Tata Cara Aqiqah tidak bisa sembarangan, lho! Meskipun hukum aqiqah sunnah muakkad dan bukan wajib, tetapi sebaiknya dilaksanakan dengan sesuai syarat maupun ketentuannya.
Ketentuan Pelaksanaan Aqiqah
Meskipun penyembelihan kambing untuk aqiqah bertujuan untuk mengekspresikan rasa syukur atas kelahiran bayi sekaligus berbagi kebahagiaan, tetapi ada ketentuan yang harus diikuti dalam prosesnya. Berikut panduannya, bagi Anda yang masih awam.
1. Waktu
Berdasarkan hadis riwayat At-Tirmidzi, pelaksanaan aqiqah adalah 7 hari setelah kelahiran dengan menghitung siang hari di hari kelahiran. Semisal bayi lahir di Senin pagi, maka sudah terhitung hari pertama jadi pelaksanaan tradisi ini di Hari Sabtu. Namun apabila di hari ketujuh belum mampu melaksanakan, bisa hari ke-14 atau 21.
Meskipun hukumnya bukan wajib, tetapi disarankan bagi yang mampu. Apabila setelah melewati masa baligh anak, kewajiban orang tua untuk pelaksanaannya gugur. Namun si anak boleh mengaqiqahi dirinya sendiri jika orang tua benar-benar tidak mampu.
2. Hewan yang Disembelih
Kurang lebih sama dengan hewan untuk kurban Idul Adha, bisa berupa kambing atau domba jantan dengan usia diatas setahun, dalam kondisi sehat tidak cacat.
Syarat kambing aqiqah untuk aqiqah anak perempuan hanya satu ekor. Sementara untuk aqiqah anak laki-laki, berjumlah dua ekor. Apabila pada kurban daging kambing dibagikan pada fakir miskin, dalam hal ini bisa Anda bagikan ke siapa saja.
Bisa Anda bagikan dalam kondisi mentah ataupun sudah diolah. Jangan lupa pada saat penyembelihan harus membaca doa aqiqah yang berbunyi:
Bissmillah Allahuakbar, Allahumma minka walaka haadzihi, aqiiqatul (sebut nama bayi)
Oleh karena harus menyebut nama si bayi, itulah mengapa momen ini biasanya bersamaan dengan pengumuman nama bayi.
Pada saat menyembelih, sebaiknya tidak mematahkan tulang dari kambing. Potongan lebih baik dilakukan tepat pada persendian dan ruas tulang. Hal itu dikarenakan, proses ini juga melambangkan keselamatan seluruh anggota tubuh bayi, selain wujud syukur dan harapan akan kesehatannya.
Urutan Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah
Setelah memahami ketentuan atau persyaratannya, kini Anda juga harus paham urutan dari tata cara pelaksanaan aqiqah. Adapun urutan prosesinya adalah:
1. Mempersiapkan Hewan untuk Disembelih
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan hewan yang akan disembelih. Di negara kita, umumnya menggunakan kambing. Pilih kambing jantan dengan usia minimal setahun, dengan kondisi sehat dan akan lebih baik jika gemuk.
2. Mengikuti Proses Penyembelihan
Biasanya memang sudah ada yang bertugas menyembelih, tetapi sebagai pelaksana hajat Anda juga harus turut menyaksikan dan mencermati proses penyembelihan ini. Memastikan doa atau niat aqiqah untuk ananda dibaca sesaat sebelum mulai menyembelih.
Hal itu harus Anda pastikan karena acara atau tradisi ini dilakukan dengan tujuan mengaqiqahi bayi yang menjadi tugas orang tua. Bukan hanya untuk membuat hidangan makan bersama, kurban, ataupun hajat lainnya.
3. Membagikan Hasil Penyembelihan
Sebenarnya tidak masalah dibagikan mentah, akan tetapi saat ini sudah banyak penyedia jasa aqiqah yang sekaligus mengolah dagingnya. Jadi Anda bisa membagikan dalam kondisi siap santap.
Pembagiannya ada dua pendapat. Sepertiga untuk pemilik hajat dan dua pertiga lainnya dibagikan ke orang lain. Pendapat kedua, dibagi merata antara pemilik hajat dan orang lain. Jadi, Anda sebagai pemilik hajat boleh menikmatinya juga, ya!
4. Mencukur Rambut Bayi
Biasanya di momen ini juga dilaksanakan proses pencukuran sebagian rambut bayi atau bisa juga sampai gundul. Sebaiknya pencukuran dilakukan dari sisi kanan ke kiri kepala. Ini termasuk sunah yang bertujuan menyimbolkan menghilangkan keburukan dari si bayi. Menjauhkannya dari godaan setan.
Bersamaan dengan itu, orang tua juga akan mengumumkan nama si bayi. Berikan nama yang baik, karena nama menjadi doa yang akan dibawa si anak hingga akhir hayatnya kelak.
5. Doa
Selanjutnya yaitu pembacaan doa. Umumnya selain membagikan dagingnya juga mengundang saudara maupun tetangga untuk bersama-sama mendoakan si bayi. Dalam prosesnya, ada yang melaksanakan tradisi mentahnik atau mengoleskan sesuatu yang manis di langit-langit mulut bayi.
Ada pula yang mengoleskan wewangian ke baju atau tubuh bayi. Tradisi ini melambangkan harapan akan kebaikan bagi si bayi. Melalui doa bersama tersebut, diharapkan agar banyak berkah yang dilimpahkan ke bayi dan dapat tumbuh dengan baik.
Dari tata cara di atas, bisa kita simpulkan bahwasanya me-aqiqahi bayi bukan hanya untuk bersyukur atas kelahirannya, tetapi juga mengharapkan segala kebaikan selama tumbuh kembangnya nanti.
Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Baik dalam akhlak, maupun kesehatan jasmaninya. Dalam membentuk kepribadian yang baik serta kecerdasannya, bisa melalui pendidikan formal dan bimbingan orang tua di rumah sebagai pembiasaan.
Sementara untuk kesehatan jasmani, tentu dengan menjaga asupan nutrisi dan penerapan pola hidup sehat. Namun kesehatan tentu ada saja gangguannya, baik karena cuaca, kecelakaan, atau sebab lainnya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua juga harus memiliki antisipasi dalam menghadapi segala kemungkinan terkait kesehatan anak. Salah satunya dengan memproteksi lewat asuransi kesehatan. Ada banyak penyedia jasa asuransi yang bisa Anda pilih. Sebaiknya cek secara mendetail premi, fasilitas dan pertanggungannya agar tidak kecewa.
Jika Anda takut salah pilih asuransi, maka bisa mengunjungi cekpremi.com. Di sana Anda bisa menemukan rekomendasi mitra asuransi yang menyediakan asuransi kesehatan dengan premi berbeda serta sesuai kebutuhan Anda.
Anda bisa mengecek dan membandingkan antara satu dengan lainnya untuk mendapatkan yang terbaik. Dalam memilih proteksi bagi kesehatan ananda, sebaiknya perhatikan jenis perawatan yang bisa diperoleh serta proses klaimnya. Jangan hanya fokus pada premi yang murah saja.
Di cekpremi, Anda akan lebih mudah menemukan penyedia asuransi yang terbaik serta terpercaya, sekaligus menjawab kebutuhan proteksi bagi kesehatan ananda.
Nah, itulah sedikit ulasan mengenai aqiqah dengan segala ketentuan serta tata cara pelaksanaannya. Dengan menjalankan proses atau tradisi tersebut, semoga ananda kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sehat seperti harapan orang tua. Ditambah proteksi asuransi kesehatan, semoga senantiasa sehat selalu.
Sumber Artikel