Waspada Infeksi Virus Nipah, Begini Gejalanya!

Virus Nipah

Baru-baru ini, penyakit yang disebabkan oleh infeksi Nipah kembali menjadi sorotan dalam dunia kesehatan. Virus Nipah adalah infeksi virus berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan otak, dimana penularannya terjadi dari hewan ke manusia.

Sayangnya, sampai sekarang ini belum ada metode pengobatan yang efektif untuk infeksi tersebut. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada terhadap penyebab dan gejala yang mungkin timbul. Ketahui apa saja gejala, pencegahan hingga penanganannya, untuk meminimalisir risiko terjadinya infeksi virus tersebut.

asuransi kesehatan

Kasus Merebaknya Infeksi Virus Nipah

Wabah Nipah awalnya merenggut lebih dari 100 nyawa di Malaysia, memaksa pihak berwenang untuk memberantas satu juta babi guna memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Istilah “Nipah” adalah nama yang sesuai dengan desa penemuannya pada tahun 1999.

Dimana virus ini juga merambah ke Singapura, menyebabkan 11 kasus dan satu kematian di kalangan pekerja rumah potong yang berhubungan dengan babi impor dari Malaysia. Selama beberapa tahun terakhir, Bangladesh telah mengalami wabah Nipah yang menyebabkan kematian lebih dari 100 orang sejak 2001.

Di India, wabah ini juga terjadi secara periodik, dan Kerala menghadapi empat kejadian sejak 2018. Kerala berhasil mengatasi wabah sebelumnya dalam beberapa minggu dengan melakukan tes tertentu dan isolasi ketat terhadap orang yang kontak dengan pasien.

Wilayah lain yang berisiko terinfeksi, menurut WHO, termasuk Kamboja, Ghana, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand. Pasalnya, bukti virus ditemukan pada kelelawar di negara-negara tersebut.

Di Indonesia sendiri, deteksi infeksi virus tersebut masih sulit karena kurangnya laporan kasus dan keterbatasan alat serta sistem deteksi awal. Ditambah lagi, Indonesia memiliki populasi kelelawar buah, sehingga risiko penyebaran virus ini tetap signifikan.

Apa Itu Virus Nipah?

Virus Nipah (NiV) sendiri merupakan virus zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Virus ini termasuk dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Penyebaran virus NiV ini dimulai dari kelelawar buah ke hewan ternak atau peliharaan yang sering berinteraksi dengan manusia. Selain itu, manusia dapat terinfeksi melalui beberapa cara, seperti :

  1. Kontak langsung dengan darah, feses, urine, atau percikan air liur hewan atau orang yang terinfeksi.
  2. Mengonsumsi hewan ternak yang terinfeksi.
  3. Mengonsumsi buah atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
  4. Riwayat perjalanan ke daerah yang sedang mengalami wabah Nipah.

Seperti dijelaskan sebelumnya, wabah pertama virus ini diidentifikasi pada tahun 1999 di peternakan babi dekat Sungai Nipah di Malaysia. Wabah ini disebabkan oleh penggundulan hutan yang luas, menyebabkan kelelawar bermigrasi ke kawasan peternakan dan menularkan virus ke babi. Kala itu, wabah virus ini hampir setiap tahun muncul di beberapa negara di Asia, terutama Bangladesh dan India.

Bagaimana situasinya dengan infeksi Nipah di Indonesia? Sampai sekarang, belum ada kasus infeksi Nipah pada manusia di Indonesia. Meskipun demikian, virus ini dapat dengan mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga perlu untuk tetap waspada karena potensi menjadi pandemi.

Berbagai Gejala Virus NiV

Gejala infeksi Nipah virus pada manusia bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan. Pada kasus ringan, bahkan infeksi bisa saja tidak menunjukkan gejala atau bersifat asimtomatik. Namun, pada beberapa kasus lain, gejala awal dapat muncul 4 – 14 hari setelah infeksi yang gejalanya mirip dengan gejala flu biasa.

Gejalanya meliputi demam, batuk, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, mual dan muntah sesak napas, serta diare. Penderitanya juga berpotensi mengalami nyeri pada otot dan merasakan kelemahan yang cukup berat.

Infeksi virus NiV yang semakin parah dapat menyebabkan ensefalitis, yang merupakan risiko terjadinya peradangan pada otak. Kondisi ini dapat menunjukkan sejumlah gejala yang serius, di antaranya sebagai berikut.

  1. Rasa mengantuk yang berat
  2. Sulit memusatkan pikiran untuk fokus dan berkonsentrasi
  3. Disorientasi, yakni kondisi ketika seseorang merasakan kebingungan, tidak tahu waktu maupun tempat dimana dirinya berada pada saat itu
  4. Mengalami kelemasan otot atau gaya berjalan yang tidak stabil
  5. Kejang
  6. Mengalami penurunan kesadaran hingga koma
  7. Pengucapan kata yang terdengar tidak jelas / slurred speech
  8. Terjadi sindrom gangguan pernapasan akut /acute respiratory distress syndrome / ARDS

Masa inkubasi Nipah, dari infeksi hingga timbulnya gejala, umumnya diperkirakan antara empat hingga 14 hari. Meskipun demikian, ada catatan kasus yang melaporkan masa inkubasi mencapai 45 hari. Tingkat fatalitas Nipah mencapai hingga 75% pada individu yang terinfeksi.

Selain itu, perlu Anda pahami bahwa gejala radang otak dapat memperburuk kondisi kesehatan dengan cepat, bahkan dalam rentang waktu 24 – 48 jam. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian.

Bagaimana Langkah Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus NiV?

Meskipun belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah di Indonesia, tetaplah waspada karena virus ini dapat dengan mudah menular melalui kontak dengan hewan atau individu yang terinfeksi. Ditambah lagi, wabah Nipah sendiri diperkirakan berpotensi menjadi ancaman pandemi, meski belum pasti kebenarannya.

Hingga saat ini, belum terdapat obat yang secara efektif menyembuhkan infeksi virus Nipah, dan vaksin pencegahannya juga belum tersedia. Akan tetapi, beberapa potensi obat seperti imunoterapi dengan antibodi monoklonal, remdesivir, dan ribavirin, sedang dievaluasi untuk penanganan virus Nipah.

Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga kewaspadaan dan mencegah risiko terjangkitnya penyakit tersebut. Pastikan pula Anda menghindari konsumsi buah-buahan yang menunjukkan tanda-tanda gigitan kelelawar, serta hindari mengonsumsi aren atau nira secara langsung dari pohon.

Jangan lupa juga untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan secara teratur setelah melakukan aktivitas dan menjaga etika bersin. Sementara itu, pendekatan pengobatan saat ini berfokus pada meredakan gejala, mencegah dehidrasi, dan memberikan masa istirahat hingga pemulihan kepada penderita.

Jadi ketika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, maka sangat penting untuk segera berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter. Memiliki jaminan asuransi kesehatan bisa menjadi solusi pertanggungan biaya yang Anda keluarkan, baik untuk konsultasi maupun pemeriksaan atas gejala yang dialami.

asuransi kesehatan

Jika Anda ingin membeli polis, namun masih bingung apakah risiko dari infeksi virus Nipah tersebut tercover asuransi kesehatan atau tidak, mintalah bantuan pada tim Cekpremi.com. Cekpremi adalah web pembanding berbagai produk dan polis asuransi terbaik dari mitra-mitra terpercaya di Indonesia. Tanyakan pada tim ahli dan dapatkan rekomendasi asuransi terbaik sesuai yang Anda butuhkan!

Referensi

Alodokter