Ukuran kekentalan oli bermacam-macam. Tiap ukuran kekentalan oli mempunyai peruntukan masing-masing. Jangan sampai kamu salah memilih ukuran kekentalannya.
Tingkat kekentalan oli ini merupakan indikator pada suhu berapakah oli masih bisa melumasi seluruh komponen mesin dengan optimal. Hal ini penting untuk kamu perhatikan.
Oli merupakan salah satu komponen mobil yang perannya sangat penting. Penggantian oli mobil harus dilakukan secara berkala dan rutin. Apabila diabaikan, akan berdampak buruk pada mesin mobil.
Untuk mengganti komponen ini, kamu tidak bisa asal memilih oli. Kamu perlu mencermati ukuran seberapa kentalnya oli yang cocok untuk mobilmu dan suhu di wilayahmu. Jadi, oli yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan mobil yang dimiliki.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini informasi mengenai ukuran kekentalan oli dan peruntukannya sesuai dengan kebutuhan mobil.
Ukuran Kekentalan Oli Mobil dan Peruntukannya
Ukuran seberapa kentalnya oli penting untuk kamu ketahui agar oli yang kamu gunakan bisa sesuai dengan kebutuhan mobilmu. Dengan oli yang cocok, mesin mobil bisa bekerja dengan optimal.
Berbicara tentang kekentalan oli, ada tiga indikator kekentalan oli yang perlu kamu ketahui yaitu, SAE, API dan JASO. Indikator kekentalan oli yang sering dijumpai adalah indikator SAE.
Indikator SAE mempunyai dua jenis kekentalan oli. Dua jenis tersebut adalah monograde dan multigrade. Berikut penjelasannya.
- Monograde atau Kekentalan Tunggal
Kekentalan tunggal mempunyai kode SAE 40. Viskositas (rentang perubahan kekentalan) pada oli ini terbilang lebih kecil terhadap perubahan suhu mesin.
- Multigrade
Tingkat kekentalan untuk oli multigrade lebih fleksibel dibandingkan oli monograde. Oli ini bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu mesin mobil.
Dibanding oli jenis monograde tadi, oli multigrade mempunyai kemampuan lebih dalam menjaga kinerja mesin mobil saat terjadi perubahan suhu pada mesin.
Cara kerja dari oli ini adalah mempertahankan viskositas oli saat mesin sedang beroperasi. Dengan begitu, tiap komponen mesin bisa tetap terlindungi dengan baik.
Peruntukan oli menurut ukuran kekentalannya ini bisa kamu lihat di kode SAE yang ada. Angka yang ada di depan huruf W merupakan indikator ukuran untuk kekentalan oli pada suhu dingin.
Sementara itu, angka di belakang W menunjukkan tingkat kekentalan oli pada saat mesin mobil sedang beroperasi. Apabila angka di depan W semakin besar, maka semakin kental pula oli pada kondisinya. Contoh kodenya adalah 5W-30.
Oli yang memiliki ukuran kekentalan lebih tinggi cocok untuk mesin mobil dengan komponen yang renggang. Sehingga, gesekan antar permukaan part mobil bisa diperkecil.
Sebagai contoh adalah penggunaan oli dengan kode 15W-40. Kode ini menunjukkan oli dengan ukuran kekentalan 40 dan mampu bertahan sampai suhu minus 15 derajat celcius.
Dengan menggunakan oli berkode demikian, mobil tidak akan mati di suhu yang terlalu dingin. Pasalnya, oli pada mobil tidak mengental sampai suhu mencapai minus 15 derajat celcius.
Jenis-jenis Oli Mobil
Setelah mengetahui ukuran untuk kekentalan oli, kamu perlu mengetahui jenis-jenis oli mobil yang digunakan. Berikut ini jenis-jenisnya.
- Oli Mesin
Oli mesin berfungsi melumasi komponen-komponen mesin pada mobil.
Oli mesin dibagi dalam tiga jenis. Pertama, oli mineral. Bahan baku oli ini adalah minyak bumi murni.
Kedua, oli semi sintetik. Oli ini merupakan campuran dari oli mineral dan oli sintetik.
Ketiga, oli full sintetik. Oli ini merupakan oli buatan, bukan terbuat dari minyak bumi.
- Oli Rem
Oli rem atau yang sering disebut minyak rem fungsinya adalah untuk melumasi pada sistem pengereman mobil. Kamu jangan sampai lupa untuk mengganti minyak rem apabila warnanya sudah keruh.
- Oli Transmisi
Oli transmisi pada mobil mempunyai fungsi untuk melumasi sistem transmisi agar perpindahan gigi halus. Untuk oli transmisi manual, biasanya oli yang digunakan lebih kental dibanding transmisi otomatis.
Untuk oli transmisi manual, kamu perlu menggantinya setelah mencapai jarak 10.000 kilometer. Sementara untuk transmisi otomatis adalah setiap jarak 20.000 kilometer.
- Oli Power Steering
Oli pada sistem kemudi power steering berfungsi melumasi kemudi agar lebih halus dan nyaman saat digunakan. Kamu perlu mengganti oli ini apabila kemudi sudah terasa berat dan tidak nyaman digunakan.
- Oli Gardan
Fungsi dari oli yang satu ini adalah melumasi gigi pada gardan agar pinion gear tidak bergesekan langsung dengan bearing.
Nah, itu tadi informasi mengenai ukuran kekentalan oli dan peruntukannya untuk mobil pada kondisi tertentu. Kamu perlu memperhatikan oli yang kamu pakai agar mesin mobil bisa berfungsi optimal.
Untuk memaksimalkan perlindungan mobil dari kerugian akibat kecelakaan dan kehilangan, kamu bisa menggunakan asuransi mobil. Asuransi mobil mempunyai banyak manfaat seperti, menutup semua biaya kerusakan akibat kecelakaan.
Kamu bisa menemukan rekomendasi asuransi mobil terbaik di cekpremi. Yuk segera kunjungi cekpremi dan temukan asuransi untuk melindungi mobil kesayanganmu.